So sorry for typo
Happy reading!!!Mbak Wendy be like:
Knp sih pd susah buat nge- vote?***
Selesai dengan acara tangisan, Jiyeon kembali terlelap di pelukan Loey. Pria itu menatap lamat-lamat wajah Jiyeon yang memucat dan mata yang sembab. Meski Jiyeon sudah tertidur, Loey masih setia mengusap rambut Jiyeon dengan pelan.
Entah sudah berapa kali hembusan nafas keluar dari mulut Loey. Kali ini dia merasa sudah tidak kuat lagi. Bukan seperti ini yang dia harapkan dalam kehidupannya.
Dulu, dulu sekali Loey sudah merencanakan masa depannya dengan baik sekali. Dia menatanya dengan sangat rapi tanpa memberitahu siapapun soal rencana masa depannya.
Tapi semua rencana itu gagal total karena keegoisan ayahnya. Dia tidak bisa menjadi seorang musisi, Loey menerimanya walau dengan sangat berat hati. Dia tidak masalah saat ayahnya menyuruhnya menikah dengan Jiyeon. Dia lapang dada saat tau jika dia tidak akan pernah menjadi seorang ayah.
Namun untuk yang sekarang, saat dia tau kalau Jiyeon sedang sakit. Hatinya sudah terlalu lelah untuk menerima.
"Apa aku melakukan banyak sekali dosa di masa lalu makanya kehidupanku jadi begini?" Bisiknya lirih.
Lama pria itu melamun sampai akhirnya suara Jiyeon menyadarkannya.
"Kenapa melamun?" Tanya wanita itu dengan suara serak khas bangun tidur.
"Kau sendiri kenapa bangun?"
Jiyeon tertawa kecil mendengar Loey memberikannya pertanyaan bukan jawaban.
"Aku sudah terlalu lama tidur." Ujarnya.
Loey mengangguk kecil lalu kembali memeluk Jiyeon dengan erat.
"Aku minta maaf, kau pasti sangat menyesal menikah denganku. Aku tidak bisa memberikanmu anak, bahkan sekarang aku penyakitan. Kau pasti menyesal telah menikahi ku." Suara Jiyeon kini terdengar parau, dia juga menyembunyikan wajahnya di dada suaminya. Takut jika air matanya kembali keluar.
"Aku tidak pernah bilang begitu." Imbuh Loey. Tapi rasa amarah dan kecewa masih tersembunyi di dadanya.
"Ingat janji kita? Disaat sakit dan juga sehat, kita harus saling mendampingi. Lagipula mempunyai anak bukan satu-satunya tujuan untuk menikah." Lanjutnya.
"Tapi pernikahan tanpa kehadiran seorang anak, bukankah terasa hambar?"
"Hambar? Apa kau kira pernikahan itu makanan?" Loey tersenyum simpul. "Jangan khawatir, kita hanya perlu menunggu beberapa bulan lagi untuk kehadiran seorang bayi. Ingat kataku tadi? Zeline sedang hamil."
"Tentang kau yang sakit, kita bisa berobat Jiyeon. Aku percaya kau akan sembuh, tapi kau sendiri juga harus percaya kalau kau akan sembuh hm?" Ucap Loey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Learn [Complete]
FanficDan dari Mr. Park, Zeline belajar banyak hal. Start: 21 November 2019 Finish: 4 Oktober 2020 • INI 100% BUATAN AKU SENDIRI • It's about Wendy RV and Chanyeol EXO if you don't like them, just get out from my story • Jika ada kesamaan tokoh dan tem...