[1] FIRST

1K 74 8
                                    

Introduced

Bukan. Ini bukan membahas tentang pertemuan dua insan di belahan dunia berbeda, bukan! Ini bukan menyangkut martabat seorang cowok paling hits yang berhubungan dengan cewe bar-bar di sekolah bergengsi.

Tapi ini menyangkut masalah rumit, menantang juga hal-hal lain berbau investigasi. Bilang saja kita saat ini sedang bermain teka-teki, pembaca di mohon agar bisa membaca dengan teliti. Karena kami akan buat labirin tanpa peta yang menuntun keluar.

Atas izin author yang terhormat, kami akan bantu memaksimalkan potensi otak lewat permainan yang terkesan licik.

So, mari pantengin lapak ini!

~Joan dan Jean

***

Ottawa, Kanada. Kota indah yang memiliki berbagai potensi didalamnya. Baik itu dari segi SDA maupun SDM. Disini tempatnya para berintelektual tinggi berkumpul.

Banyaknya potensi di negeri ini membuat kalap para petinggi politik. Secara tidak langsung mereka melalap habis apa yang menjadi hak masyarakat. Kesenjangan sosial yang terjadi, membuat seorang detektif senior 'Vigor' tergerak ingin mengupas tuntas kasus ini.

***

23.25


Vigor menggaruk kesal kepalanya. Kertas yang terkembang didepannya habis di coret seperti coretan yang di buat anak kecil.

Teleponnya berdering hingga membuat dirinya tersentak. Bergegas untuk berangkat selang beberapa menit mengakhiri telepon.

"Ayah mau kemana malam-malam gini?" Tanya Jean dengan nada sedikit marah.

"Ada suatu hal yang harus ayah urusi! Kalian jaga ibu ya, Mungkin ayah agak lama." Vigor berusaha terlihat tenang.

"Kalo besok pagi aja gimana? Joan tau ayah sering keluar mendadak sama kayak sekarang, tapi muka ayah nampak pucat." Joan berusaha membantah.

"Tidak! Ayah harus pergi, kalian jaga diri baik-baik! Dadagh!" Lambai Vigor.

Yaaa, Vigor memang dasarnya keras kepala. Pria paruh baya itu menempatkan misi diatas kepentingan lain. Secara tidak langsung hal ini membuat Megan, istrinya, merasa takut, karena Vigor sendiri terkadang tidak memikirkan dirinya sendiri.

Pernah waktu itu Vigor menyelidiki suatu kasus, pagi harinya ia pulang penuh dengan luka lebam dan darah. Bukannya meringis, ia malah tertawa. Tertawa sebab kasusnya terpecahkan.

Vigor terkenal, bahkan sangat. Jean dan Joan mengakui ketelitian ayahnya ini bukan main-main. Mereka sebagai penerus Vigor pastinya sudah di beri bekal sedari kecil oleh detektif hebat Vigor.

Tapi yang namanya manusia pasti punya salah dan keliru, sebaik-baiknya Vigor menyelesaikan kasus level tinggi, masih ada orang yang melebihinya.

Pagi hari setelah Vigor pamit, Kanada digemparkan dengan kabar yang menjelaskan bahwa Vigor tewas, jenazahnya ditemukan dibelakang stasiun Coopermine. Dugaan sementara Vigor meninggal akibat serangan jantung.

***

Edit*

Salam pembaca sekalian! Apa kabar? Semoga baik, aamiin.

Ga taw pengen mulai dari mana, tapi yang jelas author berterimakasih pada pembaca sekalian yang udah dukung perjalanan author dari awal sampai sekarang.

Kalian tahu kan kalau perihal tulis menulis itu kedengarannya mudah, tapi author bilangin nih, proses jadi seorang penulis itu sangat menyakitkan.

Ya, kritikan dari para kritikus rendahan itu jangan pernah sekalipun didengar, bakal sia-sia nanti skill yang kamu punya

Eh, curhat lagi:)

Oke kembali ke topik. Half-zone bukan cerita yang berat ke teenfict, romance pasti ada tapi sebagai penyedap aja. Cerita ini lebih berat kepada investigasi seperti cerita detektif pada umumnya.

Tapi ingat! Cara dan gaya bahasa tiap orang pasti beda-beda, author bakal bikin ni cerita ga terlalu tegang tapi tetap menantang. So, stay in this work!

Aku sayang kalian💓

Half-zone (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang