9

1.7K 168 6
                                        

"Noona, kenapa semua anak berpakaian serupa?" Tanya Jihoon melihat seluruh rekan sebayanya menggunakan seragam sekolah berwarna cerah dan asik bermain bersama.

"Ne, mereka belajar bersama" jawab Sia seadanya, kini ia berkelut dengan ponsel pintarnya, mencari alamat rumah Jeonghan, karena ia fikir ia tersesat.

"Belajar berasama?, apa enaknya?" Jihoon hanya melihat banyak kelompok anak seumurnya sedang tertawa bersama, ada yang memainkan pasir dan tak takut baju indahnya ternoda, ada juga yang memainkan perosotan dengan teriakan yang menghiasi kebahagiaan mereka. Jihoon melihat ada bunga bunga dan cahaya pada wajah setiap anak yang sedang bermain di sana. Kini ia melanjutkan permainannya dengan pasir, sendiri.

"Annyeonghasseyo, ireumi mwoyeyo?" Tiba tiba seseorang anak gadis dengan baju tak sama seperti kumpulan itu datang menanyai Jihoon, Jihoon sempat terdiam mengamati anak kecil berparas imut dengan rambut panjang tergulung dan poni yang hampir sama dengan Jihoon.

"Cho, choneun Jihoonie, neol ireumi?" Tanya Jihoon malu malu, sembari mengulurkan tangan kecilnya.

"Cho, Gummy imnida, bangapseumnida~" Jihoon tersenyum tipis melihat gelagat teman barunya, imut, sangat menggemaskan.

"Ya, Seokmin oppa, jebbal aku tersesat, kirimi aku alamat rumah Jeonghan!" ucap Sia kesal karena ia tak bisa juga terhubung oleh ponsel Seokmin, alhasil dia hanya bisa mengirim pesan suara.
"Wahh, bagaimana ini, Sia bodoh, kenapa tidak menyimpan nomor Boo Seungkwan, bagaimana bisa aku tak tau rumah ku sendiri!!" Sia hampir menangis meratapi nasibnya, Ia baru saja pergi dengan Jihoon bermain di shopping mall, namun ia ingin memberikan edukasi pada Jihoon dengan mencoba menaiki Bus untuk kembali pulang, Jihoon bahagia dengan pengalaman barunya, namun kini Sia yang tak bahagia, karena menurutnya Sia orang terbodoh dalam menghafal alamat rumah.

Kini awan semakin menguning tanda akan segera gelap.
"Jihoon aa" rengek Sia pada Jihoon, tapi tak ada tanggapan, Sia menoleh kebelakangng panik.
Kepanikannya seakan sirna, kini ia tersenyum, melihat Jihoon dengan seorang gadis kecil sedang berkelut dengan pasir, dan tawa mereka memenuhi wajah masing masing.

Sia beranjak dari tempatnya, mencari tempat nyaman untuk melihat pemandangan indah didepannya, seakan ia tak ada beban, Sia melupakan permasalahannya karena melihat kebahagiaan yang menyuntiknya seakan ia dalam lingkaran anaknya. Sia tersenyum.

"Anyeonghasseyo" sapa wanita cantik yang tiba tiba mendekati Sia, mengganggu konsentrasi Sia pada anaknya.

"Ah ne, Annyeonghasseyo" jawab Sia menyambut dengan anggukan, namun tetap pada posisi duduk, yang kini diikuti oleh wanita asing itu.

"Aku Ibunya Hong Gummy, Jung nara" ucapnya memperkenalkan diri.

"Hong gummy?" Tanya Sia yang heran betapa imut nama anaknya.

"Ne, gadis kecil berambut hitam yang sedang bermain pasir dengan... anakmu?" Tanyanya memastikan

"Omo? Anak itu? Yang kau maksud??" Tanya Sia terkejut, bayangan dipikirannya tentang nama dan wujud aslinya memang benar.

"Ne" jawab Nara mengiyakan.
"Aku Kim Sia, senang berkenalan dengan mu Nara ssi, dan bocah laki laki itu bernama Jihoon, anak ku" jawab Sia dengan senyuman merekah.

Sia dan Nara terdiam melihat anaknya bermain bersama, terkadang mereka melihat satu sama lain dan mengekspresikan kegemasan mereka.

"Wah hari sudah petang saja" ucap Nara memecah keheningan

"Iya" jawab Sia seadanya sembari melihat awan yang sudah tak nampak, ia baru ingat bagaimana ia akan pulang. Sia mengecek ponsel, namun tetap saja Seokmin tidak menjawab pesan suaranya.

Therapying MR. Yoon JeonghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang