21

1.2K 233 52
                                    

Hai yeorobun!!!

i'm back! Enjoy this part ok?

Yg gk vote, dipenggal ama Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yg gk vote, dipenggal ama Jaehyun.
(Aku udh janjian sm dia soalnya)

***


Loey masih memandang lekat testpack yang diberikan Zeline padanya. Ada dua garis disana, menandakan hasilnya positif. Pria itu menempelkan punggungnya ke sandaran sofa seraya membuang nafas.

Keinginannya kini hampir terwujud, dia dan Jiyeon hanya harus menunggu beberapa bulan lagi untuk melihat bayi yang kini sudah mulai tumbuh di rahim Zeline. Tapi ada setitik rasa yang mengganjal di hatinya dan sepertinya tidak bisa dia abaikan.

Loey kemudian beranjak dari sofa dan membawa langkah kakinya ke kamar Zeline. Wanita itu ternyata sudah tertidur lelap. Loey duduk dipinggir ranjang lalu mengusap surai hitam milik Zeline.

"Aku akan menjaga kalian dengan baik, semoga kau baik-baik saja dan selamat saat melahirkan nanti Zeline." Bisik Loey dan memberikan kecupan manis di puncak kepala istrinya.

"Aku pulang dulu, sleep tight honey."

Begitu Loey keluar dari kamar, Zeline langsung membuka matanya. Dia mendesah, lalu mengusap perutnya yang masih rata.

"Ini adalah jalan yang aku sudah pilih dan aku harus kuat sampai akhir. Ya, aku bisa melakukannya." Gumamnya pelan.

***

Loey sampai dirumah ibunya pada pukul setengah dua belas malam. Pria itu lelah bukan main dan bayangan kasur empuk terus memenuhi pikirannya. Dia ingin cepat-cepat tidur saat ini.

Saat melewati ruang tengah dia melihat lampu masih menyala dan ada kakak iparnya disana.

"Kau belum tidur Hyung?" Tanya Loey.

Sang Jung menoleh, "oh kau sudah pulang? Ya, masih ada beberapa hal yang harus aku perbaiki disini."

"Ada yang bisa aku bantu?" Tawar Loey.

"Gwenchana, aku bisa mengurusnya. Lagipula ini sedikit lagi selesai kok. Kau tidur saja sana, wajahmu kusut sekali." Balas Sang Jun.

"Arraseo... selamat malam Hyung."

"Ya, malam juga."

Loey berlari kecil menuju kamarnya, begitu sampai dia melihat Jiyeon sudah terlelap. Pria itu segera mengganti pakaiannya, setelah itu berbaring di ranjang.

Saat hendak menutup mata, dia merasakan tangan Jiyeon melingkar di tubuhnya.

"Kenapa lama?" Tanya Jiyeon pelan.

"Aku harus membereskan ruang tengah di apartemen Zeline yang kacau karena aku." Jawab Loey, dia kini memiringkan tubuhnya untuk membalas pelukan Jiyeon.

Learn [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang