"Aku cuma seorang pengecut yang nggak berani bilang 'Aku Cemburu' saat kamu deket sama yang lain." __JonathanAndreas.
°°°
Mikayla mengeratkan pelukannya. Jonathan terkekeh, "Kenapa, Kay? Kenceng banget meluknya."
Mikayla yang menyadari, segera melonggarkan pelukannya, "Heheh, sorry!"
Jonathan menarik kedua sudut bibirnya, "Nggak papa kok. Jangan pulang dulu ya. Mampir dulu."
Mikayla tersenyum, "Mampir kemana? Ke rumah kamu ya?"
"Nggak, bukan ke rumahku. Sabar, nanti juga aku kenalin kamu ke Mama-Papa aku. Tenang aja, Kay."
"Terus kemana dong?"
"Terserah kamu deh, yang penting jangan pulang dulu. Masih kangen!"
°°°
Jonathan menghetikan motornya di depan sebuah Coffee Shop. Lelaki menuruni motor besarnya, dan mengajak Mikayla memasuki Coffe Shop tersebut.
"Kamu mau apa, Kay?"
"Vanilla Latte, aja."
Jonathan lalu meyebutkan pesanannya kepada sang Barista. Setelahnya, sang Barista pun mengangguk lalu beranjak pergi.
"Nath?"
"Hmm?"
"Kamu tadi nanyain Rey, kamu cemburu ya? Sama dia?" tuding Mikayla.
"Nggak tuh, kata siapa?"
Mikayla memincingkan matanya, "Masa?"
"Sedikit sih."
"Iya aja deh!"
Jonathan memutar bola matanya malas.
Pesanan datang, lalu segera Mikayla mengambil Vanilla Latte-nya, dan menyeruputnya.
Jonathan meneguk Cappuccino-nya, "Kamu suka Vanilla?"
Mikayla menggeleng, "Lebih suka Cokelat."
"Terus? Kenapa pesennya Vanilla Latte?"
Mikayla tersenyum lebar, "Karena, Rey suka Vanilla!"
°°°
Jonathan menghetikan motornya. Membuat gadis yang di boncengnya turun dari motor besarnya.
Mikayla tersenyum kecil, "Makasih, Nath. Aku langsung masuk ya?"
Mikayla hendak memasuki pekarangan rumahnya.
"Nggak ngomong 'Hati hati ya Nath'?" ucap Jonathan sambil menirukan gaya bicara Mikayla.
Perkataan Jonathan membuatnya berbalik dan menatap Jonathan kembali.
Mikayla tersenyum lebar, "Hati hati Rey." ucapnya tanpa sadar.
Jonathan menuruni motornya, dan berjalan mendekati Mikayla.
Lelaki itu menepuk bahu gadis di hadapannya.Sontak, membuat Mikayla menyadari perkataannya."Reyyy teruss. Sebenernya dia itu siapa sih?!"
"Kan aku udah bilang! Dia itu temen aku, Jonathan!"
"Aku nggak yakin, kamu sama Rey itu cuma temenan!"
"Denger ya, Nath! Kamu nggak tau apa apa tentang aku sama Rey! Jadi jangan sok tau!" jelas Mikayla.
"Emang aku nggak tau! Makanya aku tanya!"
Mikayla tidak membalas perkataan Jonathan, gadis itu langsung memasuki rumahnya. Meninggalkan Jonathan yang kini sedang menjambak rambutnya, frustasi.
"Rey! Siapa sih lo?!"
°°°
Hari ini Mikayla, datang sangat pagi. Ia sedang malas bertemu dengan Jonathan.
Gadis itu memasuki kelasnya, dan menenggelamkan wajahnya di atas meja.
"Kayla!!"
Mikayla mengibaskan tangannya, tanda jika dirinya tidak ingin di ganggu.
Diandra mengguncang bahu Mikayla, "Kayla! Bu Dewi udah mau masuk!"
Sontak Mikayla menegakkan tubuhnya, dan benar Bu Dewi memasuki kelasnya. Dan memulai kegiatan belajar mengajar.
°°°
"Ayolah Kay ke kantin, laper nih gue." ucap Diandra yang sekian kalinya, kini gadis itu berucap sambil memegangi perutnya. Berharap Mikayla akan luluh, dan mau di ajak ke kantin bersamanya.
"Diandra Agatha! Lo ke kantin sendiri aja yah? Gue lagi nggak pengen ke sana, oke?"
"Kenapa sih emangnya, ada Jonathan ya? Lo lagi berantem sama dia, Kay?"
Mikayla mengedikkan bahunya, "Tau deh."
"Eh, Kay? Besok kan libur, lo nginep di rumah gue ya? Kan udah lama lo nggak main ke rumah gue. Ya? Mau ya, Kay?"
Mikayla mengangguk malas.
Diandra tersenyum senang, "Oke deh! Nanti kita Cosplay Stitch ya? Biar kaya Frienship Goals gitu."
"Iyaaa!! Tapi, nanti lo temenin gue ke rumah Mama, buat ambil baju-nya."
"Oke, boss."
°°°
Mikayla turun dari mobil Diandra, dan memasuki pekarangan rumah Mamanya, yang sudah lama tak ia kunjungi.
Mikayla mengetok pintu rumah tersebut, "Mamah!"
Tokk.. Tokk.. Tokk..
"Mah? Ini Kayla Mah!"
Tokk.. Tokk.. Tokk..
"Mahh!! "
Diandra menyahut, "Kosong kayaknya, Kay. Coba telfon Nyokap lo deh."
Mikayla segera mengambil ponselnya, lalu menghubungi Mamanya.
"Halo Ma?"
"..."
"Mama di mana? Aku di rumah nih, mau ambil baju."
"..."
"Ngapain?"
"..."
Mikayla mematikan panggilan sepihak. Gadis itu menutupi wajahnya. Dan menjatuhkan ponselnya.
Diandra menghampiri sahabatnya itu, dan sekaligus memungut ponselnya. Diandra memegangi bahu Mikayla yang berguncang hebat, menandakan gadis itu sedang menangis.
"Kenapa Mama lo, Kay."
"Milan.."
°°°
Jangan Lupa Vote &Komentar.
Terima Kasih<31/12/19.
KAMU SEDANG MEMBACA
JONATHAN ✓
Storie d'amoreCERITA LENGKAP [#1 in Jonathan] - Mei 2021 [#1 in Mikayla] - Mei 2021 [#1 in Romanced] - Januari 2021 [#1 in Lovesproblem] - Oktober 2021 [#2 in Lovesproblem] - Mei 2021 [#2 in Mikayla] - September 2021 [#2 in Roma] - Oktober 2021 [#3 in Roma] - Ju...