3

2.4K 197 0
                                    

"Oppa, ke ruang kerjaku sekarang" titah ku pada Seokmin melalui telepon ruang kerja yang terhubung dengan kamarnya, malam ini begitu suram, pikiran ku tak terarah, apa yang harus ku tulis sebagai syarat?.
Woonwo, bagaimana jika woonwo kembali dan mengetahui hal ini terjadi?, Apa yang harus ku katakan padanya.

"Ya, kenapa kau menggangguku, baru saja selesai acara, aku sudah akan menutup mata ku"
Sia terdiam, masih dengan pikirannya, seperti tak sadar jika seokmin telah masuk ke ruangannya.

"Sia-ya, ada apa?" Kini suara seokmin melembut, mengetahui atasannya sedang berkelut dengan pikiran, pikiran yang rumit, pasti, karena seorang Sia tak akan sependiam ini jika sedang bekerja dan menemukan masalah, ia akan berfikir dengan wajah sumringah.

"Sia-ya" panggilnya, untuk kesekian kali, kini dengan menyentuh lengan sia pelan.

Sia terkejut mengetahui seseorang menyadarkannya dari pikiran yang rumit.
"Oppa....." Rengeknya, jika seperti ini sia akan mulai memperlihatkan sisi kekanakannya, hanya pada seokmin, kepercayaannya.

"Wae?, Ada apa?" Tanya seokmin lagi.

"Kita duduk di sofa, rapat" ucap sia sembari menenteng laptopnya menuju sofa.

"Apa kau benar-benar tidak tau kabar apapun dari eomma?" Tanya ku dengan mata menyipit

"Kabar apa?"

"Per-nikahan-ku" ucap ku lirih

"MWO?!! jadi benar kau akan menikah??, Ya! Curang harusnya aku duluan"

"Kenapa kau tak tanya dengan siapa aku menikah?"

"Woonwo, dengan siapa lagi?, Lelaki tampan, berwibawa, seorang penerus perusahaan, namun nafsunya sedikit lebih besar" jawabnya dan dilanjutkan dengan tawa usil yang malah membuat ku semakin memikirkan perasaan woonwo nanti.

"Yoon Jeonghan, aku akan dinikahkan dengan Yoon Jeonghan oppaaa" rengek ku lagi

"Mwo??? Bagaimana ahjumma bisa menerima lelaki gila itu?, Jelas-jelas dia sudah tak perjaka, mantan suami sahabatmu, mempunyai anak dan malah menelantarkannya???, Bagaimana Woonwo??" Sudah kuduga bagaimana ekspresi lelaki didepan ku ini, sangat berlebihan.
Ku ceritakan semua pada seokmin oppa, karena aku benar-benar membutuhkannya, untuk memecahkan masalah ini dalam semalam.

"Oppa, aku juga harus pensiun dari yayasan ini" lanjutku setelah menjelaskan semuanya.

"Berita apa lagi sekarang?, Wae???"

"Aku tak akan bisa mengurusinya lagi, kedepan aku akan menjadi seorang ibu"

"Apa kau tidak menyesal?, Kau hanya akan menikah kontrak selama setahun, setelahnya kau tak akan bekerja?, Mana mungkin? Kau tipe pekerja keras"

"Mungkin aku bisa memulai bisnis" jawab ku melebarkan senyum.

"Hmmh, baik terserah"

"Oppa, aku masih membutuhkan mu, untuk yayasan dan juga untuk ku pribadi, apa kau bisa bekerja 2x lipat?"

"Tak masalah, asalkan bayaran ku naik"

"Masih saja kau meragukan ku??"

"Ani ani ani, baiklah"

"Baik, kita kerja sekarang"

"Aku akan memilihkan kandidat siapa penggantimu"

"Apakah bisa aku mengangkat Jina?" Lanjutku

"Kau gila, semua rekan yayasanmu akan mengamuk"

"Jina juga memiliki yayasan oppa"

"Namun yayasannya jauh dibawah mu"

Therapying MR. Yoon JeonghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang