28

1K 253 57
                                    

Yg gk vote, Mark bakal hadshot kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yg gk vote, Mark bakal hadshot kamu.








***


Hari ini Zeline berencana menjenguk Jiyeon di rumah sakit. Dia tidak masalah meski harus pergi kesini sendirian.Loey masih di kampus dan dia tidak mau menunggu lelaki itu pulang dulu. Zeline sempat mengajak Yoora tapi kakak suaminya itu mengatakan jika dia tengah sangat sibuk untuk mempersiapkan pameran busananya.

Begitu sampai di rumah sakit, Zeline langsung berjalan menuju kamar Jiyeon. Dia masih ingat di ruangan mana perempuan itu dirawat jadi Zeline tidak perlu bertanya pada siapapun lagi.

"aw!" Zeline mundur beberapa langkah ke belakang saat dia ditabrak oleh seseorang saat hendak berbelok ke sebuah lorong.

"Maaf, maaf nyonya!" Dokter yang baru saja menabraknya itu membungkuk berkali-kali dan terus mengucapkan maaf.

"Tidak masalah." Zeline menggeleng.

Dokter itupun menegakkan kembali tubuhnya setelah permintaan maafnya diterima Zeline. Namun wajahnya menunjukkan kekagetan saat melihat Zeline.

"Dokter? Dokter?" Zeline mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah sang dokter.

"Ah iya?" Sang dokter akhirnya tersadar.

"Ada apa?" Tanya Zeline.

"Tidak ada, hanya saja kau terlihat mirip dengan orang yang aku kenal." Ujar sang dokter.

Zeline lalu memperhatikan nametag yang terpasang di jas dokter tersebut.

'Johan Kim? Apa aku pernah bertemu dengan dia sebelumnya?' Pikir Zeline.

Mendadak suasana diantara mereka jadi canggung.

"Saya harus pergi, permisi." Johan tersenyum singkat lalu pergi meninggalkan Zeline. Sedangkan perempuan itu malah terdiam seraya berusaha mengingat Johan. Siapa tau saja mereka memang pernah bertemu. Tapi Zeline tak berhasil mengingat apapun, dia tidak pernah mempunyai seorang teman bernama Johan.

"Mungkin memang benar jika aku hanya mirip dengan orang yang dia kenal. Tapi kalau begitu, bukannya wajahku pasaran ya?" Zeline mendengus lalu kembali melanjutkan langkahnya ke kamar Jiyeon.

Sebelum masuk, dia mengetuk pintu kamar Jiyeon terlebih dulu. Beberapa detik kemudian, pintu terbuka dan menampilkan sosok Hana.

"Annyeonghaseyo." Zeline tersenyum canggung, dia tidak menyangka jika yang membuka pintu adalah ibunya Jiyeon.

Hana membalasnya dengan anggukan lalu mempersilahkan Zeline masuk.

"Eonni." Panggil Zeline, dia mendekat kearah ranjang.

"Hai." Jiyeon menyambutnya dengan senyuman manis.

Zeline lalu duduk di kursi samping ranjang, "eonni bagaimana keadaanmu sekarang?"

Learn [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang