16.Cincin Rumput Ilalang

13.9K 353 13
                                    

Apdetnya telat nih, janjinya kalo 10 koment langsung aplot. Ternyata libur itu menyenangkan untuk tidur. Saya tadi ketiduran. Haha. Tapi gak papa lah ya... Buat yg bilang lanjut2 terus, ini dia.. Jangan nangis lagi. Nyesek boleewwh 😁😁

Malam ini malam yang bersejarah bagi Ricis dan bagi siapapun yang terhubung dengannya. Dari yang dekat banget sampai yang merasa dekat dengannya walau Ricis tak kenal mereka. Hari ini adalah pesta pertunangannya. Acara dilakukan di sebuah gedung yang biasa digunakan untuk acara seperti ini. Menggabungkan konsep pesta outdoor dan indoor. Bertema fairy tale yang sangat menawan. Nuansa warna putih mendominasi.

Sejak pagi pihak wo berkoordinasi dengan tim Ricis menyiapkan acara agar sesuai skenario. Wildan memastikan peralatan perekaman gambar dan suara tak bermasalah. Dia tidak ingin membuat kecewa orang-orang yang percaya padanya.

Sudah jam tujuh malam. Wildan semakin berdebar. Tidak bisa dibohongi rasa kehilangan itu semakin nyata di depan mata. Beberapa menit lagi dunia akan tahu Ria Ricis sudah bertunangan. Wildan tidak bisa berbuat banyak. Hanya do'a yang dia panjatkan untuk kebahagiaan Ricis dan kebahagiaannya sendiri.

Setelah merasa tenang Wildan bersiap menuju lokasi acara. Musholla yang tadi dia gunakan untuk sholat maghrib berada di belakang gedung. Tidak ramai yang sholat disana. Langkah tegap Wildan terhenti kala melihat pria berjas putih yang dikenalnya sebagai calon Ricis panik mencari sesuatu di segala tempat disekitarnya. Wajahnya pucat banget. Beberapa kalimat umpatan yang keluar dari mulutnya membuat Wildan mengernyit. Dia mendekat ingin tahu apa yang terjadi.
"Maaf, Mas Riyan nyari apa?" Wildan menghampiri. Riyan calon Ricis menoleh kaget. Begitu mengenali Wildan mukanya agak tenang.
"Cincin tunangan saya hilang. Kacau ini." Wildan terkejut bukan main.
"Cincin tunangan kok bisa hilang,Mas?Gimana ceritanya?" diapun ikut mencari dengan panik yang sama. Bener kata Riyan, bisa kacau acaranya.
"Tadi saya latihan masangin cincin ke jari patung itu." dia menunjuk patung perempuan berkemben yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Tapi tangan saya licin, cincin itu malah jatuh, menggelinding sampai sini. Tapi kok gak ada ya? "
"Saking gugupnya saya mungkin. Ini Ricis lo yang mau saya pegang jarinya. Dari kecil kami bersama tak pernah sekalipun saya berhasil memegangnya. Gimana mau megang, anaknya galak kaya macan, lebih laki dari lelaki." Riyan malah curhat. Mereka berdua duduk kecapean di kursi yang ada di dekat patung. Mendengar kronologi kejadian Wildan harus tertawa atau kasihan, diapun tak tahu.
"Aduh, Mama pasti marah kalau saya bilang cincin hilang, bisa-bisa acara batal." keluhnya lagi. Wildan tersentak.
"Jangan, Mas. Acara gak boleh batal." serunya cepat. Tiba-tiba Wildan teringat pada cincin emas berhias ukiran bunga ilalang yang disimpannya di dalam guccinya. Tanpa ragu dia mengeluarkan cincin itu.
"Kalau Mas mau, pakai saja cincin ini." Ragu Riyan mengambil cincin itu dari tangan Wildan dan mengamatinya.
"Cincin yang sangat indah. Pasti ini cincin berharga buatmu. Apa ini cincin untuk calonmu, Wildan?"
Wildan tersenyum kecil mencoba mengusir sedih yang kembali datang.
"Kemaren sih niatnya iya, Mas, tapi calonnya kabur, haha. Untuk Mas aja, sukses ya. Jangan hilang lagi." tawa Wildan. Riyan menepuk bahu pria yang lebih muda darinya itu.
"Thank You, Bro, moga kamu temukan jodoh terbaik karna kamu orang baik."
"Ya, dan semoga acaranya sukses." jawab Wildan tersenyum . Riyan merangkul Wildan sejenak sebelum pergi menuju tempat acara.
Wildan geleng-geleng kepala atas takdir yang menimpanya. Cincin bermahkota bunga ilalang dia beli kala turun dari pendakiannya kemarin. Niatnya mau diberikan pada Ricis sebagai kado. Wildan ingat pernah berjanji pada Ricis untuk mengganti cincin bunga ilalang yang disematkan ke jari Ricis dulu kala mereka mendaki bersama dengan cincin asli. Wildan ingat, gadis itu sangat senang dan menjadikan fotonya memakai cincin ilalang itu sebagai poto profile IG. Sekarang cincin itu akan menjadi milik Ricis tapi bukan dia yang menyematkannya. Wildan melihat jam tangan dan segera berjalan cepat karena sebentar lagi acara penting itu akan dimulai.

Kekasih Hatimu (Wildan dan Ria Ricis)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang