Happy reading🙇🙇
Ambil yang positif dan buang yang negatif🙏
***
Pagi baru dan suasana kantor baru, begitu Kencana menyebutnya. Setelah ia mendapat surat perintah dari atasan untuk pindah, ia langsung pindah pada lusa berikutnya. Memang dipercepat mengingat kepolisian saat ini sedang menangani kasus baru dan cukup menyita perhatian masyarakat luas sehingga kepolisian bergerak cepat untuk bisa menyelesaikan dengan cepat pula.
Apel tadi pagi digunakan untuk pengenalan dan penerimaan anggota baru. Kencana tidak sendiri, ada sekitar 5 anggota yang di pindah ke pusat. Rata-rata mereka sudah punya jam terbang tinggi dalam menangani beberapa kasus.
"Pagi."
Kencana menjawab sapaan ramah dari beberapa anggota. Hari ini ia mengenakan seragam dinas kepolisian.
"Selamat datang ibu Nana, semoga betah dan dapat menjalankan tugas dengan baik." Ucap salah satu anggota. Kencana tersenyum ramah pada laki-laki dengan dua balok emas di pundaknya itu.
"Mohon izin, jangan panggil saya ibu, saya belum menikah, panggil saja Nana, pak." Kencana paling benci dipanggil ibu karena ia merasa sudah tua dan menikah padahal ia masih muda dan lajang.
Polisi laki-laki yang bernama Muria Arya Narendra tersebut terkekeh pelan pada Kencana. "Baiklah Nana. Kamu juga kelihatannya lebih muda dari saya."
Ia merasa jika Kencana adalah gadis yang unik. Terlihat dari penampilannya yang simple. Walaupun sedang mengenakkan seragam kepolisian, tetapi Muria yakin jika Kencana adalah gadis profesional dengan penampilan yang mungkin sedikit nyentrik.
"Saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik dan bisa menyelesaikan kasus dengan cepat dan akurat."
"Siap pak." Jawab Kencana tegas.
"Ya sudah saya duluan ya."
Kencana mengangguk hormat kepada atasannya itu. Walaupun Muria adalah atasannya tetapi laki-laki itu masih terlihat muda. Jika biasanya ia mendapat atasan yang sudah tua dan termasuk perwira menengah, kini ia mendapat atasan yang muda dan berada satu tingkat di atasnya. Mungkin jika Rika berada disini, gadis itu akan dengan senang hati ditempatkan di intel. Berbicara mengenai Rika, membuat Kencana rindu dengan si kepo dan mewek itu.
"Anggota baru ya?" Seorang perempuan yang sama mengenakan seragam seperti dirinya menyapa.
"Siap, iya bu." Ucap Kencana sopan. Kencana tahu jika di depannya ini adalah atasannya juga, terlihat dari dua balok emas yang berada di pundaknya.
"Satuan intel?" Kencana kembali mengangguk.
"Oh, berarti kamu bawahan saya." Ucap perempuan yang bernama Ayushita itu. Dari nada berbicaranya, Kencana yakin jika sikap senioritas perempuan itu lebih dominan.
"Tolong kamu itu junior saya dan bekerjalah dengan baik. Saya tidak suka dengan anggota yang menye-menye dan lelet. Jadi saya harap kamu mengerti apa yang saya katakan." Ucap IPTU Ayu dengan congkak.
Kencana hanya mampu mengangguk sopan. Bagaimanapun ia hanyalah junior dari perempuan di depannya itu. Mulut Kencana sudah gatal ingin membalas perkataan Ayu yang sangat menyombongkan pangkatnya itu tetapi Kencana urungkan.
"Nanti malam ada operasi dari satuan kita. Saya harap kamu bisa bekerja professional dan tidak merugikan kepolisian. Bagaimanapun kamu adalah anggota baru yang perlu banyak wejangan." Lanjut Ayu. Sungguh Kencana muak dengan omong kosong Ayu yang terlihat wah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Abdinegara
Ficción GeneralDi umur 24 tahun, Kencana enggan memikirkan perihal pernikahan. Baginya, umur 24 tahun adalah umur produktif untuk menaikkan karirnya. Tetapi, takdir membawanya bertemu dengan jodohnya. Jodoh yang telah di atur oleh para orang tua. Cerita ini hanyal...