Masuk di bulan Oktober yg penuh hujan.
Di awal bulan ini matahari jarang menampakkan diri. Begitu pula Neira. Kegiatannya membosankan. Hanya berpusat di kamar.Neira tidak bisa bangun pagi tanpa alarm. Liburan panjang ini ternyata tidak menyenangkan. Yg Neira lakukan hanya terbaring di tempat tidur, Absen kelas, dan bermain ponsel sepanjang hari. Kalau ada tugas, sesegera mungkin dia selesaikan.
Bukan rajin, dia hanya malas waktu rebahan nya terganggu karena memikirkan tugas. Selain tugas, tidak ada lagi hal yg bisa ia kerjakan.
Dan untuk membuang waktu Neira akan menghadap laptopnya berjam-jam untuk maraton drakor ataupun anime.
Ngomong-ngomong rencana mau jadian sama Rendy gagal total. Neira dan Rendy tidak dalam hubungan baik kini. Keduanya resmi hilang minat satu sama lain.
"Sialan tuh anak, di read doang. Ga tau gue kakel lo apa? " ucap Neira emosi saat mendapat fakta yg menjatuhkan harga dirinya. Memang benar adanya, Neira tidak pandai memikat cowok. Apalagi jika dia tau itu adik kelasnya sendiri.
Tidak ada yg istimewa di bulan ini, Neira tidak sekalipun keluar rumah. Dan tentu dia bosan. Apalagi dirinya selalu berujung sendirian setiap harinya.
Setiap menitnya Neira habiskan bersama ponsel. Membuka aplikasi demi aplikasi sampai jenuh. Dan sialnya ponsel nya selalu bersih tanpa pesan.
Neira berpikir orang-orang yg terdaftar di kontak ponsel nya memiliki kesibukan tersendiri. Neira iri. Dia sepanjang hari tidak melakukan apa-apa. Keinginannya banyak tapi tidak satupun ia lakukan.
Teman dunia maya juga nyata semakin menghilang. Dulu di pagi hari Neira akan menemukan notifikasi pesan masuk. Dan pagi hari ini dia hanya menemukan notifikasi penyimpanan memori hampir habis.
" Ya gusti, berasa banget ga punya temen. Hidup sendiri apa gimana dah. Ga pernah keluar rumah lagi, dasar introvert" Neira menggaruk rambut yg semrawut. Menuju kamar mandi. Sekedar cuci muka dan gosok gigi.
Keadaan rumah sepi dan gelap. Hanya terdengar helaan napas Neira beberapa kali. Kembali Neira ke kamar tanpa ada niatan sarapan.
Sejak kecil dia sudah terbiasa seperti ini. Membiarkan perutnya kosong sampai kesakitan sendiri. Juga, dia sudah kebal sendirian. Rumah adalah temannya. Yg mendengar dia bercerita, tertawa, dan menangis.
Ayah dan ibu dari dulu sudah biasa meninggalkan putrinya di rumah dari pagi sampai menjelang sore. Kakaknya memang dirumah, tapi tetap saja. Mereka tidak melihat satu sama lain.
Anam pun lebih banyak keluar rumah daripada duduk di depan komputer dan bertambah tua. Seminggu ini pun Anam memilih pergi bersama kekasihnya.
"oh iya hampir pengumuman pemenang lomba. Semoga aja gue menang" ya meski tidak yakin memiliki bakat menulis, Neira mencoba untuk mengikuti lomba itu.
Iseng saja mengirim cerpen ke salah satu kompetisi yg dia lihat di sosial media. Sudah dua minggu sejak lomba dimulai, dan 3 hari lagi Neira akan mengetahui dia memiliki kesempatan atau tidak.
"Apa gue harus yakin? "
" iyalah, kalo lo pesimis gini tuhan mana mau ngabulin"
"ya dari awal gue udah yakin kalah sih" ucapnya pesimis.
"aihh, semangatt dong. Fighting Neira. Tinggal nunggu hasil aja kan"
" seenggaknya kalo kalah gue udah nyoba kali ya " ucap Neira asal.
" ahh lu mah ngomong kalah menang mulu. Fokus aja sama lombanya. Menang kalah ga penting. Yg penting lo udah maju selangkah buat cita-cita lo" oleh Laras.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Kakel
AcakJANGAN DIBACA YA!! INI CRINGE ABIS 😭😭 ENDINGNYA GA JELAS!! (BASED ON TRUE STORY) * Btw gue ga dapet ijin orangnya sih,soalnya sampe sekarang pun gue ga berani ngaku kalo pernah stalkerin dia. Walaupun mungkin dia juga udah tau sih. *seluruh nam...