"bukannya kamu hari ini ulang tahun?"
"hahh? " Neira mengangkat satu alisnya
Bisa bisa nya mba Vita mengarang tanggal lahirnya." di akun Facebook kamu, hari ini ulang tahun kamu"
"gue samarin lah "
" dia ini lahir di maret, ya kan dek "
Neira mengiyakan pernyataan abangnya. Gak taunya abang tau juga tanggal lahir Neira, setidaknya dia masih peduli? Disituasi ini Neira merasa agak canggung.
Bayangkan saja kalian pergi bertiga dengan dua orang yg mungkin saling ada rasa?Selama berkeliling mall Neira merasa jadi kambing congek. Ngintil kesana kemari dibelakang dua orang itu. Tapi apalah kuasa Neira? Disini kan dia juga sekedar diajak.
Nah ketika memasuki sebuah toko barulah Neira tau rencana jalan jalan ini hanyalah alibi semata. Abang hanya ingin membelikan dia sesuatu, Gak bisa kali ya berdua aja gitu? Harus banget sama gadis manja disampingnya ini?
" udah jauh jauh kesini masa ga mau beli apa gitu" tutur mba Vita ketika Neira memilih untuk tidak membeli apapun
Neira sih kalau ditanya mau beli apa ya tentu saja banyak. Dalam pikirannya sekarang sudah tertulis list belanjaan. Namun ia segan walau itu abang sekalipun.
"gapapa, abang lagi banyak duit soalnya " kata abang menyombong
" helehhh" cibirnya
"yaudah kalau gitu mah kita makan aja" cetus abang
"beneran kamu gak beli apa apa? " tanya mba Vita sekali lagi memastikan Neira tidak menyesal
Neira mengangguk lesu, padahal dari tadi mengamati salah satu baju impiannya. Neira tak tahan terlalu lama disana alhasil mendahului keduanya.
Selepas makan mereka mampir ke timezone. Tak salah jika Neira dikatai anak rumah, buktinya ke timezone pun dia belum pernah. Minatpun tidak, diajak main salah satu wahana Neira tampak tidak antusias.
Bukannya tidak bisa, dia ahli dengan segala game. Alasannya ya karena dia tidak dengan para sahabatnya. Alhasil Neira hanya jadi fotografer dadakan. Moodnya bahkan sudah tak ia pedulikan. Kaki yg semakin nyeri dia tahan.
Ponsel digengamnya sudah siap lempar. Tapi ia akan lebih baik menahan diri. Dia amat paham akan tatapan Anam terhadap Vita, Vita saja yg entah hilang kemana kepekaannya.
Setelah mereka sadar tengah meniadakan Neira, mereka segera bergegas menuju festival kuliner.
Mobil itu dilingkupi senyap, bahkan lagu yg sengaja diputar Anam pun tidak bisa mengatasi kecanggungan mereka.
Semerbak harum rempah terserap ke rongga hidung menyambut mereka setelah sampai. Menusuk dengan nikmat seiring hidung menarik udara. Pertama kali yg Neira lihat adalah banyak manusia.
"Mba Vit kita mau ngapain nih? " tanya Neira setelah cukup lama berdiri
" beli minum yuk "
Setelah mereka berkeliling kesana kemari hanya untuk sebuah minuman. Neira sempat mengeluh dalam hati, kenapa juga ia malah ikut. Lihat sekarang, dia duduk sendirian disalah satu kursi panjang bersama minuman.
Dikeadaan yg sungguh ramai itu Neira malah dengan asik mendengar penyiar radio. Gadis unik. Ketika abang dan mba Vita sibuk berfoto ria, dia lebih memilih tidak ikut serta.
Entah mengapa Neira tak pernah bisa bebas jika bersama mereka berdua.
Setengah jam lamanya Neira ditinggal sendiri. Neira sih bodo amat, namun mba Vita merasa tak enak hati. Dia tidak berhasil menyenangkan hati Neira. Lalu mba Vita menghampiri Neira, diikuti Anam dibelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Kakel
De TodoJANGAN DIBACA YA!! INI CRINGE ABIS 😭😭 ENDINGNYA GA JELAS!! (BASED ON TRUE STORY) * Btw gue ga dapet ijin orangnya sih,soalnya sampe sekarang pun gue ga berani ngaku kalo pernah stalkerin dia. Walaupun mungkin dia juga udah tau sih. *seluruh nam...