Awalnya begoGa! Ga beneran bego, cuma main-main aja.
Mereka anggap gue bener-bener bego, tapi nyatanya gue sendiri yang bego-in mereka.
Sampai disini paham?
.
Layla kini berada didepan ruang cctv, matanya celingak-celinguk menatap sekitar. Setelah keadaan cukup aman, ia langsung menyemburkan asap beracun kedalam ruangan itu melalui celah pintu bagian bawah.
Ruangan itu sengaja Layla kunci dengan linggis dari luar. Ia menyandar ke pintu saat terdengar gubrakan keras dari dalam. Layla tahu mereka kini tengah sesak napas dan berteriak minta tolong sekeras mungkin, tapi sayang semua ruangan disini kedap suara.
Sepuluh menit kemudian keadaan tenang kembali. Layla buka linggis itu dan masuk dengan sangat santai. Semua penjaga cctv tergeletak tak sadarkan diri di depan pintu, tenang, mereka ga mati kok cuma pingsan doang.
Layla duduk disalah satu kursi, memperhatikan teman-temannya lewat monitor komputer yang terhubung langsung kepada kamera pengintai. Gadis itu mengernyitkan keningnya saat melihat Joan memukul-mukul kepalanya, ia jadi sedih, sebab Joan tidak akan berbuat demikian kecuali pemuda itu pasrah menghadapi sesuatu.
Semenit kemudian terlihat Aland yang heboh sendiri sembari memukul-mukul pintu. Ia tampak berkomunikasi dengan Ella dan mengecilkan suaranya. Ella mengangguk dan pura-pura menangis, mengisyaratkan pada Joan melalui perkataan abstrak-nya.
"Huh, kalian pintar berakting juga ya, untung cuma gue yang liat, kalo orang ini yang liat kalian pasti ga akan selamat." Layla tersenyum bahagia.
Ia lalu beralih kepada sandi pintu kota ini. Mencari kode pintu Arthur dan teman-temannya, setelah men-scroll cukup jauh, barulah ia dapat kodenya, 05032000, kode kedua ruangan itu sama.
Sesegera mungkin Layla melanjutkan misinya. Ia keluar dan menutup rapat ruang cctv tersebut, kembali lagi berjaga didepan ruang para penyusup.
Sampai disana Layla melihat ruangan teman-temannya terbuka. Salah satu agen menghardik keras mereka didalam. "Kau mau apa?!" Tegasnya.
"Kebelet banget dia bang, tolong kek. Gue ga mau bau pesing ntar ni ruangan." Jawab Aland ketika Joan berakting sangat baik.
Agen itu langsung menarik Joan keluar didampingi oleh beberapa agen lainnya. Saat keluar, Joan tersentak saat melihat saudarinya berdiri dengan raut wajah yang lebih bersahabat.
Iya, inilah saatnya. Jean menunjukkan kode khusus yang hanya ia dan Joan yang tahu. Tangannya membentuk angka dua, lalu menjentikkam jari satu kali, Joan terperangah, ia sangat peka dengan kode semacam itu. Untuk memastikannya, Joan berbalik kearah Jean yang berdiri, Jean membalas dengan mengangguk dan tersenyum.
Setelah itu Joan dimasukkan kembali ke ruangannya. Semua orang langsung bergegas pergi saat bel makan siang berdering.
"Halo dokter? Piring yang satunya jangan lupa dipisahkan." Layla berbisik dari balik Earpiece.
"Baik, piring terakhir tidak terkontaminasi apapun." Jawab dokter itu.
Semua orang bergegas makan siang, salah satu agen menyauti Layla saat gadis itu masih mematung disana. "Kau tidak makan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Half-zone (Telah Terbit)
Acción(CERITA BELUM DIREVISI) Warning! 🔞 JJ tak bisa diam saat tahu ada hal yang ganjil berkenaan dengan kematian ayahnya. Clue demi clue perlahan membuka fakta bagaimana dan apa yang sebenarnya menimpa ayahnya sang detektif "Vigor". Manipulasi warta, h...