"Eh Cha gimana persiapan pernikahan lo, apa nih yang bisa kita bantu?" tanya Meta
Mereka saat ini sedang berada di kantin mengisi perut nya yang sudah kelaparan
"Iya Cha kita juga mau bantu kali masa temen sendiri nikah kita ngga bantu" kata Tasya yang diangguki oleh Meta dan Dita
"Sebelumnya makasih loh kalian udah mau bantu, tapi semua persiapan pernikahan gue nyokap gue sama Zaky yang urus, gue juga tinggal terima beres lagian acara nya juga sederhana aja kan kita nikah juga diem diem" kata Ocha
"Iya juga sih ya kalo diadain rame rame nanti ketauan" kata Dita
"Nah makanya itu" kata Ocha sambil memasukan bakso kedalam mulut nya
.
.
."Eh curut lo ngeliatin apaan sih sampe tu mata kagak kedip" kata Johan kepada Zaky
Saat ini Zaky dan teman teman laknat nya sedang berada di kantin dan duduk dimeja kebesaran nya yang ada dipojok kantin
"Lo kemasukan setan kantin kali ya" kata Panji yang terus melihat Zaky yang tengah fokus menatap Ocha
"Lo tuh setannya" celetuk Deni asal
"Enak aja cakep cakep gini dibilang setan" kata Panji sambil membenarkan jambul kesayangannya
"Idih najis nyet" kata Johan sambil menepuk jidat Panji
"Berisik!, diem napa gue lagi mandang pujaan hati" kata Zaky sambil terus menatap Ocha
"Maksud lo pujaan hati lo si ibu negara?" tanya Deni penasaran saat dilihat arah pandang Zaky yang melihat kearah Ocha
"Iya lah dia calon istri gue" kata Zaky sambil meminum es teh manis nya
"Hahaha mimpi lo nyet bangun napa udah siang ini" kata Johan sambil tertawa
"Yaelah nyet orang ibu negara liat lo aja ogah apalagi jadi istri lo" kata Panji sambil tertawa
"Gue serius" kata Zaky dengan mimik wajah serius nya
"Ha beneran ini?" tanya Deni kaget
"Iya gue dijodohin sama Ocha dan 3 hari lagi gue nikah" kata Zaky dengan santai sambil memakan siomay nya
"Wah wah wah parah lo kenapa lo ngga pernah bilang ke kita kita" kata Panji
"Ini gue bilang nyet" kata Zaky
"Gue juga mau lah dijodohin kalo calon nya kaya Ocha mah" kata Panji
"Emang ada yang mau dijodohin sama lo nji?" kata Deni sambil tertawa
"Lo mah suka sirik sama gue, gini gini gue banyak cewek yang ngantri buat jadi pacar gue" kata Panji menyombongkan diri
"Iyain lah biar cepet" kata Johan
.
.
."Liat noh Cha calon laki lo liatin lo mulu" kata Dita kepada Ocha yang tengah memakan bakso nya dan membuat Ocha mendongak dan menatap kearah meja Zaky
Dilihat nya Zaky sedang menatap kearahnya dan mengedipkan sebelah mata nya ke arah Ocha
"Apaan sih tu anak gaje banget" kata Ocha dan melanjutkan memakan bakso nya
"Halo sayang" kata Zaky saat tiba tiba duduk disebelah Ocha
"Sayang sayang pala lo peang udah lo pergi sana ganggu aja" kata Ocha kesal sambil mendorong bahu Zaky
"Ngga boleh kasar gitu dong sayang" kata Zaky dan membuat pipi Ocha memerah karena dipanggil 'sayang'
"Jijik gue denger lo ngomong gituan" kata Ocha mencoba menutupi kegugupannya
"Masa sih tapi kok ini pipi merah merah ya" kata Zaky sambil mengelus pipi Ocha
"Ihh Zaky! Lo ngeselin amat sih udah sana pergi" kata Ocha kesal
"Ngga mau ah mau nemenin calon istri aja" kata Zaky terus menatap Ocha
"Pergi Zaky apa perlu gue seret lo" kata Ocha kesal
"Kalo diseret ke pelaminan ayok mah gue selalu siap" kata Zaky asal
"Zaky!!! Pergi ngga lo!" kata Ocha sambil memukul pelan bahu zaky
"Yaudah aku pergi nanti pulang aku tunggu diparkiran ya" kata Zaky sambil berdiri dari duduk nya
"Bye sayang" kata Zaky sambil mengacak acak rambut Ocha pelan
"Ihhh nyebelin" kata Ocha kesal
"Gue ngerasa liat drama korea secara live" kata Tasya asal
"Drama korea apanya ini mah kaya liat acara debat presiden" kata Dita asal sambil tertawa dan diikuti yang lainnya
"Udah ah gue mau ke kelas" kata Ocha meninggalkan teman teman nya
"Yah marah dia" kata Meta
"Yaudah susulin yuk" kata Tasya dan mereka bertiga pun pergi menyusul Ocha
.
.
.
"Baik pelajaran hari ini saya tutup, terimakasih" kata pak Dandi guru sejarah yang sangat killer
"Huft akhirnya selesai juga pusing gue diceritain tentang masa lalu mulu" kata Tasya sambil membereskan bukunya dan memasukannya kedalam tas
"Iya tuh bener masa lalu mah dilupain aja kan harusnya kita mikir masa depan" kata Meta
Drt drt drt
Ponsel Ocha bergetar di sakunya
"Eh bentar ya guys gue angkat telfon dulu" kata Ocha sambil mengangkat telfonnya dan terpampang nama Zaky di layar ponselnya
"Hallo"
"Lo dimana gue udah diparkiran nih"
"Bentar gue kemasin barang dulu"
"Oke jangan lama"
"Nih udah selesai gue otw parkiran"
"Oke sayang"
"Idih najis"
Dan Ocha langsung menutup telfon secara sepihak sedangkan Zaky tengah tertawa diseberang sana
"Lama amat sih lo" kata Zaky saat Ocha baru sampai diparkiran
"Noh pak dandi ceritain masa lalu sampe lupa waktu" kata Ocha
"Yaudah yuk naik" kata Zaky sambil memberikan helm untuk Ocha dan mereka pun pergi keluar dari sekolah
"Eh eh lo ngga lupa kan jalan rumah gue, kok ini bukan jalan rumah gue" kata Ocha
"Kita makan dulu gue tau lo laper" kata Zaky
"Engga gue ngga laper, gue mau makan dirumah aja" kata Ocha
"Udah nurut aja gue ngga terima penolakan" kata Zaky dan melajukan motornya kearah cafe terdekat
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAKY [END]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Ocha benci pembuat onar Ocha benci kekerasan Ocha benci permusuhan Dan Ocha benci Zaky Karena Zaky adalah gabungan dari semua hal yang Ia benci Namun takdir berkata lain Ocha dijodohkan dengan Zaky Akankan benci itu berubah...