Aksama

52.7K 3.9K 120
                                    

Kencana berdecak menunggu seseorang sejak tadi. Kencana tidak suka orang yang telat dan tidak disiplin. Sambil sabar menunggu, Kencana memainkan ponselnya.

"Loh kok kamu?" Lantas Kencana mendongak dan tersenyum kecil.

"Iya, meja nomor 25." Namun tak ayal Vidya duduk di depan Kencana.

"Bukannya atas nama Damar ya kok malah kamu Mbak." Protes Vidya pada Kencana yang di balas dengan senyuman miring.

"Benar Mbak. Atas nama Damar Denendra Hirawan. Mbak nggak salah meja kok." Balas Kencana kalem.

"Mbak mau pesan apa?"

"Nggak. Gue mau balik aja." Namun segera Kencana mencegahnya.

"Duduk dulu Mbak. Ada yang perlu kita selesaikan." Setelah itu hanya wajah masam Vidya yang nampak.


*****


Akhir pekan, Kencana menghabiskan waktu dengan menonton televisi sambil mengerjakan tugasnya yang masih banyak.

"Keluar yuk," Ajak Damar pada Kencana yang asyik memainkan gawai nya.

"Kemana Mas?"

"Kemana aja gitu. Jarang kita keluar bareng, mbul,"

"Males aku Mas, mager." Tolak Kencana dengan masih fokus bermain gawai.

Damar berdecak, memang Kencana ini kalau sudah mager ya tidak bisa di bujuk lagi.
Kemudian Kencan mengerutkan dahinya, membaca sebuah notifikasi dari direct message instagram.

"Mas, jawab jujur, kamu udah berapa lama DM an sama Vidya?" Damar yang fokus menonton berita di televisi mengerutkan dahinya.

"Vidya? DM?" Segera Kencana menunjukkan percakapan via DM IG antara Damar dan Vidya.

Memang tadi malam Damar memainkan instagram yang lama tak dibuka dan juga karena gawai Damar yang eror dengan gawai Kencana sehingga perempuan itu bisa membuka media sosial sang suami.

"Itukan udah seminggu yang lalu saat Vidya minta follback mbul. Habis itu Mas nggak balas lagi."
Memang benar, percakapan lebih banyak di dominasi oleh Vidya. Bahkan perempuan itu terang-terangan meminta Damar membalas DM nya.

Kencana berdecak, lalu menunjukkan semua percakapan yang tak dibuka oleh Damar. Chat biasa sampai chat yang tak biasa jelas disana.

"Mas, aku bukan orang pencemburu, tapi kalau gini udah kebangetan temen kamu itu. Dia itu udah dewasa masa harus di ajari cara bersikap dengan laki-laki yang sudah menikah dan belum menikah? Lama-lama dia jadi pelakor loh Mas." Kencana sebagai perempuan tak habis pikir dengan perempuan yang satu ini. Bagaimana bisa terang-terangan mengirimi pesan yang lebih ke arah berusaha menarik perhatian seorang laki-laki yang sudah beristri.

Mungkin jika perempuan lain Kencana akan marah-marah dan melabrak Vidya seketika itu juga. Tetapi Kencana menahan diri.

Kemudian dengan kemampuan melacak dan menyadap data, Kencana berusaha membuka lagi riwayat percakapan via WhatsApp. Sedangkan Damar disampingnya cuek dan memilih menonton berita.  Ia membiarkan istrinya tahu dengan kemampuan ITnya.

"Ya Allah Mas, banyak banget pesannya." Beo Kencana melihat riwayat chat yang tak sempat di buka.

"Mas selama ini nggak ladenin?" Sambil terus menscrool ke bawah dan kebanyakan chat Vidya di abaikan dan bahkan Damar tak mensave nomornya.

"Lah liat sendiri aja." Jawab Damar sekenanya. Laki-laki itu memilih menonton berita di televisi ketimbang melihat bagaimana sang istri dengan lihai membuka whatsapp  milik suami tanpa harus bersusah-payah. Bahkan Kencana bisa membuka riwayat chat yang di hapus oleh Damar sekalipun. Namun perempuan itu tak menemukan hal-hal yang ia takutkan.

Cinta AbdinegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang