57. Suntuy Aja

10.9K 320 65
                                    

Ibu hamil memang identik dengan ngidam. Ricis gak percaya ngidam, baginya itu adalah mitos, masalah kedewasaan si Ibu hamil. Mengapa gak percaya? Karena di kehamilan pertama, Ricis merasa enjoy aja. Gak ada yang aneh, kecuali keras kepalanya yang meningkat berkali lipat. Apakah semua keputusan yang dia ambil sewaktu masa awal hamil Syabiq adalah bentuk ngidam? Ricis juga gak yakin. Tapi kok dia sekeras kepala itu ya? Wildan setengah nangis memohon padanya juga gak digubris. Mengingat itu Ricis jadi takut dan berjanji lebih hati-hati mengontrol kekeras kepalaannya. Dia harus jadi istri yang nurut, harus lebih sayang sama suami.

Nah, sekarang Ricis merasa aneh, dia merasa sangat sayang pada Wildan. Maksudnya gini, biasanya sayang juga, tapi tak sesayang ini. Aduh, gimana ya cara jelasinnya?

Wildan sengaja bangun pagi agar bisa nyiapin keperluan syuting trimester pertama. Skenario yang dibuat Ricis dan manajemen Klinik, Ricis merekam aktivitas hariannya selama hamil. Mulai dari bangun tidur, termasuk morning sickness, minum susu hamil, proses healing, dan nanti dilanjut jadwal pemeriksaan kehamilan ke dokter plus merekam aktivitas menyenangkan ibu hamil yang tersedia di klinik. Jadi pagi-pagi Wildan sudah menyiapkan menu sarapan agar syutingnya nanti tidak terlalu lama tertunda gara-gara membuat sarapan.

Ricis tak tega Wildan harus bangun pagi-pagi padahal baru nyampe rumah kadang lewat tengah malam. Dia tidur lebih cepat agar bangun juga lebih duluan dari Wildan. Seperti pagi ini dan pagi-pagi sebelumnya. Jam empat subuh Ricis sudah memasak sayur sop kesukaannya. Wildan muncul di dapur dengan kepala menggeleng tak mengerti dengan istrinya.

"Yang, kan sudah Abang ingatkan berkali-kali, biar Abang yang nyiapin semuanya, kamu istirahat yang banyak, gak boleh capek-capek, gimana sih malah jam segini sudah berkutat di dapur. Kalong aja belum pulang ke sarang, masih nemplok di jambu tetangga." Omel Wildan seperti biasa. Dia mengambil peralatan masak yang dipegang Ricis lalu menyuruh istrinya itu duduk jadi penonton. Ricis mengalah karena sebenarnya dia juga masih ngantuk. Tapi lucu juga melihat cekatannya Wildan memasak pagi-pagi begini. Ricis lalu mengambil kamera dan merekam aktivitas hot daddy pagi-pagi.

"Apaan dah pake direkam, kan kamu yang in frame, bukan aku." Wildan mengambil kamera tapi Ricis gak mau ngasih.

"Udah ah, aku mau buat vlog sendiri," dia tersenyum misterius.

"Jangan deh, Aku gak usah in frame, ntar banyak yang julid."

"Biarin aja mereka julid, dapat apa sih dari julid?"

"Ya tetap gak enak aja, jadinya aku ngasih kesempatan mereka buat ghibahin aku. Coba aku gak in frame, kan mereka diam."

"Abang jangan mikir gitu, kalau kita berkarya terhambat apa kata orang, gak bisa kemana-mana kita Bang, mandeg, galau, baper mulu. Rugi bat dah."

"Iya ya, kamu yang hamil kok aku yang baperan. Haha." Wildan tertawa menyadari keanehan pada dirinya.

"Aku yang hamil kamu yang ngidam ya,Bang." Ricis ikut tertawa.

"Hai gaes, suami kesayangan sedang sibuk nih nyiapin sarapan untuk istri tercintah, ya gak, Bang?" kamera nyala lagi.

"Yoi, pagi semua, tidurnya nyenyak?" Wildan pasrah ngikutin alur Ricis. Dia menyusun hasil masakan Ricis dan masakannya sendiri ke meja makan. Segelas susu hamil juga mengepul hangat disana.

"Jangan lupa buatkan juga untuk Abang Syabiq, Yang, ntar rebutan susu kaya kemaren." Mereka berdua tertawa mengingat tingkah Syabiq yang berkeras ingin minum susu hamil Ricis. Setelah dia ikut minum dia mual sendiri.

"Amis susunya,Mi. Gak enak." Komentarnya sambil menjulurkan lidah.

"Ngeyel sih kamunya, udah dibilangin ini susu untuk adek bayi dalam perut Umi." Ricis melanjutkan minum susu yang sempat tertunda karena ulah Syabiq. Proses rekamannya juga di off kan karena Syabiq ngomong mulu diluar konteks syuting. Makanya syutingnya kebanyakan dilakukan ketika tuh bocah cerdas masih tidur.

Kekasih Hatimu (Wildan dan Ria Ricis)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang