Setelah Zaky selesai latihan basket zaky pun pergi ke cafe tempat Ocha dan teman temannya berkumpul
Saat Zaky sampai di sana terlihat Ocha dan teman teman nya sedang berpelukan ala teletubbies
"Ekhem" deheman Zaky membuyarkan pelukan mereka
"Ih Zaky lo mah ngancurin suasana" kata Tasya kesal
"Iya nih sirik amat sih lo ngga bisa liat kita bahagia bentar" kata Dita kesal
"Apaan si lo pada orang gue kesini mau jemput Ocha" kata Zaky
"Ciee yang udah dijemput calon suami" kata Meta sambil menyenggol lengan Ocha dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Ocha
"Loh Cha mereka tau?" tanya Zaky kepada Ocha
"Iya mereka tau lagian mereka sahabat gue mereka ngga bakal bocorin ke yang lain tenang aja" kata Ocha meyakinkan Zaky
"Iya Ky kita bisa jaga rahasia ini dengan baik kok" kata Meta
Memang Ocha dan Zaky sepakat untuk menyembunyikan soal perjodohan mereka karena takut nya akan mendapatkan bullyan dari teman teman sekolah nya
"Oke deh ngga papa gue percaya sama kalian" kata Zaky
"Yaudah yuk Cha udah ditunggu bunda" kata Zaky kepada Ocha
"Yaudah guys gue pulang dulu ya" kata Ocha
"Oke hati hati ya" kata Meta
"Jagain Ocha yang bener awas aja sampe bikin Ocha lecet gue giles lo" kata Dita sambil menunjukan wajah sadis nya yang membuat zaky bergidik ngeri. Dita memang atlet karate jadi jangan salah
"Iya iya gue juga bakal selalu jagain Ocha tanpa lo minta, gue ngga bakal biarin Ocha lecet sedikit pun" kata Zaky membuat pipi Ocha memerah
"Apaan sih gaje banget lo" kata Ocha dengan pipi yang merah padam
"Ciee ocha blushing" kata Meta membuat Ocha terus menjadi bahan olokan
"Yaudah kita pergi sekarang aja yuk" kata Zaky
"Yaudah gue duluan ya bye gaes" kata Ocha sambil pergi menyusul Zaky yang sudah pergi duluan
.
.
.Sesampainya dirumah Zaky, Ocha berjalan dibelakang Zaky mengikuti Zaky memasuki rumah nya
"Assalamualaikum Zaky yang ganteng pulang plus bawa bidadari cantik nih" kata Zaky sambil mengedipkan mata nya ke arah Ocha
"Apaan sih lo" kata Ocha menahan malu nya
"Eh calon menantu bunda udah dateng sini duduk sayang" kata Rini sambil menuntun Ocha untuk duduk disebelahnya
"Sama anak sendiri malah dilupain" kata Zaky sambil pura pura marah kepada sang bunda
"Ih udah gede juga masih aja kaya anak kecil malu tuh sama Ocha" kata Rini membuat Zaky tambah kesal
Ocha yang melihatnya pun hanya bisa tersenyum manis
"Udah sini duduk bunda mau ngomongin tentang cincin nikah kalian" kata Rini
Zaky pun segera duduk disebelah Ocha
"Nih bunda tuh udah pilihin beberapa cincin tinggal kalian pilih mau yang mana" kata bunda sambil menunjukan cincin nikah nya kepada Zaky dan Ocha
"Ini yang pertama" kata Rini sambil menunjukan cincin nya
"Ini yang kedua" kata Rini sambil menunjukan cincin yang kedua
"Ini yang ketiga" kata Rini sambil menunjukan cincin ke tiga"Gimana kalian mau pilih yang mana?" tanya Rini
"Lo mau yang mana Cha?" tanya Zaky kepada Ocha yang sedang melihat lihat ketiga cincin tersebut
"Terserah lo aja deh gue bingung lagian ini bagus semua" kata Ocha
"Gimana kalo yang ini aja, jadi love ini kaya hati kita yang akan bersatu selamanya " kata Zaky sambil mengambil cincin pertama yang berbentuk love jika kedua cincin itu disatukan dan membuat Ocha tersenyum manis
"Iya itu aja bagus" kata Ocha mengiyakan pilihan Zaky
"Yaudah jadi kalian pilih yang ini ya yaudah nanti bunda bakal urus" kata Rini
"Makasih bunda" kata Zaky dan Ocha serempak
"Sama sama sayang" kata Rini tersenyum manis
"Yaudah bun Ocha pulang dulu ya udah mau malem soalnya" kata Ocha pamit
"Iyaa sayang hati hati ya, Zaky anterin Ocha gih" kata Rini membuat Zaky memutuskan pandangannya dari cincin yang tadi Ia pilih
"Ngga usah bunda, Ocha bisa pulang sendiri" Tolak Ocha halus
"Ngga usah nolak, ayo buruan gue anterin" kata Zaky sambil menarik pelan tangan Ocha
"Yaudah bunda Ocha pamit dulu ya assalamualaikum" kata Ocha sambil mencium tangan Rini
"Waalaikumsalam sayang" kata Rini
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAKY [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Ocha benci pembuat onar Ocha benci kekerasan Ocha benci permusuhan Dan Ocha benci Zaky Karena Zaky adalah gabungan dari semua hal yang Ia benci Namun takdir berkata lain Ocha dijodohkan dengan Zaky Akankan benci itu berubah...