Jangan lupa klik Vote sebelum membaca takutnya kalo nanti nanti lupaa 🤗
Jihoon telah siap dengan seragam putihnya dan topi baret yang kini bertengger di kepalanya membuatnya terlihat semakin menggemaskan.
"Annyeooooonggg" ucap ku mendekatinya yang telah duduk rapih di ruang makan menunggu santapan paginya datang.
"Annyeong Annyeong" ucap ku lagi menggodanya, mencubit kedua pipinya dari belakang sesekali merusak tatanan baretnya
Membuatnya kelabakan dan berujung merengek segera menangis.
"Aigoo Aigoo tidak tidaaak" ucap ku yang segera memeluknya erat, masih dengan bercanda, pelukanku semakin erat membuatnya sesak dan akhirnya ia menceloskan teriakannya, membuat ku tertawa terbahak bahak.
"Yaa mwoya! Sensitif sekali kau Yoon Jihoon" lanjutku yang kini duduk disebelahnya.
Namun ia hanya melengoskan wajahnya, berusaha untuk turun dari kursinya.
"Ya!, mau kemana kau!" Ucapku menahan bahunya agar tak turun dari kursi.
"Aku mau ke kursi sebrang saja!!, tidak mau dekat dengan noona" ucapnya masih berusaha melepaskan tangan ku pada bahu mungilnya.
"Andwae!!, tidak boleh, disana hanya untuk Seungkwan dan Seokmin Oppa!!"
"Ya!, mwoya mwoya, kenapa ada dua bocah sedang bertengkar?" Suara Seokmin terdengar dari ujung pintu, rambut yang masih basah dengan setelan celana super pendek dan juga kaos oversized.
Yoon Jeonghan memanggilnya semalam untuk menyelesaikan pekerjaan terakhir mereka disaat setelah kepulangan mereka ke Seoul. Sama sekali Yoon Jeonghan tak membiarkan mereka hidup
"Bocah katamu?" Ucap ku meninggikan nada
"Oppa, apa kau tak kedinginan hanya menggunakan celana super pendek?" Lanjutku
"Ani, pekerjaan semalam membuatku cukup kepanasan" Jawabnya
"Annyeong" seseorang memasuki ruangan masih menggunakan piama bermotif beruang dengan rambut acak dan mata yang belum sempurna terbuka.
"Seungkwan aah" panggilku, beranjak dari duduk ku mendekatinya, menuntunnya untuk duduk di kursi, tak tega melihat wujudnya yang begitu berantakan. Kurapikan sedikit rambutnya membuatnya merengek
"Noona, aku ingin berhenti saja" ucapnya sembari menekuk bibirnya
"Ya!! Kutunggu surat pengunduran mu kalau begitu"
Jeonghan muncul dengan kaos hitam dan training hitamnya, sesekali ia juga masih mengucek matanya dengan punggung tangannya
Ia begitu santai berjalan dan mengucapkan kata kata tajamnya, semua pelayan terdiam begitu juga Seungkwan yang kini memukuli bibirnya dan masih merengek dengan ekspresinya pada ku.
Begitupun Aku, kini seakan tak bisa bergerak melihatnya muncul mengingatkan ku pada kegiatan pagi itu yang berhasil membuat jantung ku mencelos lagi, sentuhan bibir lembut candunya.
Aishh!!!
Jeonghan juga tak segera duduk, ia berdiri di belakang kursinya menatapku dengan tangan yang ia masukan ke saku.
Tak tahu maksud arti pandangannya
"Wae?" Ucap ku mengalihkan rasa gugup ku agar tak terlihat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Therapying MR. Yoon Jeonghan
Romance[COMPLETED] Yoon Jeonghan pimpinan grup Yoon, memiliki satu anak, namun kehidupannya berantakan setelah kejadian hebat menimpa dirinya. Sang istri meninggalkan dunianya ketika kebahagiaan datang, ya, ketika buah hatinya merasakan atmosfir bumi, ibun...