41 (Special Part)

2.6K 234 66
                                    

Demi apapun, aku nangis
nulis chapter ini :")

**Happy reading**

***

"Kau harus menemuinya." Sooyoung melipat pakaian yang sudah dia setrika dan menyimpannya kedalam keranjang.

"Aku tidak tau apa yang harus aku katakan jika aku menemuinya. Aku sudah menyakitinya Bu, bagaimana bisa aku bertemu dengannya begitu saja?" Zeline menghela nafas.

"Kau bisa bertemu dengan Yoora tapi tidak bisa menemui suamimu, kau ini kenapa?" Sooyoung menggelengkan kepalanya.

"Itu hal yang berbeda Bu." Kata Zeline.

Sebelum datang ke taman, dia memang tidak sengaja bertemu Yoora di supermarket. Mereka mengobrol cukup lama, sekaligus membicarakan tentang wasiat Jiyeon.

Dan Zeline cukup terkejut mendengar cerita yang sebenarnya terjadi.

"Surat wasiat yang dikirim oleh pengacara itu palsu." Kata Yoora memulai penjelasan.

"Palsu?" Ulang Zeline.

Yoora mengangguk, "yang membuat surat itu sebenarnya adalah ibu Jiyeon."

"Tapi surat itu ditandatangani oleh Jiyeon eonni."

"Itu adalah cap tanda tangan Jiyeon yang dibawa oleh ibunya. Hana memberitahu dimana dia menyimpan benda itu pada pengacaranya."

"Jadi sebenarnya-"

"Iya, kau hanya salah paham. Tapi aku mengerti soal posisimu saat itu Zeline." Yoora mengambil nafas.

"Kenapa eonni bisa tau soal ini?" Tanya Zeline.

"Karena aku mendapatkan surat wasiat Jiyeon yang sebenarnya." Jawab Yoora.

"Dan kau tau, ternyata sebenarnya Jiyeon hendak mengajukan surat cerai pada Loey. Dia mau menyerahkan Loey padamu karena tau tentang masa lalu kalian berdua." Lanjut Yoora.

"Dari mana eonni mendapatkannya?"

"Pembeli rumah Loey yang menemukannya di kamar yang ditempati Loey dan Jiyeon. Dia memberikannya padaku karena tidak bisa menghubungi Loey."

"Pembeli rumah? Maksudnya Loey menjual rumahnya?" Tanya Zeline.

"Iya, bisa dibilang bagaimana pun juga rumah itu terus mengingatkannya pada Jiyeon. Jadi Loey memutuskan untuk menjualnya dan membeli rumah yang baru." Kata Yoora.

"Apa Loey tau soal ini?"

Yoora mengangguk, "tentu dia tau. Tapi dia tidak berniat mencari mu. Kau tau kenapa?"

Zeline menggeleng.

"Karena dia pikir, kalau kau memang tidak ingin lagi bersamanya. Dan dia tidak ingin memaksamu untuk tetap berada disampingnya." Jelas Yoora.

"Maafkan aku eonni." Zeline menunduk.

"Kau harus membicarakan ini dengan Loey. Ingat, kalian berpisah dengan cara yang tidak baik. Maka dari itu, kalian harus membicarakannya. Ini juga demi anak kalian."

Percakapan antara dirinya dan Yoora pun mau tidak mau kembali terputar dibenaknya. Zeline memang salah karena telah meninggalkan Loey begitu saja tanpa alasan yang jelas.

Tapi, apakah Loey akan kembali menerimanya? Dan sebenarnya, yang menjadi ketakutan terbesarnya adalah, penolakan Lana akan kehadiran dirinya.

***

"... Setelah itu, pangeran memutuskan untuk menikahi Snow white dan mereka hidup bahagia selamanya. Tamat.." Loey menutup buku dongeng yang baru saja dia bacakan untuk Lana.

Learn [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang