35

1K 220 32
                                    

Kemaren ada yg komen klo yg jahat itu readers-nya. Tp aku sbg penulis jg jahat deh kyknya 😝

***


Setelah selesai kuliah, Zeline menuju sebuah cafe dimana dia telah membuat janji dengan orang yang menelponnya kemarin malam. Walau sebenarnya agak malas, tapi karena pembicaraan mereka cukup penting, mau tidak mau Zeline akhirnya memutuskan untuk datang.

Cafe lumayan sepi namun Zeline memutuskan untuk duduk di bagian pojok cafe karena dia pada dasarnya memang tidak terlalu suka berada di keramaian.

Seorang pramusaji menghampiri Zeline dan menanyakan menu yang akan dipesan Zeline.

"Aku pesan jus mangga dan pie apel saja." Kata Zeline.

"Baik, tolong tunggu sebentar." Pramusaji tersebut pergi setelah mencatat apa yang sudah dipesan Zeline.

"Seperti biasa, kau selalu datang lebih cepat." Orang yang Zeline tunggu akhirnya datang dan langsung duduk didepan Zeline.

"Aku bahkan sudah memesan makanan." Kata Zeline.

"Hum... Wanita hamil memang harus banyak makan."

"Jadi ada apa?"

"Tidak bisakah kita berbasa-basi dulu? Aku sudah jauh-jauh datang dan kau malah menyambutku seperti ini."

Zeline menghela nafas, "kau sangat membuang waktuku ibu."

"Aku hanya ingin tau apakah kau masih ingat dengan perkataan ku waktu itu? Saat kau ke rumah setelah sekian lama pergi." Ujar Sooyoung.

"Aku pikir apa, ternyata kau malah membahas ini." Kata Zeline.

Pembicaraan mereka terhenti sejenak karena pesanan Zeline sudah datang.

"Anda mau memesan sesuatu nyonya?" Tanya pramusaji ada Sooyoung.

"Aku pesan es cappucino saja." Jawab Sooyoung.

"Apa kau benar-benar telah memikirkannya?" Tanya Sooyoung.

"Aku ada di masa dimana aku tidak boleh banyak pikiran. Dan ibu masih saja menyuruhku begini, apa ibu memang sudah tidak punya lagi rasa kasihan padaku?" Tanya Zeline. Dia lalu meminum jus mangganya.

"Sudah tiga bulan sejak ibu membicarakannya, dan kau terus saja bilang hal yang sama pada ibu." Jawab Sooyoung.

"Berikan aku waktu lagi Bu."

"Ibu tidak sedang menagih mu hutang Zeline! Lagipula ini sudah tiga bulan lalu, apa kau belum pernah memikirkannya sekalipun?" Ujar Sooyoung.

"Ini bukan hal yang mudah untukku." Zeline menunduk.

"Apa pria itu memperlakukanmu dengan baik?" Tanya Sooyoung.

Zeline mengangguk tanpa ragu. "Dia benar-benar perhatian padaku."

"Tentu saja dia perhatian, kau akan memberikannya seorang anak." Balas Sooyoung.

"Ini keputusan yang aku ambil. Tidak bisakah ibu menghargainya dan tidak menyalahkan orang lain?" Zeline membuang nafas.

"Terserah kau saja." Imbuh Sooyoung.

Learn [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang