Hari minggu mereka habiskan berkeliling pasar dekat terminal. Kaki mereka menelusuri jalan pinggir aspal yg penuh kerikil. Laras dan Neira tidak tau tujuan mereka. Mereka berakhir seperti ini akibat Rani yg tiba tiba tidak bisa datang.
"duduk dulu ya capek gue. Panas lagi"
Neira mengangguk lalu mengikuti kemana gadis berjilbab itu hendak duduk"sory Ras, kalo sama gue mesti kita berakhir kek gni. Cuma jalan kesana kemari gak tau mau ngapain " ucap Neira tak enak
" iya gpp, soalnya emang kita gak rencana mau begini kan"
"tapi gue gak enak sama lo. Kayaknya setiap kali kita jalan gak ada kesannya"
"ada kok, tiap kita jalan cuma muter2 doang"
"definisi jalan jalan yg sesungguhnya "
Tak terasa waktu hampir mengundang adzan zuhur,, mereka kembali ke terminal dan berpisah untuk pulang. Neira merasa nyaman walau sekedar bertemu sebentar dg Laras. Namun bahagianya hanya bertahan di minggu.
Karena hari berikutnya Neira ingin sekali mengumpati gurunya. Dia sudah memastikan guru yg sedang berbicara ngalor ngidul itu menjadi target utama santet. Saking gemasnya dia terhadap wanita yg mungkin berumur kepala 4 tersebut.
"anyink dah. Lo kira gampang apa,, ini aja belom kelar. Enak banget udah dikasih tugas lagi. Lo kira tangan gue ada seribu apa? Gue manusia kali neng"misuh Neira dibelakang layar komputer
Suntuk. Suntuk sekali karena tugas Neira senin ini tersendat. Ditambah lagi dia belum mempunyai laptop. Orang tua merupakan faktor utama. Dia sungkan apabila terlalu meminta lebih pada orang tuanya.
Sekembalinya dia ke kelas langsung saja Neira menelungkupkan kepala diatas meja. Dengan tangan sebagai bantal. Tak seorang pun yg mengganggu. Aily tadi pamit pergi bersama Nessa.
"Neira!!! " sontak Neira mengangkat kepala lalu mengedar pandang. Menemukan Aily yg sudah siap melontarkan hal yg mungkin berhubungan dg nya.
" Apa? "tanya Neira malas
" gue barusan udah liat doi dong hari ini "
" dimana? " mungkin efek ditekan tugas makanya Neira tidak begitu antusias seperti biasa
" Di itu jalan ke ruang guru"
"lo ngapain ke ruang guru? "
" enggak tau, tuh si Nessa yg ada perlu "
" lah lo udah jajan aja. Gak ngajak lo, bangke"
"ya maap tadi si Nessa bilang sekalian. Oh iya dikantin tadi gue tabrakan sama siapa tuh, kak Jambul"
"kak haikal? "tanya Neira memelan
" iya, tapi gue malah salfok sama temennya. Yg kayak Dilan itu"
"emang ada? Bukannya di geng itu cuma kak Radi yg cogan "
" bagi gue yg kyk Dilan itu cogan kok"
"serah lo dah. Tp mereka responnya gimana? "
" b aja sih. Cuma gue aja yg shock berat. Untung tadi si Nessa ga liat. Bisa berabe urusannya klo ketauan"
"kita berlebihan banget ga sih klo ketemu mereka2" komentarnya
"bodo ah. Gue mau keluar "
" yaudah sono gih pergi"
Skip selasa
Neira, Aily, sandra dan juga Mela dibuat panik oleh Nessa. Setelah berlagak aneh dari tadi,, akhirnya dengan mendadak Nessa sempat pingsan. Sekembali ke kelas Nessa semakin terlihat aneh. Neira awalnya merasa biasa, dan sedari tadi yg ikut kesana kemari hanyalah Aily.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Kakel
RandomJANGAN DIBACA YA!! INI CRINGE ABIS 😭😭 ENDINGNYA GA JELAS!! (BASED ON TRUE STORY) * Btw gue ga dapet ijin orangnya sih,soalnya sampe sekarang pun gue ga berani ngaku kalo pernah stalkerin dia. Walaupun mungkin dia juga udah tau sih. *seluruh nam...