39; Akhirnya?

15.8K 1.9K 239
                                    

"Jeff... sahabat gue. Makasih banyak. Lo udah selalu ada buat gue. Lo tau kan, gue sayang banget sama lo? Lo adalah salah satu bagian dari hidup gue."

Jeff mengangguk sambil menahan air matanya.

"JANGAN NANGIS JEFRI!"

"SIAPA YANG NANGIS SIH!"

"Itu ada ingus di idung lo!"

"Ya maaf!"

Ara pun menangis.

"Gue gak nyangka si ustadz itu akhirnya bisa dapetin seseorang yang gue sayang ini." Kata Jeff sambil tersenyum

Ara mengusap punggung Jeff.

"Mulai dari tadi malem. Gue akan selalu berdoa buat lo."

Jeff menengok ke arah Ara, "Doa apa?"

"Semoga lo bisa menemukan cinta sejati untuk diri lo."

Jeff menundukkan kepalanya.

"Gue berharap, ada seseorang yang dateng ke kehidupan lo. Yang tulus mencintai lo apa adanya."

"Amin!" Kata Jeff

"Jeff?"

Jeff menoleh ke Ara

"Makasih udah nahan perasaan lo selama ini untuk mempertahankan persahabatan kita."

Jeff tersenyum.

"Gue yang harusnya minta maaf. Gak semestinya gue punya perasaan lebih ke lo, Ra."

Ara menggelengkan wajahnya

"Itu hal yang manusiawi, Jeff. Gue tuh udah tau lo sebelum kencing lo bisa lurus."

"Anjrit lah! Apaan sih!"

Jeff dan Ara pun tertawa

"Ra.."

"Hm?"

"Kalo Dia berani bikin lo nangis.... gue selalu siap untuk lo ya?"

"No, Jeff."

"Whyy??"

Ara tersenyum dan meraih tangan Jeff.

"Sekarang... tanggung jawab itu di serahkan untuk cewek yang bakal jadi orang penting di hati lo."

Jeff manyun.

"Jangan marah sih! Ini udah saatnya lo lepas gue!"

"GAK MAU!"

"Heh! Mau sampe kapan lo kaya gini priiiii?!"

"Heh emang gue sapri apa?! Pri pra pri!"

Ara tertawa.

"Udah ah! Pokoknya, lo sekarang gak usah prioritasin gue lagi. Udah saatnya posisi itu di ganti sama cewek lo kelak."

Jeff masih cemberut namun di barengi oleh anggukan.















Ara turun dari kamarnya sambil membawa tas laptop dan totebag berisi berkas-berkas skripsi.

"Lho, dek? Ribet banget itu bawaannya?" Kata mamahnya sambil menaruh piring di meja makan

"Iya nih mah. Pak Toni ngedadak mau bimbingan. Padahal katanya lusa. Tau-tau, ada chat suruh ke kampus." Kata Ara sambil mengunyah nasi dengan tumis kangkungnya

"Kamu berangkat sendri?"

"Iya.." kata Ara sambil meneguk air putihnya

"Assalamualaikum..."

"Walaikum... Lho nak Dhika?"

Ara langusng menoleh dan tersedak secara bebarengan

"KOK KESINI?"

Calon Imam • Kim Doyoung✔[SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang