Lihatlah Aku Yang Mencintaimu 2 (END)

Terimakasih Khristal

Malam, eeuuu.... 😊😂
Udah ketinggalan jauh cerita ini dari "jangam benci aku.."😬🙈🙊

Oke mari kita lanjutkan yang ini..
😊😘😘😍😍

****

Aku kepikiran sama reigns beberapa seminggu yang lalu, jujur aku belum berani katakan itu sama sera, aku takut menyinggung perasaannya.

Aku tahu itu terbaik untuk sera dan benar apa yang dikatakan reigns, reigns hanya ingin sera sembuh begitu juga aku. Aku belum mau suatu saat kehilangan sera.

Kalau aku diposisi sera mungkin aku juga stres kayak dia, disuruh mengangkat rahim disatu sisi masih ingin hamil. Tapi kembali lagi seperti dikatakan reigns kalau masih banyak menginginkan kita hidup lama.

Baiklah aku hari ini akan kerumah sera, mumpung suami ku kerja dan shalona sekolah, aku akan membawa dean kerumah sera.

"aku akan mencoba bicara sama sera.." lirihku kemudian bersiap untuk  pergi kerumah sera.

Dan akhirnya taxi kita sampai juga dirumah sera, aku pun turun dari mobil lalu masuk kerumahnya.

Tok..tok..tok..

"sera...sera..."

"sera.., duh dirumah ga ya?"

"sera.. Ini gue khristal..sera.."

"huh!!  Mungkin bener dia ga dirumah." aku pun mencoba menelpon dia. Namun...

Prank..prank..

Degh!! Aku langsung kaget, itu suara benda jatuh dari dalam rumah. Aku mendadak panik.

"berarti sera dirumah.." desisku.

"sera...sera. buka pintunya.." teriakku sambil ketuk pintunya.

"sera..sera.. Ya Tuhan,  dia kenapa ya."
Panikku semkain menjadi.

Aku pun langsung lari ke halaman belakang dengan masih menggendong dean, siapa tahu pintu kacanya ga terkunci.

Dan bener aja pintunya ga terkunci,  aku pun langsung masuk kedalam mencari dia tiap ruangan namun ga ketemu, mungkin dia dikamarnya.

Aku pun berlari ketangga namun belum sampai lantai dua kaki ku berhenti dan gemetaran, aku dikagetkan sama sera yang tergeletak didepan kamarnya dengan keadaan dia lemas.

Hatiku nyesak melihat kondisi dia bahkan airmataku menetes, dia begitu rapuh, wajahnya pucat dan dia..dia..muntah darah.

"sera..." lirihku lemas.

Dia hanya melihatku dengan tatapan sedihnya, dia menangis, sesekali dia ngelap darah dari mulutnya.

"sera..ya Tuhan sera.." ucapku dengan mata berair.

Aku langsung menurunkan dean, aku menghampiri sera dan membantunya berdiri. Hatiku ikut sakit melihat dia.

"sera..plis jangan sakit.." ucapku sambil membawa dia kembali kekamarnya bahkan membaringkan dia dikasur. Dia hanya menangis aja. Aku membawa dean ikut masuk kekamarnya.