32.- Rumit

524 47 8
                                    

"Mama lupa?"

Vina menatap Rey dalam, "Pergi kau!"

Kayla menyerngit bingung, "Ma, Mama kenapa?"

Vina menoleh menatap putrinya, "Kamu tau? Dia hampir bunuh Mama! Dia juga culik Mama, Kayla!"

Kayla menatap Rey, gadis itu mundur beberapa langkah menjauhi Rey, "Rey?"

"Aku bisa jelaskan, Ana!"

"Nggak! Pergi lo!" Kayla menunjuk udara, mengisyaratkan Rey untuk pergi.

"What?" Rey bingung.

"Go away!"

Kayla segera masuk kedalam rumahnya, lalu menutup pintu dengan keras.

Kayla segera menghampiri Mamnya yang berada di dalam kamar, gadis itu berjalan mendekati ranjang, lalu duduk di samping Vina.

"Mama nggak papa?" tanya Kayla, sambil mengelus punggung Mamanya.

"Sebaiknya kamu segera pulang, Kay."

"Iya. Tapi Mama juga pulang bareng aku, ya?"

"Nggak bisa. Kalau kamu mau tetap disini, suruh teman-temanmu pulang, termasuk Jonathan."

"Kenapa?"

"Nggak papa."

"Kamu masih pacaran sama dia?" tanya Vina.

"Nathan? Masih kok Ma."

"Yaudah. Jaga hubunganmu baik-baik ya."

Kayla mengangguk, "Iya, Ma."

"Ma. Aku mau tanya deh, Rey punya kembaran ya? Namanya Ray?"

"Kamu ketemu sama Ray?"

"Iya. Awalnya aku ketemu dia di Apart, dia ngakunya Rey, dan tau Mama ada di mana. Eh taunya dia yang nyulik aku."

"Di culik? Tapi kamu nggak papa kan?"

"Iya. Aku nggak papa kok."

"Jangan dekati Rey dan keluarganya!"

•••

Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif. Cobalah beberapa saat lagi.

Tut.. Tut.. Tut..

"Ck!"

Mikayla : Aku tunggu kamu di Koloseum sore ini. Aku mau bicara

Mikayla : Plis! Jgn kya anak kecil!

Jonathan : hm

Kayla meletakan kembali ponselnya, setelahnya ia bergegas mandi dan bersiap untuk pergi menemui Jonathan.

•••

"Mau ngomong apa?"

Kayla menatap punggung seorang lelaki di hadapannya, "Liat aku."

"Cepet! Ngomong!"

"Ck!" Kayla memutar tubuh lelaki di hadapannya, "Jangan salah paham. Rey cuma nolongin aku. Aku kelewat seneng, jadi kelepasan meluk. Maaf."

"Haha! Lo tau nggak? Gue juga jauh-jauh dari Milan ke sini, buat nyelametin lo! Eh, lo-nya malah peluk-pelukan sama cowok!"

"Jangan kayak anak kecil deh, Nath! Iya, oke mungkin aku yang salah tapi-..

"Emang lo yang salah!"

"Udahlah! Nggak ada yang perlu di bicarain lagi!" Nathan berbalik, berjalan menjauh.

"NATHAN! TUNGGU!"

Kayla berhasil mengejar Nathan, gadis itu menghadang cowok itu agar tidak bisa kemana-mana.

"Apa lagi?!"

"Jangan marah~"

Nathan menghela nafas panjang, "Gue besok balik ke Jakarta. Lo sih terserah, mau balik sama siapa bodo amat! Palingan sama si Rey! Pahlawan lo itu!"

"Nggak! Aku pulang bareng kamu!"

"KAY!" Nathan reflek membentak.

"Kamu marah boleh, jangan bentak dong!" Kayla berbalik lalu berlari menjauh.

"KAYLA!!" Nathan menjambak rambutnya frustasi, "Kenapa jadi dia yang marah?!"

"Dasar cewek!"

Nathan mengejar Kayla yang sudah lumayan jauh berlari, dengan sekali gapai Nathan berhasil meraih pergelangan tangan gadis itu.

"Maaf. Iya kamu pulang bareng aku."

Kayla tersenyum, "Yeay! Kamu udah nggak marah?"

Nathan menghela nafas sebentar, lalu mengangguk, "Hm."

"Yeay!" Kayla memeluk Nathan yang mematung di depannya, "Bales dong!"

Nathan tersenyum, lalu mengelus pelan punggung gadis yang memeluk dirinya.

•••

I'M BACK!

JONATHAN ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang