Ara memasuki rumahnya dan bergegas ke kamar Johnny.
"Kak!"
"Apa!"
"Adek di tembak!"
"Sama Doy?!"
Ara langsung mengubah ekspresi mukanya.
"Sama Brian."
"Dih, siapa tuh?"
"Ih! Yang kemaren ke rumah!"
"Oh. Yang nganterin kamu pulang malem itu?!"
"Ih.... Itu adek yang mau main sama dia kok..."
Johnny terlihat begitu kurang senang dengan Brian.
"Gimana? Boleh yah?"
Johnny enggan menjawab, ia hanya melanjutkan memainkan laptopnya
"Kak ih! Jawabbb"
"Jalanin aja dulu. Kakak yakin dia cuma bakal sakitin kamu ujungnya."
"Lho, kok kakak malah ngomong gitu?"
"Kamu emang masih gak nyadar juga dek? Padahal kakak udah ceritain, gimana Doy bisa Sampe sejauh ini Dateng sama orang tuanya ke sini?!"
"Tapi kan, adek gak suka sama Doy! Adek mau nikah sama orang yang adek cinta! Ta'aruf juga percuma kalo kita gak saling suka!"
"Pikiran kamu dangkal tau gak sih? Kakak kecewa sama kamu."
"Kakak pikir aku gak kecewa sama kalian hah? Maksa aku ta'aruf sama Doy, yang mana aku udah lama gak ketemu dia! Sekalinya ketemu malah disuruh nikah!"
Johnny hanya menggeleng pusing
"Kamu masih belum ngerti mana yang baik mana yang nggak berarti dek."
"Iya, emang!"
Ara pun keluar dari kamar Johnny dengan perasaan yang marah dan naik ke kamarnya.
"Apaan sih kak Johnny?! Nyebelin banget!!!" Ucap Ara kesal sambil melempar tasnya ke kasur.
Ara mengambil hapenya dan menelpon Jeff.
"Hallo!"
"Wissss, nelepon-nelepon ngegas. Ada apa lagi nih?"
"Gue jadian sama Brian. Gimana, Lo setuju gak?"
"Nggak."
"Dih. Serius ah Jeff.
"Nggak ya nggak! Udah gue tutup!"
"Hallo??? Hallo?!! Jeff!!!"
"Sialan Jefri."
Ara mendengus kesal. Kedua orang yang di sayangi nya kompak gak setuju kalau dirinya pacaran dengan Brian.
"Ah, udahlah. Paling seiring berjalannya waktu mereka ngizinin juga. Iya. Bener." Ara yakinin dirinya sendiri.
Besoknya.
Karena tepat hari kemarin Ara dan Brian sudah berpacaran. Bukan hal yang aneh lagi kan kalau Brian hari ini datang ke rumah Ara untuk menjemputnya.
Ara dengan semangat melewati sarapannya dan menunggu Brian datang.
"Woy, makan dulu." Ucap Johnny sambil membawa roti selai kacang ke Ara yang sudah duduk di teras depan.
Ara mengambil roti dari Johnny dan melahapnya sambil menunggu Brian.
"Yailah, yang lagi bucin."
"Apasih!"
"Eh inget ya dek, kakak belum setuju sama dia!"
"Belum kan? Bentar lagi juga setuju!"
"Dih.... Mending Dhika kemana-mana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Imam • Kim Doyoung✔[SUDAH DITERBITKAN]
Fanfictionketemu temen SD tiba-tiba udah hijrah terus di ajak ta'aruf sama umi abinya? gimana tuh reaksi nya Ara?