"Assalamualaikum" kata Zaky saat memasuki rumah Ocha sambil membawa 2 keresek yang berisi martabak
"Waalaikumsalam" kata David yang kini tengah rebahan diruang keluarga sambil bermain ponsel nya
"Nih bang martabak lo" kata Zaky sambil memberikan martabak pesanan David, David yang tadinya rebahan langsung duduk dengan semangat
"Berapa nih?" Tanya David sambil merogoh saku untuk mengambil dompet nya
"Yaelah ngga usah kali bang kayak sama siapa aja" kata Zaky sambil duduk disebelah David dan meletakan keresek yang satu lagi di atas meja
"Yaudah thanks ya, lo emang adik ipar yang baik" kata David sambil menepuk pundak Zaky pelan
Saat ini David tengah fokus memakan martabak nya sedangkan Zaky fokus bermain game di ponsel nya
"Eh lo udah pulang Ky" kata ocha yang sedang turun di tangga dan dibalasan anggukan oleh Zaky
"Wah wah, bagi dong bang" kata Ocha saat melihat David asik melahap martabaknya
"Enak aja ogah ini punya gue" kata David sambil mendekap 2 bungkus martabak miliknya
"Ihh abang pelit" kata Ocha sambil berusaha mengambil martabak yang ada didekapan David
"Nih buat lo gue udah beliin tadi" akhirnya Zaky buka suara karena pusing melihat perdebatan kedua kakak adik tersebut
"Wihh makasih Zaky" kata Ocha sambil mengambil 2 bungkus martabak yang diberikan Zaky
"Noh liat suami gue baik ngga kaya lo bang, kasian deh gue sama istri lo ntar dapet suami yang pelit tapi celamit" kata Ocha dengan kesal dan Zaky hanya menggeleng-geleng kan kepala nya sambil tersenyum melihat tingkah istrinya yang selalu mengibarkan bendera perang dengan david abangnya
"Berisik lo" kata David sambil terus fokus melahap martabaknya
"Gue mandi dulu ya" kata Zaky sambil berlalu ke kamar Ocha
Setelah ocha menghabiskan martabaknya akhirnya Ia menyusul Zaky ke kamarnya sambil membawa setengah bungkus dari martabak yang ia makan untuk Zaky
Saat Ovha sampai di kamarnya ternyata Zaky masih asik dengan ritual mandinya, akhirnya Ocha pergi ke balkon yang ada dikamar nya untuk untuk mencari angin segar sambil menunggu Zaky selesai mandi
"Lo lagi ngapain disitu Cha? " tanya Zaky yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang Ia sampirkan dibahu nya, saat ini ia hanya memakai celana pendek dengan kaos polosnya namun tidak mengurangi tingkat ketampanan Zaky
"Cuma nyari angin sambil nunggu lo mandi" kata Ocha sambil mendekat ke arah Zaky
"Keringin rambut gue ya Cha" kata Zaky sambil menunjukan senyum manisnya
Bagi Zaky satu rutinitas baru bagi nya yang sangat Ia sukai yaitu saat Ocha mengeringkan rambut nya
"Sini, lo duduk bawah ya" kata Ocha sambil mengambil handuk dari Zaky dan langsung duduk di ranjang sedangkan Zaky duduk dibawah beralasan karpet bulu tebal berwarna putih, kemudian Ocha mulai menggosok-gosok pelan rambut Zaky dengan handuknya
"Em Ky, gue mau minta maaf ya tadi gue udah marah sama lo,g ue akui gue salah sikap gue terlalu kekanak-kanakan tadi" kata Ocha sambil terus mengusap rambut Zaky namun Zaky langsung mendongakkan kepalanya menatap Ocha yang membuat aktivitas Ocha terhenti dan kemudian membalik badan nya menghadap Ocha, saat ini posisi Ocha yang duduk di ranjang sedangkan Zaky duduk dibawah nya namun menghadap ke Ocha
"Gue yang harusnya minta maaf gue udah ngambil keputusan tanpa tanya dulu sama lo" kata Zaky sambil menggenggam tangan Ocha
"Gue yang salah hiks.. gue yang ngga bisa ngertiin lo hiks.. maaffin gue hiks.. hiks.." kata Ocha terisak membuat Zaky panik dan langsung berdiri dan mendekap Ocha
"Jangan nangis dong, gue ngga suka lo nangis" kata Zaky sambil terus mengusap lembut rambut ocha yang berada didekapannya dan sesekali mengecup puncak kepala Ocha
"Cha, sekarang gue ngga akan maksa lo kalo lo maunya tinggal disini gue ngga akan maksa lo untuk pindah ke apartemen gue, kita akan tinggal disini aja asal lo ngga sedih gini" kata Zaky yang saat ini duduk dihadapan Ocha sambil menggenggam tangan Ocha
"Kita tinggal di apartemen lo aja gue juga mau hidup mandiri biar gue bisa belajar jadi istri yang baik buat lo" kata Ocha sambil tersenyum hangat kepada Zaky
"Beneran Cha?, gue ngga mau lo nerima ini karena terpaksa, gue ngga mau lo nanti sedih, kalo lo mau tinggal disini ngga papa kok gue juga ngga akan marah" kata Zaky memastikan
"Gue ngga terpaksa Zaky, beneran deh gue emang mau tinggal disana" kata Ocha sambil tersenyum sangat manis
"Makasih Ocha, gue beruntung punya istri kaya lo" kata zaky sambil memeluk tubuh istrinya
"Harusnya gue yang bilang makasih Zaky, lo udah jadi suami yang tanggung jawab, gue bener bener bersyukur banget punya suami kaya lo" kata Ocha sambil membalas pelukan sang suami
"Lo maunya pindah kapan?" tanya Zaky sambil melepas pelukannya
"Besok aja gimana pas pulang sekolah" kata Ocha
"Yaudah kita mulai packing aja yuk biar besok ngga ribet" kata Zaky
"Yaudah yuk" kata Ocha
Akhirnya mereka berdua mempersiapkan keperluannya untuk pindah ke apartemen Zaky
"Oiya kita kan belom ijin mamah sama papah" kata Zaky yang sedang menata buku buku sekolah Ocha
"Nanti malem pas mamah sama papah pulang kita ijin aja" kata Ocha sambil memasukan baju baju milik nya kedalam koper
"Eh Cha ini apa?" tanya Zaky saat menemukan sebuah benda keramat milik perempuan yang ia temukan di laci yang ada dimeja belajar Ocha
"Ihh Zaky kok lo bisa nemu itu sih" kata Ocha kesal saat Zaky menemukan pembalut yang seminggu yang lalu ia beli
"Tuh gue nemu di laci" kata Zaky sambil menunjuk laci meja belajar Ocha dengan sudut matanya
"Sini balikin" kata Ocha sambil berusaha mengambil pembalut itu dari tangan Zaky
"Emang ini apaan sih Cha, pempes ya oh gue tau ini pempes yang dipake kalo lagi haid kan" kata Zaky membuat Ocha sangat malu
"Balikin ngga itu barang keramat cewek, cowok ngga usah kepo deh" kata Ocha sangat kesal
"Nih gue balikin, gitu aja sensi amat, jangan jangan lo emang lagi pms ya" kata Zaky
"Keluar lo!!!" kata Ocha sambil menunjuk nunjuk pintu dengan mata yang melotot kearah Zaky
"Sans dong ngga usah marah marah gitu iya nih gue keluar" kata Zaky sambil berlari keluar kamar Ocha karena takut dengan amukan Ocha
Ocha sangat kesal dan sangat malu, baru juga tadi baikan malah sekarang Zaky jail lagi emang Zaky ngga pernah ilang jail nya
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAKY [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Ocha benci pembuat onar Ocha benci kekerasan Ocha benci permusuhan Dan Ocha benci Zaky Karena Zaky adalah gabungan dari semua hal yang Ia benci Namun takdir berkata lain Ocha dijodohkan dengan Zaky Akankan benci itu berubah...