34

1K 224 89
                                    

Yg gak vote mukanya diinjek Kyungsoo


Happy reading!


***


Setelah berjuang selama berbulan-bulan melawan penyakitnya dengan cara kemoterapi, Jiyeon dinyatakan sembuh oleh dokter yang menangani penyakitnya.
Namun, para dokter tetap memantau kondisi Jiyeon dan memintanya untuk melakukan kontrol.

Semua pihak tentu saja senang mendengarnya. Kini mereka tidak perlu lagi melihat Jiyeon terbaring lemah di rumah sakit seperti beberapa bulan yang lalu.

"Selamat datang di rumah!!" Jiyeon tersenyum senang saat masuk kedalam rumah, keluarganya dan Loey menyambutnya. Apalagi Zeline juga ada disana.

"Selamat datang sayang, terimakasih sudah berjuang untuk kesembuhan mu." Hana menghampiri Jiyeon dan langsung memeluk putrinya tersebut.

"Terimakasih juga karena terus menyemangatiku dan meyakinkan aku untuk bisa sembuh." Jiyeon tersenyum.

"Jiyeon-ah, ibu senang sekali bisa melihatmu sehat sekarang." Hyera ikut menghampiri Jiyeon dan memeluk menantunya tersebut.

"Terimakasih ibu." Balas Jiyeon. Pandangannya kini beralih pada Zeline yang tengah menatapnya sambil tersenyum.

Jiyeon menggerakkan kursi rodanya untuk menghampiri Zeline. "Apa kabar? Kau dan dia baik-baik saja bukan?" Tanya Jiyeon seraya mengusap perut Zeline yang kini sudah berusia tujuh bulan.

"Tentu kami baik-baik saja, eonni tidak perlu khawatir. Aku menjaganya dengan baik." Kata Zeline.

"Aku juga menjaga kalian berdua dengan baik." Celetuk Loey yang tertuju pada Zeline dan bayinya.

"Aku tidak sabar untuk melihatnya." Ucap Jiyeon.

Zeline hanya tersenyum saja.

"Ah, bagaimana kalau kita langsung makan saja? Kebetulan kedua ibu ini sudah memasak banyak." Ujar Yoora sambil menunjuk Hana dan Hyera. Dia melakukan hal itu untuk mengalihkan perhatian orang-orang yang ada disini.

"Baiklah, kebetulan aku juga lapar." Sahut Loey.

Mereka semua lalu berjalan menuju ruang makan. Loey mendorong kursi roda milik Jiyeon, sedangkan Yoora menuntun Zeline untuk berjalan.

"Untuk Jiyeon, kami berdua sudah memasak makanan yang disarankan oleh dokter." Ujar Hana, dia lalu memberikan masakan yang telah dia buat ke piring Jiyeon.

"Jangan Noona." Loey secara reflek melarang saat melihat Yoora hendak mengambilkan bulgogi untuk Zeline.

"Jangan apa?" Tanya Yoora.

"Zeline sedang tidak suka makan bulgogi, katanya itu membuat perutnya tak nyaman." Jelas Loey.

"Benarkah?" Tanya Yoora pada Zeline.

"Iya eonni." Zeline mengangguk.

"Lalu kau mau makan apa?" Tanya Hyera.

"Sup dan tumis jamur saja." Kata Zeline.

Yoora mengangguk lalu mengambilkan menu masakan yang disebutkan Zeline.

"Terimakasih banyak eonni." Ucap Zeline setelah menerima makanan dari Yoora.

"Eits, tidak masalah." Balas Yoora yang kemudian memakan makanannya.

"Oh ya, aku tidak melihat Sang Jun oppa. Dia kemana?" Tanya Jiyeon.

"Dia harus meninjau proyek pembangunan jembatan dia Bucheon. Jadi dia tidak bisa datang kesini, maaf ya." Jawab Hyera.

Jiyeon tersenyum memaklumi lalu melanjutkan makannya. Dia sebenarnya berharap jika Yoora yang akan menjawab pertanyaannya, tapi karena sepertinya Yoora masih benci padanya, dia jadi enggan menyahuti pertanyaan Jiyeon.

Learn [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang