24

1K 228 36
                                    

Sudah kubilang kan aku akan ngebut untuk cerita ini 😜
Sorry for typo
Happy reading!!


***

"Zeline kau sudah siap?" Tanya Loey begitu dia selesai memakai sepatunya. Namun
belum ada jawaban yang dia dapatkan sehingga Loey memutuskan untuk menghampiri Zeline dikamar.

"Ada apa ini Zeline? Kenapa kamarnya jadi berantakan lagi?" Tanya Loey saat melihat keadaan kamar seperti telah diterpa badai.

"Aku mencari suratku." Sahut Zeline, dia kini mengobrak-abrik meja rias.

"Surat? Surat yang mana?" Tanya Loey.

"Tentu saja surat kehamilan ku! Aku yakin aku menaruhnya di tas tapi kenapa bisa hilang begitu saja?"

"Kau yakin menyimpannya didalam tas?"

"Tentu! Mana mungkin-" ucapan Zeline terpotong karena dia tiba-tiba ingat saat bertabrakan dengan seorang wanita di rumah sakit.

"Astaga! Suratnya pasti jatuh!" Zeline menepuk jidatnya.

"Jatuh dimana?" Tanya Loey.

"Di rumah sakit. Waktu itu aku tidak sengaja menabrak seseorang dan sepertinya surat itu jatuh. Aduh, bagaimana ini?!" Zeline tampak panik.

"Jangan khawatir, kita bisa meminta lagi surat yang kemarin." Ujar Loey.

"Tapi itu artinya kita harus mengantri dan kau akan telat ke kampus." Kata Zeline.

Loey menggeleng, "tidak. Kau ikut saja oke?"

"Hm, baiklah."

***


Seulgi melamun di taman kampus seorang diri. Wanita itu jadi kesepian setelah Zeline berkata akan cuti dari kegiatan kampus karena tengah berbadan dua. Seulgi terus terang saja sangat kaget mendengar itu, dan lebih kaget lagi karena ternyata Zeline sudah menikah.

"Dia keren sekali sudah punya suami di usia semuda ini. Aku sendiri justru malah belum punya pacar." Seulgi menunduk namun beberapa detik kemudian dia mengangkat kembali kepalanya dan menggeleng.

"Ck, menikah muda dan punya pacar bukanlah prestasi yang bisa dibanggakan. Semua orang bisa melakukan itu, kenapa aku harus murung? Oke, semangat Kang Seulgi! Kau itu cantik, dan juga keren! Kau bisa mengencani pria manapun di dunia ini!" Ujarnya menggebu-gebu. Tak lupa mengepalkan kedua tangannya.

"Seulgi-ya."

"Oh annyeonghaseyo." Seulgi langsung berdiri dari duduknya begitu melihat Sandra menghampirinya.

"Apa kau ada kelas lagi nanti?" Tanya Sandra.

"Iya, tapi dua jam lagi kelasku baru mulai." Jawab Seulgi.

"Kalau begitu bisakah kau membantuku? Aku harus memasukkan nilai dan cukup kerepotan karena juga harus membuat soal." Kata Sandra.

"Tentu saja aku bisa!" Balas Seulgi dengan semangat. Dia dan Sandra lalu berjalan bersama.

"Omong-omong, temanmu yang seperti orang Eropa itu kemana?"

"Dia mengambil cuti karena tengah hamil. Tolong jangan berpikir yang tidak-tidak Bu Sandra! Dia sudah menikah kok!" Jawab Seulgi.

"Hm? Sudah menikah?" Tanya Sandra memastikan.

Seulgi mengangguk cepat, "ibu tau tidak, suaminya sangat tampan dan juga sepertinya dari kalangan atas." Ceritanya.

Sandra mengangguk saja. Dia dan Seulgi memang akrab. Selain karena ibu Seulgi merupakan pengasuhnya dari kecil. Seulgi juga pernah mendapatkan pengajaran darinya untuk masuk ke universitas ini.

Learn [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang