39 (End)

2.3K 246 105
                                    

Ini panjang bgt loh, semoga gk ngantuk bacanya.
Sorry for typo.
Happy reading.

***

Setelah seminggu berada di rumah sakit, Zeline akhirnya sudah diperbolehkan untuk pulang. Tubuhnya mulai pulih dan dia sudah bisa melakukan aktivitas asalkan bukan yang berat.

Sempat ada perdebatan untuk menentukan dimana tempat untuk Zeline dan bayinya, sampai akhirnya diputuskan bahwa mereka akan ditempatkan di apartemen Zeline saja.

"Kau kenapa Zeline?" Tanya Yoora dengan heran. Dia baru saja pulang dari Bangkok dan memutuskan untuk langsung melihat keponakannya yang sudah lahir.

"Aku baik-baik saja." Zeline tersenyum lalu memperhatikan bayinya yang tengah digendong oleh Yoora.

"Uuh! Aku sangat gemas padanya, dia mirip denganmu dan Loey." Yoora mencium pelan pipi Lana yang tengah memperhatikan Yoora seolah menghafal wajah bibinya tersebut.

"Tentu saja, dia kan anak mereka." Sang Jun masuk kedalam kamar sambil membawa buah tangan yang dia siapkan untuk Zeline dan bayinya.

"Aku tidak tau kau suka baju model apa, jadi aku beli saja yang menurutku bagus untukmu." Kata Yoora.

"Terimakasih banyak eonni, oppa." Sahut Zeline.

Sang Jun yang telah menyimpan barang bawaannya, berjalan mendekati Yoora dan ikut tersenyum melihat Lana.

"Dia sangat baik ya, tidak menangis meski tidak sedang digendong ibunya." Kata Sang Jun.

"Iya, aku juga senang karenanya." Zeline tersenyum.

"Oh oh, dia tersenyum! Dia baru saja tersenyum padaku! Ya Tuhan!" Yoora berucap penuh sukacita melihat senyuman yang terbit di bibir Lana.

"Kau jangan terlalu kuat menggendongnya, nanti dia kesakitan." Ujar Sang Jun.

"Aku tidak begitu kok, buktinya dia tetap tenang aku gendong. Iya kan Lana sayang?" Ujar Yoora dan ditanggapi oleh senyuman dari bayi itu.

"Wah~~ dia tersenyum lagi."

"Zeline, aku mau menanyakan sesuatu." Kata Sang Jun tiba-tiba.

"Soal apa?" Alis Zeline berkerut.

"Apa ibunya Jiyeon sudah melihat Lana?" Tanya Sang Jun.

"Belum." Zeline menggeleng.

"Aku rasa itu bukan masalah, lagipula dia tidak ada hubungannya dengan Lana." Timpal Yoora begitu saja.

Sang Jun menghela nafas, "setidaknya dia ikut melihat Lana sebagai rasa syukur bertambahnya anggota keluarga kita." Kata Sang Jun.

Zeline menghela nafas, "tidak apa-apa, yang terpenting dia sudah tau jika anakku sudah lahir."

Sang Jun menanggapinya dengan anggukan.

"Loey masih di kampus?" Tanya Yoora.

"Iya, katanya dia ada rapat."

"Padahal sudah tau anaknya baru lahir, kenapa malah mementingkan pekerjaan?" Omel Yoora.

"Biarkan saja, dia sudah memberitahuku dari kemarin kok jika hari ini dia akan rapat. Tapi untung saja eonni dan oppa datang kesini." Imbuh Zeline.

"Kau tau Zeline, sejak dia melihat bayimu lewat video call, dia terus merengek untuk pulang. Padahal pekerjaan kami sama-sama belum selesai." Cerita Sang Jun.

"Ish kau ini!" Kesal Yoora.

Zeline tertawa saja mendengarnya.

Mereka lalu berbincang sambil terus mengajak Lana mengobrol walau bayi itu hanya menanggapinya dengan senyuman atau bahkan dengan menguap. Tapi ketiga orang dewasa itu tetap saja senang dan gemas.

Learn [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang