40 (Special Part)

1.7K 229 48
                                    

5 Tahun kemudian....

Loey berjalan menuju ruangannya seraya membawa tumpukan kertas yang merupakan kumpulan tugas mahasiswanya. Dengan hati-hati ia mengambil setiap langkahnya agar tumpukan kertas itu tidak jatuh.

"Biar saya membantu anda Pak." Seorang wanita yang merupakan mahasiswi Loey itu mengambil beberapa lembar kertas dari tangan Loey.

"Ah terima kasih." Loey tersenyum.

Mereka berdua lalu berjalan bersama menuju ruangan Loey.

"Simpan saja disana." Loey menunjuk sebuah meja dengan dagunya.

"Ah ne." Mahasiswi itu tersenyum lalu menyimpan kertas tersebut.

"Terima kasih Yena." Ujar Loey.

"Sama-sama Pak, apa anda akan pulang sekarang?" Tanya Yena.

"Ah, tidak. Aku akan memeriksa dulu tugas." Jawab Loey.

"Oh begitu. Apa ada lagi yang bisa saya bantu Pak?" Tanya Yena.

"Tidak tidak Yena. Kau sudah boleh pulang sekarang." Loey menolak dengan halus.

"Baiklah, kalau begitu saya permisi." Yena tersenyum lalu keluar dari ruangan Loey.

Begitu setelah menutup pintu, Yena menghela nafas.

"Hayoh, kau masih belum menyerah mendekati Mr. Park?" Salah seorang temannya bernama Hyunjin menghampiri gadis itu.

"Ish terserah padaku!" Kesal Yena lalu berjalan menjauhi pria itu.

"Yak! Aku sudah berapa kali bilang! Mr. Park itu pasti masih mencintai mantan istrinya." Kata Hyunjin.

"Sok tau sekali kau!" Ketus Yena.

"Bukan sok tau, tapi kalau dia memang tidak seperti yang aku bilang, dia pasti tidak akan terus-terusan menolakmu." Jelas Hyunjin.

"Yak! Aku tidak perduli!" Sentak Yena lalu berjalan menjauh dari Hyunjin.

"Ah dia itu, kenapa suka sekali sih menyakiti diri sendiri?"

***

Gadis berusia kurang lebih lima tahun itu menolehkan kepalanya ke kiri dan ke kanan. Mencari seseorang yang berjanji akan menjemputnya hari ini.

"Kenapa lama sekali?" Gerutunya sambil memperhatikan kaki kecilnya yang terbungkus sepatu berwarna hitam.

"Kau menunggu siapa Lana? Ibumu? Hahahaha!!" Salah seorang anak kecil berjenis kelamin laki-laki berkata sambil mengejek Lana.

"Kau akan menunggu selama-lamanya jika menunggu ibumu hahahaha." Salah seorang lelaki lain menyahut.

"Iya, dia kan tidak punya ibu."

Kedua bocah lelaki itu tertawa seolah puas dengan ucapan mereka. Tapi Lana yang mendengar itu nampak tidak peduli, dia masih mencari-cari orang yang katanya mau menjemputnya.

Tak lama, sebuah mobil hitam berhenti tepat didepan Lana. Setelahnya, nampak seorang pria keluar dari kendaraan tersebut.

"Lana, maafkan samcheon ya. Tadi mobilnya mogok." Baekhyun nampak menyesal.

"Tidak apa-apa samcheon, ayo pulang. Aku bosan mendengar para alien ini." Lana menggandeng tangan Baekhyun lalu masuk kedalam mobil.

Mendengar ucapan Lana, Baekhyun langsung mengerti apa yang diucapkan dua anak lelaki didepannya.

"Ish mulut kalian itu ya! Apa kalian tidak pernah diajari orang tua kalian untuk tidak menyakiti orang lain?" Cerca Baekhyun pada dua bocah itu dan setelahnya masuk kedalam mobil. Dan mobil pun melaju meninggalkan area sekolah Lana.

Learn [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang