30.- Danger

612 50 0
                                    

'Braak!'

Pintu yang awalnya tertutup rapat, kini terbuka karena dorongan keras oleh seseorang. Seorang lelaki berjalan mendekati wanita yang usianya terpaut jauh darinya.

Wanita itu terduduk di salah satu kursi kedua tangan serta kakinya diikat kuat oleh tali, dan mulutnya pun di bekap oleh kain.

Lelaki itu berdiri di hadapan wanita tersebut, "Kau tenang saja. Sebentar lagi anakmu akan datang."

"Kau bisa pergi, kalau dia sudah datang. Karena aku tidak membutuhkanmu lagi," ucapnya lalu ia menyunggingkan senyum smirk nya.

Wanita itu membalas dengan rintihan serta usaha untuk membebaskan dirinya, ia meronta di tempatnya.

'I'll miss you, Ana.'

•••

"MAMA!!"

Kayla berjalan dengan tergopoh gopoh, melewati beberapa ruangan, sampai akhirnya ia menemukan ruangan yang di carinya.

Ia memegangi knop pintu ruangan tersebut, hendak membukanya namun terkunci. Cewek itu terus berteriak memanggil sang Ibu, sambil menggedor gedor pintu.

"Ana?"

Kayla menoleh, meskipun bukan namanya, tapi di yakini hanya dirinya yang berada di lorong ini.

Ia membulatkan mulutnya, tak percaya. Ketika ia mengetahui siapa yang memanggilnya tadi.

"Kamu?.." Kayla menunjuk lelaki tersebut.

"Ya! Ini saya Rey, masih ingatkah?"

Kayla menarik sudut bibirnya, ia tersenyum lebar, "Wahh, Rey?"

Lelaki yang di yakini bernama Rey itu merentangkan kedua tangan nya, seolah meminta Kayla untuk memeluknya.

Dan tanpa ba-bi-bu, Kayla langsung berlari ke arah Rey, dan memeluknya, "Kangen.."

•••

"Oh ya? Jadi kamu udah bisa bahasa Indonesia?" tanya Kayla. Kini keduanya sedang berjalan jalan sekitar Apartemen Rey.

"Lumayan." jawabnya.

Kayla hanya mengangguk membalasnya. Ia menatap sekitar, menikmati sejuknya udara sore hari di Roma.

Gadis itu nekat pergi tanpa pamit kepada yang lain, ia menempuh perjalanan dari Milan ke Roma, mengunakan kereta.

Ia hanya cemas, jika pesan yang ia terima itu memang benar, tapi setelah dirinya mengirimkan pesan kepada Ibunya, ia menghembuskan nafas lega.

Kayla: Mama di mana?

Mama: Di rumah sama Nenek. Kenapa?

Kayla: Gpp, nanti aku kesana.

Rey memperhatikan Kayla, ia tersenyum memandangi wajah cantik itu dari samping.

"Um.. Kamu kenapa tadi gedor gedor kamar orang?" tanya Rey.

Kayla menoleh, "Salah kamar."

"Cari kamar siapa emang?"

"Bukan siapa siapa."

Kayla kembali memalingkan wajahnya, lalu ia merogoh Sling-bag dan mengambil ponsel yang sedari tadi bergetar.

Ia menekan tombol hijau, lalu mendekatkan ponselnya ke daun telinganya.

"Hallo..

JONATHAN ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang