Kencana menarik Rika semangat ke arah stand minuman thai tea. Minuman yang sedang hits dikalangan masyarakat tersebut menjadi salah satu minuman kesukaan Kencana sekarang.Sebelumnya ia aneh melihat teh yang di campur susu, namun ketika ia main ke rumahnya mas Genta, Rumi yang kala itu sedang menyedot thai tea membuat Kencana penasaran.
Dengan sedikit menurunkan harga dirinya, gadis itu meminta satu sedotan thai tea pada Rumi. Dan seperti biasanya Rumi langsung memberikan dengan senang hati. Namun, setelah itu ia menjadi bahan ledekan kakak dan kakak iparnya lantaran sifatnya yang masih seperti anak kecil.
"Yaahh kok antri sih." Kencana menatap antrian stand thai tea dengan kesal.
"Lo seret gue kesini cuma mau beli thai tea Na? Seriously?" Rika menggelengkan kepalanya melihat antusias Kencana yang ingin membeli thai tea.
Keduanya sebenarnya sedang menjalankan tugas dari komandan. Tetapi karena targetnya yang sudah hilang dari jangkauan, akhirnya pengintaian sementara di hentikan, menunggu intruksi dari komandan lagi. Akhirnya Kencana dengan semangat menyeret Rika ke arah stand thai tea untuk mengobati rasa ngidamnya itu.
"Husss diem! Nanti gue traktir. Lo tunggu disini. Biar gue yang antri." Kemudian Kencana ikut mengantri di stand thai tea.
Rika menatap malas. Ia bosan harus menunggu Kencana yang masih setia antri hanya gara-gara minuman sial*n itu. Sudah hampir satu jam Kencana terjebak di dalam antrian namun gadis itu nampak tak bosan sedikitpun. Kini gantian Rika yang mati kebosanan.
Akhirnya setelah berjuang menunggu selama satu jam, Kencana berhasil mendapatkan 2 thai tea. Rika yang sempat kesal akhirnya kembali baik lagi setelah mendapat sogokan thai tea dari Kencana.
Saat mereka sedang berjalan sembari menyedot thai tea, Kencana di senggol oleh seorang pria yang sedang berlari kencang. Naas, minuman thai tea yang baru ia sedot beberapa kali kini tumpah di lantai mall.
Sial*n!! Umpatnya.
Kencana menatap pria berbaju hitam dan topi hitam berlari yang ternyata di kejar beberapa orang di belakangnya. Sayup-sayup ia mendengar jika seseorang itu adalah pencuri. Sontak jiwa membasmi kejahatan dan jiwa dendam karena thai teanya yang tumpah pun keluar. Tanpa basa-basi lagi ia ikut berlari mengejar orang tersebut.
Rika hendak mencegah Kencana, tapi gadis keras kepala itu sudah berlari dan kini menimbulkan drama kejar-kejaran di mall. Beberapa dagangan di sekitaran mall yang berada di keranjang, kini sudah urak-urakan. Kencana semakin terpacu melihat si pencuri itu berlari dengan menabrak barang-barang di depannya.
"Lo nggak akan bisa lari dari gue bajing*n!" Gumam Kencana geram dan marah.
Beberapa orang menatap mereka dan tak jarang yang malah menyorakinya. Kencana tambah geram saat pencuri tersebut masih berlari dengan kencang.
Kencana langsung memutar otaknya kala pencuri itu justru turun ke lantai satu. Dengan gerakan cepat, ia melompat dari lantai 2 ke lantai satu dengan pendaratan yang bisa dibilang mulus. Beberapa orang menahan nafasnya melihat seorang perempuan yang nekat melompat itu. Namun, Kencana dengan cepat dan selamat kembali mengejar si pencuri.
Ia tambah emosi melihat si pencuri melayangkan jari tengah ke arah Kencana. Sial! Ia kembali berlari dan mengejarnya hingga ia sedikit lagi dapat menjangkaunya. Kencana dengan gerakan cepat melompat dan menolak tiang pilar dan langsung menendang si pencuri tersebut hingga tersungkur. Kencana langsung cepat menggulingkan badannya untuk mengunci pergerakan si pencuri itu.Kencana tersenyum kemenangan ketika pencuri itu berhasil ia tangkap. Dibawah kendalinya, pencuri itu terus meronta untuk dilepaskan. Namun, semakin si pencuri itu bergerak, semakin sakit badannya karena kuncian Kencana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Abdinegara
Fiksi UmumDi umur 24 tahun, Kencana enggan memikirkan perihal pernikahan. Baginya, umur 24 tahun adalah umur produktif untuk menaikkan karirnya. Tetapi, takdir membawanya bertemu dengan jodohnya. Jodoh yang telah di atur oleh para orang tua. Cerita ini hanyal...