"Jef..."
"Hmm?"
"Gue udah nyatain perasaan gue ke Brian."
Jeff terlihat kaget. Namun ia berusaha bersikap tenang.
"Terus? Dia juga suka sama Lo?"
Ara mengangguk.
"Bagus dong?!"
"Tapi, kita gak pacaran..."
"Lah?"
"Dia katanya.... Gak pantes buat gue."
"Hah? Dia ngomong sendiri gitu?"
Ara mengangguk.
"Dih, aneh banget deh. Jadi gimana sih? Dia cuma suka doang sama Lo? Tapi gak mau di jadiin pacar?"
"Gak tau ah, gue bingung."
"Chat sekarang! Hubungan Lo sama dia mau di bawa kemana?"
"Takutnya, dia ilfil..."
Jeff melihat Ara kesal
"Yaudah, kalian omongin lah langsung kalo ketemu. Udah sering jalan masa gak jadian terus sih?"
Ara hanya terdiam, memikirkan perkataan Jeff yang ada benarnya.
"Lagian udahlah Ra... Dia emang gak bener aja kali!" Ucap Jeff kesal.
"Kok jadi Lo yang kesel?"
Jeff sedikit malu, "Ya... Habis, kalo suka kenapa gak ngajak jadian coba?"
Ara tertawa, "Hehehe. Makasih ya bro, Lo emang sohib gue banget. Gue yang ngalamin, Lo yang keselnya. Tambah sayang gue sama Lo!"
Jeff hanya melihat Ara kesal. Ara bukannya sayang, tapi dia hanya mengejek Jeff saja, itu pikir Jeff.
"Gue doain, semoga Jeff sama Rose bisa langgeng sampe nikah. Aamiin!"
"Ah sstt! Jangan di aamiin-in ya Allah."
"Dih! Kok gitu?"
"Udah putus."
"Dih?"
"Dih?"
"Jeff.... Jangan gitulah.. Lo setahun ini udah Gonta ganti pacar berapa kali coba?!"
Jeff bukannya menjawab malah menjulurkan lidahnya, mengejek Ara. Ara hanya memukul perut Jeff dengan bantal.
Ddrrtt.... Ddrrtt
Brian menelepon Ara.
Ara mengangkat telepon nya.
"Hallo?"
"Ra, dimana? Ada yang perlu gue omongin.."
"Gue.... Lagi di rumah Jefri kang. Gimana?"
"Gue jemput ya? Share location bisa?"
"Oke.."
Ara pun menutup teleponnya, dan mengirim lokasi rumah Jeff ke Brian.
"Kenapa?" Kata Jeff.
"Brian mau kesini, jemput gue."
Jeff hanya mengangguk paham.
"Oh, dia udah di bawah. Gue cabut dulu ya Jeff!"
"Ra..."
"Ya?"
"Jangan nangis lagi."
"Ish! Gue kira apa!! Nggak lah. udah ya bye!"
Ara pun keluar dari rumah Jeff dan menghampiri Brian yang sudah ada di depan rumah Jeff.
"Kang?"
"Mau ke PVJ gak?"
"Tiba-tiba?"
Brian hanya tersenyum. Ara pun naik ke motor Brian.
Sesampainya di PVJ, mereka langsung ke taman bunga matahari.
Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore.
Mereka pun duduk di pinggir taman
"Kenapa kang?"
"Soal pembicaraan tempo hari..."
Deg!
Hati Ara terasa berdegup kencang.
Tidak! Jangan bahas ini please! Benak Ara
"Lo cantik Ra, Lo juga lucu. Lo asik. Lo unik. Pokoknya Lo beda dari yang lain."
Ara masih terdiam, mengamati Brian berbicara.
Brian terlihat gugup dan menggenggam kedua tangannya.
"Hmm... Gimana ya?" Ucap Brian kikuk sambil menggaruk belakang kepalanya.
"Lo.... Mau terima gue yang cuma lelaki biasa ini gak? I mean, I'm just an ordinary man who is expecting love from a woman I like."
Ara masih terkaku. Terlalu nervous dirinya mendengar perkataan Brian tadi.
"Ara, Will you be my umbrella?"
"Hah?" Jawab spontan Ara.
Brian langsung tertawa kencang.
"Ih, kok ketawa? Masa aku jadi payung?"
"Inget pas waktu di bukit? Lo bilang, gue seperti hujan. Gue jadi mikir, biasanya yang melengkapi matahari itu bulan, terus yang melengkapi senja itu fajar."
"Terus? Hubungannya apa?"
"Mungkin, yang melengkapi hujan adalah payung?" Kata Brian sambil tertawa.
Ara pun ikut tertawa.
"Lo bisa berteduh di bawah payung ketika hujan."
Ara tersenyum.
"Jadi.... Mau gak Lo jadi payung eh pacar gue?"
"Lo tau gak? Gue itu punya dua sersan yang menjaga gue?"
"Hah? Siapa?"
"Kak Johnny dan Jeff. Boleh sebelum gue Nerima Lo, gue izin dulu sama mereka berdua?"
Brian tersenyum.
"Boleh banget. Dengan senang hati." Ucap Brian sambil mengelus puncak kepala Ara yang di baluti jilbab.
Ah....
Ara merasa, dunianya sedikit terdapat cahaya. Karena hari ini dia begitu senang.
Lelaki yang dia suka, akhirnya jadi miliknya.
Tunggu,
Apa iya jadi miliknya?
Itukan... Hanya rencana manusia saja.
Apakah akan sama dengan skenario buatan Allah?
Entahlah...
Ara belum sampai memikirkan kesana. Hatinya masih memikirkan dunia. Dunia yang menurutnya indah itu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Imam • Kim Doyoung✔[SUDAH DITERBITKAN]
Fanfictionketemu temen SD tiba-tiba udah hijrah terus di ajak ta'aruf sama umi abinya? gimana tuh reaksi nya Ara?