Seragam kotak kotak melekat sempurna di tubuh Neira. Seperti biasa ia tak mau repot mengikat rambutnya. Berbeda dengan Aily yg lebih memilih mengikatnya dg tinggi.
Serasi dengan postur tubuh dan sepatu bootsnya,dan gadis mungil itu menggunakan sneakers putih.
Kejadian berulang namun tetap menciptakan keterkejutan. Dan itu hanya terjadi dengan satu orang,Radi.
"ihh Neira cepet napa sih, nanti gak dapet tempat duduk " misuh Aily
" lo gak liat, ini punggung gue rasanya udah mau patah. Ini juga rok ribet pisan" keluh Neira
Mereka menuruni tangga menuju lantai dua
Mata Neira tidak sengaja bertaut dengan seseorang. Tepat ketika pijakan terakhir tangga.Diujung sana, didepan perpustakaan Smk Bakti terlihat satu makhluk tuhan. Walaupun bukan hanya dia namun Neira hanya mampu melihat orang tersebut.
"Neira!!! Lo napa masih matung disitu. Budak gelo" oceh Aily
Suara keras Aily bahkan tidak mengusik tatapan Neira. Karena diujung sana Radi tersenyum kearahnya. Benar benar tersenyum, bahkan Neira sempat memastikan hanya dirinya ditempatnya.
Ketika Aily tidak mendapat respon
Segera ia arahkan pandangan kearah apa yg mata Neira tangkap. Ia hampir memekik. Kemudian Aily menarik paksa lengan Neira.Skip
"kita duduk disini gitu? " tanya Neira
" iyalah lab komputer masih dipake"
Neira duduk berhadapan dengan pintu. Diteras lantai dua mereka berjejer,, Neira tersentak melihat gerombolan pemuda. Dia terpaku ketika Radi melewatinya.
Radi telah hilang dibalik pintu, kemudian secara bersamaan Neira Aily saling berpandangan. Seolah mengetahui arti dari tatapan masing2.
"panas dingin gue " bisik Aily
" apalagi gue neng"
Pada masa itu mereka cemas, takut Radi melihat lokasi mereka yg berada di zona bahaya. Hanya dengan keberadaannya saja bisa membuat dua gadis itu hilang nyali.
Neira menahan napas, wajahnya agak panik. Radi keluar ruangan didepan Neira,beruntung Radi tidak melihatnya.
Parfum maskulin menguar bersamaan dengan kepergian si senior."gue bingung deh, kenapa pas ketemu gini takut ketauan. Tapi kalo dia gak liat kita kok kecewa ya? "
Neira kembali melanjutkan makan yg sempat tertunda.Aily bahkan hanya pura pura tak dengar
Rasanya Aily ingin mengaku saja daripada harus main petak umpet disekolah tiap hari. Apalah daya dia sudah lebih dulu lembek ketika mendapat tatapan tajam Radi.Sekitar menjelang ashar bel pulang berbunyi. Langkah ramai siswa berhamburan keluar kelas. Dominan menampakkan wajah penat.
"denger suara bola? "
Neira melirik Aily dengan ekor mata. Aily melangkah lebih dulu. Memastikan lapangan ditempati. Aily menuruni tangga tergesa.
Neira masih dipertengahan tangga dan Aily menunjuk lapangan dg dagunya. Neira cukup paham itu adalah sebuah kode.
Neira mempercepat langkah, menarik Aily untuk jalan memutar agar tidak melewati lapangan.
"kita salat dulu, abis ini kita ada ekskul Ay"
"iya ihhh, santai Ra. Kenapa marah hemm? "
" aishh bodo lah "
Hari berikutnya mereka kembali menguras nyali. Sebenarnya kejadian jenis ini biasa saja, namun bagi seorang stalker, ini terlalu mengikis mental?.,
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Kakel
RandomJANGAN DIBACA YA!! INI CRINGE ABIS 😭😭 ENDINGNYA GA JELAS!! (BASED ON TRUE STORY) * Btw gue ga dapet ijin orangnya sih,soalnya sampe sekarang pun gue ga berani ngaku kalo pernah stalkerin dia. Walaupun mungkin dia juga udah tau sih. *seluruh nam...