Dan dari Mr. Park, Zeline belajar banyak hal.
Start: 21 November 2019
Finish: 4 Oktober 2020
• INI 100% BUATAN AKU SENDIRI
• It's about Wendy RV and Chanyeol EXO
if you don't like them, just get out from my story
• Jika ada kesamaan tokoh dan tem...
"Ini aku, Loey oppa. Apa kau tidak ingat padaku?" Tanya Loey. Matanya berkaca-kaca dan tenggorokannya mulai sakit karena dia menahan tangisnya.
"Oppa?" Gumam Zeline dengan sangat kecil. Bahkan hanya bisa didengar olehnya saja.
Loey mengangguk, "aku oppamu. Kau tau, sepuluh tahun yang lalu kita pernah bertemu dan kau adalah adik yang selalu menghiburku."
Zeline tidak bersuara, otaknya terus memutar dimana dia dan Loey pernah bertemu? Dan kenangan seperti apa yang telah mereka buat?
" Tidak apa-apa kalau kau masih belum bisa mengingatku. Tapi asal kau tau saja, kita pernah bertemu dan membuat kenangan yang manis." Ujar Loey.
Zeline menatap dalam mata suaminya dan dia tidak menemukan keraguan bahkan kebohongan sedikitpun dari sana. Tapi kenapa Zeline sama sekali tidak ingat?
"Ini sudah malam, ayo aku antar kau masuk. Aku akan menemanimu malam ini." Tutur Loey. Dia menggenggam tangan Zeline untuk melangkah menuju apartemen wanita itu.
Zeline tidak menolak, dia mengikuti langkah kaki pria itu dalam diam sementara otaknya masih berpikir keras.
Begitu masuk, Loey menuntun Zeline untuk duduk di sofa ruang tengah.
"Aku akan menyiapkan air hangat untukmu." Ucap Loey. Dia lalu berjalan menuju kamar mandi namun tangan Zeline menahannya.
"Aku ingin makan dulu." Kata Zeline. "Makan masakanmu." Lanjutnya.
Loey tersenyum, "kau mau apa?"
"Ayam yangnyeom dan spageti." Kata Zeline.
"Baiklah." Loey kemudian melangkah menuju dapur untuk membuat makanan yang diinginkan oleh Zeline.
Menu pertama yang ia masak adalah ayam yangnyeom karena memasaknya butuh waktu yang sedikit lebih lama daripada spageti.
"Eh? Kau tidak mau menunggu di sofa saja?" Tanya Loey saat Zeline menghampirinya dan kini tengah memeluknya dari belakang, membuat pergerakan pria itu jadi sedikit sulit.
Zeline mengusak-ngusak wajahnya di punggung lebar pria itu. "Tidak, aku mau begini saja."
"Baiklah." Loey tersenyum lalu melanjutkan acara memasaknya walau pelukan dari Zeline sedikit banyak membuat gerak tubuhnya sedikit susah.
'Karena aku sangat merindukanmu, makanya aku begini. Aku juga ingin sekali dimanjakan dan diperhatikan oleh suamiku.' Zeline membatin. Dia tidak berani untuk mengatakannya secara langsung pada Loey.
Setelah dirasa cukup memeluk lelaki itu, Zeline akhirnya melepaskan pelukannya dan melihat bagaimana Loey memasak.
"Kelihatannya enak." Kata Zeline seraya memandang masakan Loey.
"Tentu saja, aku membuat ini dengan sepenuh hati." Jawab Loey.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.