JONATHAN ✓

8.- Berharap

"Kita nggak pacaran!" tegas Mikayla.

Jonathan terkekeh, "Bukan nggak La, tapi belum," lelaki itu kini kembali mengacak rambut Mikayla.

"Cie yang bentar lagi Jadian! Udah punya panggilan sayang lagi! Di tunggu ya PJ nya," ucap Joshua, sambil menaik turunkan alisnya.

Mikayla mengerutkan keningnya, "Panggilan sayang apaan?"

"Itu tadi Jonathan manggil lo Lala, lo manggil dia Jojo. Belum ada yang pernah manggil begitu kan sama lo berdua?"

Mikayla tidak menjawab, ia kembali melanjutkan aktivitas makannya.

Fabian menoel noel bahu Jonathan, "Nat! Nat! Ada Britney tuh!"

Jonathan mengangkat kepalanya, dan melihat Britney berjalan ke arah mejanya. Jonathan langsung saja mendorong pelan tubuh Mikayla untuk bergeser, agar tidak terlalu dekat dengannya.

Britney datang dan langsung duduk di antara Jonathan dan Mikayla, "Hai Jonathan!" Britney kini merangkul bahu Jonathan.

Mikayla bergeser sedikit lagi, karena Britney terus mendekatkan tubuhnya.

"Kamu udah Makan Nat?"

"Udah, kamu sendiri? Udah makan belum Ney?"

Apa? Apa Mikayla tidak salah dengar? Aku-Kamu? Apa si Britney ini pacar Jonathan? Huh! Padahal Mikayla sudah berharap lebih kepada lelaki itu!

"Belum nih Nat, temenin aku beli makan yuk," ucap Britney dengan suara di manja manja kan.

Jonathan bangkit dari duduknya, lalu mengulurkan tangannya kepada Britney, "Yaudah yuk," Britney pun menerima uluran tangan Jonathan.

Jonathan pergi bersama Britney, meninggalkan Mikayla, dan lainnya. Lelaki itu sama sekali tidak melirik atau bahkan menengok ke belakang untuk memastikan bahwa Mikayla baik baik saja atau tidak.

Mikayla terus saja mengaduk aduk baksonya, Diandra yang melihat itu pun segera berdiri dan mengajak Mikayla pergi, "Kay? Masuk kelas yuk, bentar lagi bel masuk bunyi."

Mikayla berdiri dari duduknya, dan hendak pergi bersama Diandra menuju kelasnya, namun Fabian mencegahnya, "Kay? Jangan pikirin yang tadi yah, santai aja! Britney bukan siapa siapa Jonathan."

Mikayla mengangguk, lalu kembali mengajak Diandra menuju kelasnya.

Sepeninggalan mereka, Joshua menepuk punggung Fabian, membuat lelaki itu meringis, karena ia sudah di pukuk 3 kali hari ini, "Lo kenapa bilang gitu sama Kayla?"

Fabian masih memegangi punggung nya, "Kasian tuh cewek, kayaknya dia mulai suka sama Jonathan!"

Joshua mengangguk mengiyakan, "Yaudah ah yok ke kelas!"

...

Mikayla baru saja keluar kelasnya dengan Diandra. Mikayla menghentikan langkahnya, karena ia melihat Jonathan sudah berdiri di depan kelasnya, "Hai Lala!"

"Kay gue pulang dulu ya," ucap Diandra yang diangguki oleh Mikayla. Gadis itu lalu pergi meninggalkan Mikayla dan Jonathan.

"Ngapain ke sini?"

"Mau ngajakin lo pulang bareng," ucap Jonathan, sambil memamerkan deretan gigi putihnya.

Mikayla menghela nafas sebentar, "Nggak deh Nath, gue mau pulang sendiri."

Jonathan meraih tangan Mikayla, dan mengajaknya pergi dari koridor kelas unggulan, menuju parkiran, "Nggak papa, nggak usah malu malu gitu."

Sesampainya di parkiran Jonathan melepaskan tangan Mikayla, ia menghampiri Britney yang berdiri di depan motornya, "Kamu ngapain di sini? Belum pulang Ney?"

Britney menggeleng, lalu meraih lengan Jonathan, "Aku pulang sama kamu ya Nath?"

Jonathan menghela nafas, ia melihat Mikayla masih menunggunya, ia tidak tega melihat gadis itu pulang sendirian. Tetapi Jonathan juga senang jika harus mengantar Britney.

"Iya," Jonathan lalu menaiki motornya, di susul dengan Britney.

Jonathan melajukan motornya meninggalkan Mikayla yang masih diam di tempatnya.

Lelaki itu bahkan tidak melirik atau meminta maaf karena tidak jadi mengantarkannya pulang bersama.

"Udah deh Kay! Jangan berharap lebih sama Jonathan!"

...

Jangan Lupa Vote & Komentar.
Terima Kasih<3

19/11/19.