Februari (5)

312 35 4
                                    

Rabu itu menjadi hari kedua mereka berenang. Hal yg paling mager dikerjakan seorang Neira. Bukan karena males kena air. Jujur saja ia tak bisa berenang. Iya, makanya dia pendek-_-

Dan juga kemarin anak cewek sudah membuat berbagai alasan untuk tidak berenang. Apa daya kalau mendapat guru savage. Sekali nolak auto ga ada nilai. Neira pun mengeluh selama perjalanan menuju akhir pelajaran. Ia sangat malas ke kolam renang. Sungguh ia tidak minat. 

Diperburuk dg anak cowok yg sama sekali tidak punya garis kotak2 diperut layaknya buku mtk. Itu juga yg membuat ia malas menatap anak cowok. Udah ga ada yg ganteng, item semua pula. Putih ada, tapi playboy. Ga ada gitu bentukan temen2 Radi dikelas Neira.

Dan anak cowok yg dekat dg dirinya hanya Si ketua kelas. Dia pula yg membayar ongkos Neira untuk ke kolam renang. Akibat kemageran Neira yg tingkat akut. Ia pun rela membayarinya. Dg senang hati Neira ikut. Matre emang.

Pelajaran terakhir hampir berakhir. Anak kelas Neira pun dipulangkan lebih dulu. Sembari menunggu guru, kelima gadis itu ke kantin. Apesnya ada Radi dan kawannya. Oke, Neira Aily sudah mencoba senatural mungkin. Tapi tiba tiba

"noh noh akang lu. Akang Radi " Mela menggoda Neira dg menyeletuk blak2 an

Neira sudah mendelik tajam. Tp bukan Mela jika takut dg tatapan gadis mungil itu. Mela malah semakin gencar menggodanya. Mengetahui kalo hanya dia diantara Nessa dan Sandra yg tau soal kestalkerannya.

" Akang Radi~Duh dia jauh dari cowo gue. Lu klo sampe ketemu cowo gue behhhhh, ngiler lo pasti"

Neira memukul bahu Mela geram
"diem lu ah. Lu gak asik jd temen"

Dan yg membuat Neira semakin frustrasi sendiri adalah Aily yg tak sadar Mela hendak menguak jati diri mereka. ingin sekali lenyap dari kantin waktu itu. Ia berharap ada cara untuk mentransparan dirinya. Sayangnya ini baru abad ke 15 (nyari di google). Dan doraemon masih berada di 7 abad kedepan. Yg ia yakini ia sudah terkubur selama hampir 7 abad terakhir.

" San lo tau gak diantara Aily ama Neira tuh ada udang dibalik batu" akhirnya ucapan Mela barusan bisa membuat Aily paham. Aily menatap Neira. Neira sama2 bingung untuk mencegah Mela

"apaan sih. Mela ga jelas" Aily mencoba mengulur waktu

"halahhh gegayaan sok gak tau"

Beruntung Sandra dan Nessa tak menggubris. Naasnya ketika mereka selesai jajan. Mereka berpapasan dg Radi lagi. Neira mati2 an berusaha tidak melihat.

"halah sok2 an mau liat. Yah pergi deh si akang. Sedih kan lu" Neira mengumpat dihati. Salah apasih dia sampai diberi temen macem dia. 

"gue ceburin empang mau? 😒 "

" Apa? Mau nyeburin gue? Gak salah? Yg ada malah lu yg nyemplung duluan" ucap Mela seakan memperjelas fisik Neira

" -_- "
.
.

Tinggalah Sandra, Mela, dan Neira yg duduk dimatras. Dua kunyuk lainnya entah hilang kemana. Lagi asik Neira wifian. Belum puas Mela berulah.

" San liat nih lo tau ga dia siapa? Neira lo tau pasti kan?" sembari menarik turun alisnya

"muka lu b aja. Gue gampar lama2"

"saha atuh? " Sandra penasaran

" pacarnya Neira "

" Apa lu kata? Ngehina gue lu? "
Dan ketika melihat foto yg hanya diperlihatkan setengah wajah itu ia terkejut.

" saha sih itu? " Sandra kembali bertanya karena penglihatannya kurang

" Si Akang Radi. Iyaa kan teh Neira? "
Mela tersenyum miring. Mengejek. Rasanya udah mau dilempar sama Neira. Ga peduli dia kawan.

" Yg bener Ra? Radi kelas 12?"

Dear, Kakel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang