Learn [Complete]

0

Zeline bukan orang yang mudah menyerah sebenarnya. Apapun akan dia lakukan hanya agar yang dia inginkan tercapai. Impiannya sangat tinggi sehingga di belajar dan bekerja sangat keras. Dan seolah tak ada yang bisa menandingi semangatnya dalam kedua hal tersebut.

Hidup didalam lingkungan yang keras  membuatnya menjadi sosok yang tangguh dan mandiri. Dia melakukan apa yang bisa dia kerjakan dan sebagai balasannya dia akan mendapatkan apa yang dia inginkan.
Dia terobsesi menjadi orang yang sukses suatu hari nanti. Menjadi orang yang dianggap penting oleh orang lain, menjadi sosok yang selalu diperhatikan oleh orang lain. Zeline memimpikan itu.

Tapi tentu itu semua tidak gratis. Akan ada pengorbanan yang harus Zeline lakukan untuk itu semua. Namun Zeline tidak pernah menyangka jika pengorbanannya tidak akan murah dan mudah.

Maka, dia berharap suatu hari nanti dia akan mendapatkan kesuksesan yang luar biasa sebagai balasan dari kerja kerasnya.

"Jadi bagaimana? Apa kita bisa memulainya?" Pria berkacamata dengan usia yang mencapai kepala tiga itu bertanya pada wanita yang duduk didepannya.

"Kapan?" Tanya Zeline.

Pria itu tersenyum tipis, "Minggu depan."

Zeline mengangguk paham.

"kau harus melakukan semuanya sesuai yang ditulis disini," ujar pria itu.

"Saya mengerti Mr. Park," jawab Zeline. Mati-matian dia berusaha agar sikapnya terlihat biasa saja.

Orang yang dipanggil Mr. Park itu mengangguk, "Kau memang mahasiswi yang cerdas." Pujinya. "Kau yakin tidak akan menyesal?"

Zeline menggeleng tegas, "saya siap menanggung semua resikonya."

Mr. Park kini tersenyum, "kau memang gadis yang luar biasa. Aku salut padamu."

"Jika ini memang pilihanmu maka bertanggung jawablah, karena aku tidak akan mendengarkan apapun keluhanmu. Semua yang terjadi padamu dan tidak tertulis disini, itu diluar tanggung jawabku." Lanjut pria itu.

Zeline mencengkeram pakaiannya setelah mendengar ucapan pria yang usianya berada diatasnya. Ujaran dari pria itu mempunyai makna yang sangat banyak bagi Zeline.

Tidak ada satupun manusia dia muka bumi ini mempunyai perjalanan hidup yang mulus. Pasti akan ada yang namanya kerikil-kerikil dan tikungan di perjalanan hidup mereka. Begitupun dengan Zeline.

"Aku tau ini tidak akan mudah bagimu. Tapi inilah yang kau pilih dan kau tidak akan bisa melarikan diri dari tanggungjawab mu," kata Mr. Park memandang Zeline dalam. Zeline sendiri merasa sangat gugup dipandang seperti itu.

Seseorang yang dia kenal sebagai sosok berperangai dingin kini menatapnya dalam dan tersenyum manis padanya. Ini kejadian langka untuk Zeline.

"Anda mengatakan hal yang hampir sama persis beberapa menit yang lalu," balas Zeline.

"Waw.  Kau ternyata pendengar yang baik," komentar Mr. Park  lalu menegak air putih menjadi miliknya. "Ah, entah kenapa aku masih curiga padamu. Kau benar-benar yakin dengan keputusanmu?"

"Saya bersungguh-sungguh Mr. Park! Tolong jangan ragukan saya," balas Zeline menggebu-gebu. Tidak! Dia tidak boleh membiarkan Mr. Park meragukannya.

"Lalu bagaimana caranya supaya aku bisa percaya padamu?" Tanya Mr. Park lagi.

Zeline menggigit bibir bawahnya, hal yang biasa dia lakukan saat dia merasa sangat gelisah. "Sa--saya-"

"Ya?"

"Saya akan buktikan pada anda saat minggu depan nanti."

"Maksudmu saat kita mulai?" Tanya Mr. Park memperjelas.

Zeline mengangguk.

"Bukankah itu terlalu lama?" Tambah pria itu.

"Saya tidak ingin kita gegabah," sahut Zeline tegas.

"Ah benar juga," pria didepan Zeline itu tersenyum simpul. "Baiklah aku setuju denganmu. Dan jika kau sampai mengecewakanku, kau tau apa akibatnya."

Dengan badan yang sudah mulai lemas, Zeline mengangguk, "iya Mr. Park."

****

Hehehe apa ya ini?
Gak kuat lg aku tuh nahan buat nulis tentang wenyeol. Klo aku kelamaan nulisnya ntar aku bisa lupa:(
Msh pendek Krn ini baru prolog.
Tp tolong vomentnya guys!!