Juli (2)

2K 97 3
                                    

 
Neira menghela napas, wajahnya suram di pagi yg cerah.  Dunia terlalu ceria dikala dia kesepian.  Langkah kaki nya jelas menandakan dia terlalu malas berjalan. 

Dia berhenti melangkahkan kaki ketika merasakan getaran ponsel disaku bajunya.  Notif grup kelas masuk.  Mata Neira gesit membaca pesan. 

"Mampuss" umpatnya

Segera ia berlari agar gerbang tinggi dan pak satpam berkumis tebal itu tak menghadangnya.  Raut mukanya nampak cemas akibat takut terlambat. 

Neira berdiri tepat diseberang jalan sekolah, napasnya tak beraturan.  Disana, berseberangan dengannya satpam kumis tebal telah menatap garang.

Neira hanya bisa menampilkan cengiran.  Dia sering terlambat karena tidak ada yg membangunkannya ketika pagi. Dan kadang masih kebingungan mengurus diri. Alasannya Neira baru kali ini tinggal sendiri.

"cepet masuk" dengus pak satpam.

"Hehe iya pak. Makasih ya"

Rabu,bukan semangat menggebu malah banyak pikiran mengangu.  Hari akhir Mos (Masa orang sengsara), hari ini dijadikan untuk unjuk bakat. 

Tentu saja disambut baik oleh para siswa Mos, tak terkecuali senior.  Namun tidak bagi Neira, dia sama sekali tidak tertarik akan keramaian di lapangan basket itu.  Penampilan dance, tari, dan menyanyi bagai angin lalu. 

Suara dentuman musik keras tak mengusik lamunnya, silau mentari tak mengganggu pandangan kosong nya.  Bahkan suara teriakan siswa dikanan kiri terasa hening ditelinganya.

Nah Neira baru tersadar ketika mendengar sebuah lagu KPop favoritnya.  Fokusnya sedikit kembali terarah ke depan. 

Ketika ia sedang menikmatinya, ada suara sorakan, gelak tawa, dan kegaduhan dilantai 3.

Neira mendongakkan kepala ke atas.  Melihat gerombolan seniornya bersenda gurau dan menertawakan siswa yg kepanasan. 

Seulas senyum terukir diwajah Neira, wajah muram nya berangsur hilang.  Dia hampir tertawa ketika melihat senior nya saling bernyanyi tanpa arah dengan wajah bodo amat. 

"Adek adek masih semangat? " teriak pembawa acara

Serentak para siswa menjawab dengan semangat.  Mereka bersorak sorai ketika melihat akan ada battle dance. 

Neira tak menyimak, dia menatap gerombolan cowok itu.  Menarik sekali, batinnya.  Neira tersenyum mengetahui mereka satu jurusan.

"Woyy liat liat adkel seksi banget gilaaa,, asoyyyy" kata salah satu cowok

"gak usah tereak goblok" imbuh cowok berhoodie,yg jelas ia jg teriak.

"ehhh Kampret, gausah pake kuah kali " ucapnya sambil mengusap wajahnya jijik.

Neira terkikik geli menatap interaksi mereka,namun diantara senior itu Neira sempat bersitatap dengan salah satunya.

" Mampus ketauan,goblok goblok" umpat Neira menyadari tingkah bodoh nya. 

Dan lagi saat dia mencuri pandang, cowok tadi berhasil memergokinya.  Wajah tampan nya nampak datar.  Namun saat Neira kembali menatap gerombolan tadi, dia menghilang. 

Neira tentu kecewa, ya gimana cogan. Mereka berjumlah sekitar 10 orang.  Neira penasaran, ia tersenyum ketika tau ada kesenangan sesaat.

"Pengumuman, jangan lupa ya adek adek besok bawa peralatan yg sudah Kak Aldi sampaikan.  Lalu surat ijin ortunya jgn lupa dibawa besok" ucap salah satu anggota pramuka

"Siap" serentak siswa menjawab

"huhhh,, nyiksa banget dah ni sekolah, salah masuk sekolah ini mah" ucap Neira spontan

Dear, Kakel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang