33; Keputusan Ara!

10.8K 1.6K 290
                                    

"Nih.."

Ara melihat bingkisan yang di beri oleh Doy.

"Apaan nih?" Kata Ara bingung sambil membuka kresek.

"Al-quran. Ada tajwidnya juga. Jadi lo bisa sekalian belajar."

Lagi-lagi...

Ara bener-bener tidak mengerti dengan hati nya ini.

Ada rasa senang ketika Doy memberikan Al-quran kepadanya. Tapi, ada rasa mengganjal dalam lubuk hatinya.

Pasalnya, hubungannya denga Brian saat ini masih belum jelas.

"Doy..."

Doy menatap Ara

"Gue.... boleh nanya sesuatu gak?"

"Nanya aja."

"Kalo hati kita lagi bingung, apa yang harus kita lakuin?"

"Maksudnya? Coba lo ngomong nya yang jelasan dikit napa?!"

"Ya Allah marah-marah mulu si pak?!"

"Ya udah cepet, kasih perumpamaannya!"

Ara menghela nafasnya kasar

"Misal nih ya, gue tuh di terima sama 2 perusahaan. Nah, gimana tuh cara gue milih salah satunya?"

"Sholat istikharah."

Ara terdiam.

Tidak yakin dengan jawaban Doy.

"Beneran. Coba lo sholat istikharah. Coba sholat 3 hari berturut-turut. InsyaAllah, Allah pasti akan ngasih jawabannya ke lo."

"Oke, gue coba ntar malem."

"Gak perlu nelfon gue lagi kan? Udah hafal kan bacaannya?"

"Udahlah! Masa belum?!"

"Yaudah sih gak usah nyolot."

"Ya lo sih make ngejek gue!"

"Ya Allah Ra... siapa yang ngejek lo sih?"

"Tadi!"

"Gue cuma khawatir aja lo gak hafal, kan kalo belum hafal bisa nelfon gue lagi."

"Oh... gitu."

"Udahlah, daripada gue di marahin gue cabut aja."

"Iya gih sana. Gue ngantuk."

"Raaa... gue tau ini liburan tapi gak bobo siang bolong juga dong?"

"Sssssttttt, gue habis begadang juga!"

"Begadang karena apa coba?"

"Karena mikirin lo! Puas? Sana pulang! Byeee"

Ara langsung menutup pintu rumahnya.

"Sialan. Eh astaghfirullah" kata Doy sambil mengelus-elus dadanya.








Malam harinya.

Kali ini sudah ketiga kalinya Ara menunaikan ibadah sholat istikharah.

Setiap malam, Ara selalu di datangkan mimpi berupa sosok lelaki. Tapi wajahnya tidak jelas. Itu membuat Ara gelisah. Siapa lelaki itu? Apa itu adalah jawabn dari segala doanya?

Ara pun berharap, kali ini ia bisa tau untuk siapa hatinya berlabuh.

Ara berdoa. Mengangkat kedua tangannya.

"Ya Allah. Hamba bener-bener bingung banget. Hamba tau, hamba bukan lah perempuan sholehah. Tapi hamba ingin meminta tolong ya Allah. Untuk siapa hati ini berlabuh?" Ara meneteskan air matanya.

Di tengah-tengah doanya.

Ara merasa, di samping nya ada sosok yang Melihat ke arahnya.

Ara sebenernya takut. Kalau-kalau sosok itu sosok yang tidak di inginkan untuk di lihat.

Ara terus berdoa dalam hatinya. Tapi hatinya jadi kemana-mana karena Ara merasa di lihati oleh seseorang.

Ara pun memberanikan diri untuk melihat siapa gerangan yang melihat dirinya dari tadi.

Dan....

Saat Ara menoleh.....






















"Dek? Kakak bikin roti bakar nih. Rasa keju coklat. Kesukaan adek! Sini turun!" Sahut Johnny

Ara pun turun dari kamarnya dengan tatapan kosong.

Johnny yang melihat adik nya itu bingung bukan main.

"Heh! Heh! Kenapa sama muka kamu dek?!"

"H-hah?" Kata Ara linglung

"Adek gue gak habis di cuci otak kan?!"

"Apaan si kak! Nggak lah!"

"Alhamdulillah lah..."

"Kak!"

"Apaa!"

Ara memanyunkan bibirnya. Siap untuk menangis.

"HUAAAAAA!!!"

"Heh! Kenapa nangis dek!! Aduh cup cup"

"KAKAK TERNYATA KALIAN SEMUA BENER"

"Bener apaan dek???"

Ara mengangkat wajahny dalam pelukannya dengan Johnny

"Brian emang bukan buat adek...."

Calon Imam • Kim Doyoung✔[SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang