Perempuan

102K 5.8K 76
                                    

Jangan lupa kritik dan sarannya ya🙏🙏

Happy Reading,🙏

Sepasang suami istri sedang menikmati paginya sambil menonton televisi. Acara televisi tersebut menayangkan sebuah berita yang sedang hangat-hangatnya.

"Pemirsa, polisi kembali menangkap jaringan perdagangan perempuan di bawah umur di sebuah rumah bordil dikawasan elit. Polisi berhasil membekuk seorang mucikari dan 10 tersangka lainnya."

"Ck! Ibu miris kalo liat begituan, pak. Harga diri perempuan seolah hilang." Ucap perempuan setengah baya sambil menatap miris layar televisi.

Sedangkan sang suami hanya menghedikkan bahunya, "Ada banyak faktor bu yang menjadikan seperti itu."

Sang istri terlihat cemberut, "Kok bapak gitu sih. Seharusnya bapak langsung tutup tempat-tempat begitu. Hukum berat pelakunya." Ujarnya menggebu.

Sang suami terkekeh, "Harus ada prosedurnya bu. Kadang tempat seperti itu ada izinnya, tetapi tak jarang pula terjadi hal-hal yang terselubung."

"Tapi kan-

"Udah telfon Kencana? Katanya hari ini mau balik?" Potong sang suami cepat. Selain untuk mengalihkan pembicaraan yang tak akan dimengerti oleh istrinya, beliau juga ingin mengingatkan perihal putri bungsunya yang katanya ingin pulang.

"Bentar," sang istri langsung menghubungi nomor putrinya tersebut.

"Assalamu'alaikum," terdengar jawaban di seberang dengan suara parau.

"Loh suaramu kok serak begitu? Ada apa?" Tanya sang istri dengan nada yang naik. Bagaimanapun seorang ibu akan lebih peka terhadap anaknya.

Sang suami yang semula membaca koran, langsung menoleh ke arah istrinya yang terlihat sedikit khawatir.

"Nana tidak apa-apa bu, baru tidur habis subuh tadi. Tenang, Nana udah shalat subuh kok."

Sang istri berdecak, "Ngapain tidur jam segitu? Tugas lagi?"

"Iya,"

"Tugas apa lagi?" Sisi Kepo sang istri keluar lagi. Sebagai seorang ibu, beliau tidak mau ada yang ditutup-tutupi.

"Ada lah bu. Udah ya, Nana mau balik tidur lagi. Capek."

Spontan sang istri mencegah, "Eehh jangan dimatiin dulu, Na. Kapan kamu pulang? Udah 2 bulan nggak pulang-pulang juga!"

Terdengar helaan nafas di seberang, "Nana usahain nanti sore pulang habis dapet cuti dari atasan. Udah ya bu, Assalamu'alaikum." Sambungan telepon terputus seketika.

Sang istri terlihat mendumel, "Mau pulang aja kok susahnya minta ampun. Nana sengaja ya pak nggak mau pulang."

"Aduh! ibu ini kok malah marah sih. Putri kita kan udah bekerja bu, sudah punya tanggung jawab. Jadi mungkin dia masih sibuk dengan tugasnya."

Sang istri terlihat kesal, "Makanya bapak suruh Nana tugas di kota ini saja. Biar nggak LDRan kayak gini. Ibu sebel sama bapak, punya kuasa tapi nggak bisa naruh anaknya disini."

Sang suami hendak menyanggah, namun sang istri keburu bangkit dengan wajah kesal. Terpaksa sang suami hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang istri yang kadang susah ditebak dan keras kepala. Sabar.

                              *****

Setelah menyelesaikan urusannya di kantor. Nana langsung cabut ke warung yang letaknya tak jauh dari kantornya. Dengan memakai celana jeans dan kaos putih yang luarnya di lapisi kemeja kotak-kotak tak lupa menggelung rambutnya yang panjang sehingga terlihat tomboy.

Cinta AbdinegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang