Diantarlah Neira dengan Bapak
Kenapa dia tidak berkendara sendiri? Jawabannya sepele. Dia ingin merepotkan sang Bapak.Niat awal ingin datang bersama teman. Namun karena kesibukan, mereka tidak dapat menemani dirinya.
Berakhirlah dia berkencan dengan si Bapak.
Setelah mengambil ijazah mereka pulang."Bapak mau kemana memangnya? "
" iya ke kebun to nduk,, mau siapa lagi yg ngurus "
" Bapak engga marah kan anak bapak ini sering ngerepotin " tanya Neira iseng
" orang tua pasti memenuhi keinginan anak, kamu mestinya bisa nyontoh Mas mu, dia dulu engga pernah dimanjakan. Semuanya sendiri"
Nah perihal ini yg Neira tidak suka. Walau terkesan biasa saja, dikalimat Bapak terselip pujian untuk si sulung.
"iyalah pak,, aku kan beda sama abang"
" Kalian sama2 anak Bapak. Gak ada yg Bapak bedakan " lelaki tua itu mematikan mesin motornya setelah sampai diteras rumah
Neira turun dari motor dan melepas helm
Ia memasuki rumah, melepas sepatu, dan rebahan. Bapaknya hanya geleng kepala. Tingkah laku anak ini sangat dibebaskan." jangan rebahan mulu dek,,gemuk mampus lu "
"apasih sirik,, kerja tinggal kerja gak usah sirik sama yg gak punya kerjaan"
"makanya cepet gedhe, bantu abang nyari duit"
"makanya cepet nikah" jawaban Neira membuat abang diam seketika
Dia kalah telak. Neira kadang heran, abangnya ini sudah ganti2 pacar yg dibawa kerumah pun berbeda beda. Namun belum ada satupun yg diajaknya serius. Saat ditanya Mama, Anam selalu menjawab hanya sebatas teman.
Neira sering berdoa agar pacar2 Anam tidak mengutuknya. Fuadi Anam, Kakak sulung Neira.
"bocil mana ngerti" jawab Anam pada akhirnya
"bocil gini, gue gak nyakitin banyak hati. Inget mati dong bang,, lo tu kan udah perokok malah nambah nyakitin hati orang. Investasi neraka ya lo? "
Anam tertawa remeh
" hehh jelas lah lo gak banyak nyakitin hati,, hati siapa yg mau lo sakitin? Hati Kodok? Kocak amat lo dek. Nah soal rokok, suka2 gue lah" Anam melengos pergi"masalah nya lo mau mati ngajak2 bang,, klo mau mati sendiri aja dong jangan bawa2 gue" ucap Neira yg masih terdengar oleh empunya
Neira berani berujar sebab Bapak telah pergi. Dan dirumah hanya mereka berdua. Sebelum rumah ini hancur Neira dengan cepat memasuki kamar.
"Awas Lo,, liat aja bulan ini gk ada jatah kuota buat lo" teriakan Anam membuat Neira keluar dari kamarnya
Saat hendak bernegosiasi si abang telah hengkang dari rumah. Ia menghela napas dan kembali rebahan di ruang tengah.
Karena kebosanan melanda,ia berkreasi dengan baju lama dan tangannya. Tidak lama kemudian,Ia menelpon Laras.
'Ras besok pagi jalan ama gue, gue otw dari rumah jam 8' Neira
'tungguuuu,, main pergi2 aja, assalamualaikum dulu'
Laras~Panggilan berakhir ~
Membuat Laras Mengernyitkan dahi'assalamualaikum Laras'
'walaikumsalam, kenapa dimatiin? '
' tadi katanya salam dulu'
'iya deh iya kamu selalu
Benar. '

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Kakel
RastgeleJANGAN DIBACA YA!! INI CRINGE ABIS 😭😭 ENDINGNYA GA JELAS!! (BASED ON TRUE STORY) * Btw gue ga dapet ijin orangnya sih,soalnya sampe sekarang pun gue ga berani ngaku kalo pernah stalkerin dia. Walaupun mungkin dia juga udah tau sih. *seluruh nam...