26.- GO TO MILAN!

649 63 1
                                    

"REY!"

Mikayla membuka matanya, dan bangkit dari tidurnya. Dengan nafas yang tidak teratur, ia memegangi dadanya yang terasa sesak. Dengan segera ia mengambil segelas air putih yang berada di nakas dekat ranjangnya, lalu meneguknya hingga setengah, kemudian kembali menaruh gelas tersebut pada tempat semula.

Gadis itu menyibak selimutnya, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Mikayla melihat pantulan dirinya pada cermin kamar mandi. Dengan segera ia membasuhkan air yang sudah berada di kedua telapak tangannya.

Setelah ia keluar, ia melirik jam sekilas, Pukul 02.45. Ia kembali menidurkan tubuhnya, Mikayla kembali memejamkan matanya, ia tidak tertidur, melainkan sedang memikirkan lelaki yang datang ke mimpinya tadi.

Tunggu aku Rey, kita akan bertemu lagi.

•••

"Udah siap semua? Nggak ada yang ketinggalan kan, Kay?"

Mikayla tersadar dari lamunannya, ia menatap Jonathan, dan ketiga temannya. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Emm, udah kayaknya."

Jonathan berjalan mendekati Mikayla, "Nglamunin apa sih? Beneran yakin nggak ada yang ketinggalan?"

Mikayla mengangguk, "Iya!"

"Eh nggak! Ada yang kurang deh kayaknya. Emm, Nath. Sebelum ke Bandara, mampir ke rumah Mama dulu, mau ambil barang.«

Jonathan mengusap kepala Mikayla, "Barang siapa? Punya lo atau punya Tante Vina."

"Punya gue."

Mikayla berjalan mendekati Papanya serta Mahesa, gadis tersebut menyalami tangan keduanya, "Kayla berangkat ya, Pah. "

Harry tersenyum lalu mengusap rambut panjang Putrinya itu, "Hati hati ya. Jonathan tolong kamu jaga Kayla!"

Jonathan yang berdiri di belakang Mikayla pun mengankat tangannya membentuk tanda hormat, "Siap, 😂Om!"

Kemudian yang lainnya juga ikut menyalami tangan Papa Kayla serta Mahesa.

"Sa, kakak berangkat ya!"

Mahesa tersenyum, "Hati hati, Kak. Jangan lupa, oleh olehnya." ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.

"Oke deh."

Setelah selesai berpamitan, Jonathan, Mikayla, Diandra, Fabian, dan juga, Joshua memasuki Mobil milik Papa Mikayla yang akan mengantarkan mereka sampai Bandara.

"Ke rumah Mama dulu!"

15 menit perjalanan, akhirnya sampai pada rumah lama Mikayla. Gadis itu mengambil kunci cadangan yang di berikan Papanya. Lalu membuka pintu tersebut.

Mikayla memasuki kamarnya di temani dengan Diandra, "Lo cari apa sih, Kay!"

Mikayla membuka satu persatu nakas yang ada di kamarnya, lalu beralih ke lemari pakaiannya, ia berjongkok untuk mengambil sebuah kotak yang lumayan besar, lalu membukanya.

Setelah melihat isinya, Mikayla menutup kembali lemari pakaiannya.

Mikayla membuka kembali penutup kotak tersebut, lalu mengambil sebuah album yang berisikan foto foto dirinya sewaktu di Milan, dan foto foto dirinya dengan Rey.

Mikayla menyimpan album tersebut di dalam Sling bag miliknya. Gadis itu beralih mengambil Tiara yang sudah lama tak ia kenakan. Tiara dengan berlian biru laut mendominasi.

Mikayla memasangkan Tiara tersebut di atas kepalanya, ia mendekat ke arah meja rias, lalu menatap pantulan dirinya.

"Wahh! Bagus banget! Punya lo, Kay? Kok gue nggak pernah liat sih?"

Mikayla menoleh, lalu tersenyum ke arah Diandra, "Bagus yah. Dari Rey."

•••

Mikayla keluar dari rumahnya bersama Diandra, tak lupa ia mengunci kembali pintu rumahnya. Setelah selesai mengunci pintu, Mikayla dan Diandra berjalan memasuki mobil kembali.

"Lama benget. Ngambil apaan sih, Kay?" tanya Joshua.

Fabian menonyor kepala Joshua, "Kepo aja lo, Dugong!"

Joshua memegangi kepalanya yang terasa sedikit sakit, karena Fabian menoyornya terlalu kuat, sampai kepala Joshua terhatup kaca mobil.

"Sialan lo, Bagong!"

Mikayla terkekeh melihat kedua teman Jonathan, "Abis ngambil baju baju gue, yang masih di situ."

Mereka hanya ber'oh'ria saja. Mikayla melirik Jonathan yang sedari tadi diam, namun memperhatikan dirinya.

Mikayla melambaikan tangannya di depan wajah Jonathan, "Nath! Nathan!"

Jonathan menggeleng gelengkan kepalanya, tersadar dari lamunannya, "Emm, kenapa, Kay?"

"Nglamunin apa sih?"

"Nggak!"

Mikayla mengangguk lalu menyandarkan kepalanya pada jendela mobil.

Jonathan memilin bibirnya, "Emm, Kay!"

Mikayla mengangkat satu alisnya, masih dengan posisi kepalanya disandarkan, "Ha, kenapa?"

Jonathan tersenyum, "Nggak papa."

•••

VOTE!

JONATHAN ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang