17; singgah

12.7K 1.8K 250
                                    

Brian sedang membasuhi mukanya dengan air keran di depan gedung himpunan fakultas teknik.

Ia merasa terlalu suntuk akibat pengerjaan skripsi yang gak ada hentinya itu.

Di sela-sela ia membasuh wajahnya, ada suara kaki berjalan ke arahnya. Membuat Brian menegakkan badannya untuk melihat siapa.

Ternyata, Ara.

Brian tersenyum lebar.

"Ra? Kenapa kesini?" Senyum nya masih belum luntur.

Berbeda dengan Ara yang kelihatan nya sedikit cemas.

Brian yang menyadari itu langsung ikut merasa cemas dengan diri Ara.

"Kenapa Ra? Ada yang bisa gue bantu?"

Ara menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis

"Kang..."

"Iya Ra?"

"Lo mau gak jalan sama gue, hari ini? Sekarang juga?"

Brian kaget dengan ajakan Ara yang secara tiba-tiba ini. Ah, sebenarnya skirpsi Brian masih menumpuk.

Tapi... Ia merasa ini adalah langkah awal untuk dirinya bisa lebih dekat sama Ara.

Brian tersenyum, "boleh..."

Ara pun membalas tersenyum.

Mereka sudah menaiki motor Brian. Mengitari jalanan buah batu di waktu sore.

"Mau kemana Ra?"

"Kemana aja.."

Brian jadi bingung. Sepertinya ada yang gak beres sama Ara.. Ara terlihat aneh.

Brian pun berhenti di suatu tempat.

Menurut Ara ini agak asing. Pasalnya dia gak tau ini dimana

"Sini Ra."

Brian mengajak Ara ke sebuah bukit indah.

"Tau darimana Lo tempat ginian kang?"

"Hehe.."

Brian mengulurkan tangannya untuk membantu Ara menaiki bukit.

Sebelum Ara duduk di tanah bukit, Brian membersihkannya dengan tangannya. Hm, perilaku yang manis.

Ara pun duduk di samping Brian.

"Selamat menikmati pemandangan indah dari sini Ara..." Ucap Brian.

Ara hanya melihat Brian.

"Apapun itu, Lo bisa laluin nya Ra.."

Ara masih setia melihat pemandangan dari atas bukit.

"Gue belum kenal Lo lebih dalam. Tapi gue percaya. Lo orang yang kuat."

"Kenapa Lo tiba-tiba ngomong kaya gini kang?"

Brian mengangkat kedua bahunya

"Hanya perasaan gue aja."

"Kok bisa tau sih gue sekarang lagi 'gak baik-baik saja'?"

"Tersorot di kedua bola mata Lo Ra."

"Hahaha. Bahasa Lo..."

Brian pun ikut tertawa.

"Emang yah.... Lo tuh bener-bener kaya hujan kang."

"Kenapa sih kok gue di bilang kaya hujan terus?"

Ara tertawa sedikit.

"Nih ya, istilahnya... Sekarang ini gue tuh lagi berteduh karena hujan turun."

"Terus?"

Calon Imam • Kim Doyoung✔[SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang