Pagi ini Rendy telah siap dengan setelan kemeja hitam,celana dasar berwarna hitam dilengkapi dengan sabuk hitam dan sepatu pantopel hitam. Jam tangan yang juga berwarna hitam terlihat sangat selaras dengan kulitnya yang putih bahkan terlihat sedikit pucat.Setelah memastikan semua yang ia butuhkan sudah ia masukkan ke tas ransel hitamnya,ia bergegas turun untuk menuju kampusnya.
Udara pagi yang dingin menyapa kulitnya yang saat ini tengan mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.
Gerbang depan berwarna hitam dengan tulisan Universitas Garuda Nusantara berwarna emas dengan ukiran-ukiran kecil yang indah sudah terlihat di depan matanya.
Rendy memarkirkan motornya di basement kampus dengan rapi. Baru beberapa motor dan 2 mobil yang terparkir di sana. Setelah melepas helmnya dan jaket yang dikenakannya,ia berjalan dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku celananya.
Ia memasuki auditorium Ungara yang luas dan melihat beberapa rekannya tengah memastikan semua yang dibutuhkan untuk acara kali ini sudah ada.
Salah satu rekannya di bagian media memberikan microfon kecil untuk ia pakai berkomunikasi di acara nantinya. Rendy memakainya dengan cepat lalu bergabung untuk memastikan semua siap.
"Ren,jadi nanti alur buat pemeriksaan maba nya gimana?"
"Gerbang depan tim 1 periksa kelengkapan maba,tim 2 bertugas untuk membariskan maba yang udah diperiksa,tim 3 bertugas untuk memberi hukuman untuk maba yang melanggat aturan. Nama-nama anggota tim udah ada di papan rencana"
"Oke Ren,gue koordinasi bagian kesehatan dulu biar siap-siap"
"Thanks. Gue akan koordinasi ketua dan anggota masing-masing tim"
"Oke Ren,gue kesana dulu"
"Hm" , Rendy lalu mengumpulkan semua tim dan memberikan arahan terakhir.
"Gue harap ospek kali ini bisa berjalan sesuai rencana kita,jangan sampai ada keributan yang gak diperlukan. Jangan ada yang melenceng dari rencana awal kita. Ayo kita sukseskan acara ospek kali ini dengan luar biasa" jelas Rendy tegas dihadapan semua panitia ospek tahun ini.
"Panitia ospek ungara mengudara 2019!!" seru Lian
"Ungara mengudara bisa...bisa...bisa!!"
Teriak semua panitia lalu membubarkan diri ke bagian masing-masing."Gue yakin ospek kali ini akan lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya Ren"
"Yoi gue setuju sama Lian Ren. Semua panitianya semangat dan gue yakin di bawah komando lo semua pasti beres" ucap Renald dengan semangatnya.
"Hm,ayo ke bagian kita. Gerbang depan udah dibuka untuk maba"
"Siap bos ku" ucap Lian dan Reynald serempak dengan semangat.
Lian lalu menuju ke panitia lain yang mendapat tugas untuk menjadi pendamping kelompok maba. Reynald yang menuju barisan panitia bagian kesehatan. Dan Rendy yang berdiri dengan panitia yang memakai pakaian yang sama dengannya,bagian kedisiplinan.
Mahasiswa-mahasiswa baru yang datang langsung disambut dengan pemeriksaan kelengkapan mulai dari pakaian,kaos kaki,sepatu,rambut dan kuku serta pemeriksaan kelengkapan tugas ospek.
Mahasiswa yang sudah diperiksa lalu diarahkan untuk berbaris sesuai kelompoknya masing-masing di dampingi dengan kakak pendamping masing-masing.
Mahasiswa yang melanggar aturan juga diarahkan untuk baris di barisan kelompoknya masing-masing setelah nama dan kesalahannya dicatat. Itu merupakan aturan baru yang dibuat untuk tahun ini.
Alasannya jika mereka dihukum saat acara berlangsung bukankah itu akan mengganggu acara yang lainnya. Maka dari itu ketua panitia sendiri yang mencetuskan bahwa hukuman dilakukan saat acara ospek pada hari itu berakhir tepatnya sebelum upacara penutup setiap harinya.
Setelah mahasiswa baru berbaris dengan rapi,mc acara mulai membacakan susunan acara dan acara ospek dibuka dengan berdoa menurut agama masing-masing dan menyanyikan mars Ungara.
"Baik acara selanjutnya adalah sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama oleh ketua BEM tingkat Universitas atau bisa kita sebut Presiden Mahasiswa kita, Aldion Baskara"
"Setelah kita dengarkan sambutan dari Presiden Mahasiswa Ungara,sekarang kita akan dengarkan sambutan dari Ketua panitia pelaksana ospek 2019, Rendy Naufal"
Rendy melangkah menuju podium kecil yang disediakan. Almamater Universitas Garuda Nusantara telah melekat di tubuhnya.
Pandangannya lurus kedepan tanpa menghiraukan bisikan-bisikan mahasiswa baru yang ia dengar sebelum panitia kedisiplinan membuat situasi tenang kembali.
"Assalamualaikum wr.wb. Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih karena kalian memutuskan memilih Universitas ini sebagai tempat kalian meraih gelar sarjana nantinya. Ospek kali ini dipersiapkan dengan sangat matang oleh panitia yang sekarang ada disini bersama kalian semua. Oleh karena itu saya berharap kalian dapat mengikuti serangkaian acar ospek hingga tiga hari kedepan dengan baik. Sebagai mahasiswa,mari kita bersama-sama membanggakan nama almamater kita. Terimakasih, Wassalamualaikum wr.wb" ucapnya secara lantang yang disambut tepuk tangan yang meriah dari seluruh mahasiswa baru.
"Baik setelah kita dengar sambutan dati ketua panitia,sekarang acara selanjutnya akan dilakukan di dalam ruangan. Silahkan memasuki auditorium sesuai kelompoknya masing-masing"
Rangkaian acara ospek di ruangan sudah selesai dan waktu menunjukkan waktu solat dzuhur dan makan siang. Mahasiswa baru diarahkan ke masjid yang terletak persis di samping Universitas yang merupakan kerja sama antara yayasan dan warga setempat.
Ukuran masjid yang besar yang mampu menampung seluruh mahasiswa baru dengan interior yang sederhana namun indah dengan adanya ukiran-ukiran kayu serta pohon yang rindang membuat suasana masjid menjadi sangat tenang.
Setelah mahasiswa baru beserta panitia berwudhu dan masuk ke dalam masjid kini mereka tengah menantikan imam untuk solat mereka.
Seseorang masuk ke dalam masjid lalu mengatur shaf pria dan menyuruh temannya untuk melantunkan iqamah.
Setelah itu ia memulai niatnya dan melakukan takbir. Ia melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an dengan sangat merdu dan khusuk.
Setelah solat selesai mahasiswa baru kembali di arahkan menuju auditorium untuk makan siang bersama. Di sela-sela menunggu pembagian makanan,banyak mahasiswa baru terutama kaum hawa yang membicarakan siapa sosok imam mereka.
"Gue penasaran banget sama imam kita tadi,suara nya merdu banget"
"Iya bener,gue jadi terpesona cuma denger suaranya aja. Pasti pemilik suara itu ganteng"
"Sok tau lo kalau ganteng orang kita gak bisa lihat karena ada sekat"
"Ihh bener tau pasti ganteng. Kebanyakan yang suaranya bagus itu pasti ganteng dan keren. Calon imam gue itu"
"Eh enak aja calon gue kali. Seseorang tadi itu jodoh gue. Ya kan?" tanya gadis itu pada mahasiswa baru berhijab di sampingnya yang sedari tadi diam.
"Maaf sebelumnya,kita memang boleh kagum pada seseorang tapi kita tidak boleh membicarakan seseorang yang bukan muhrim kita. Kita boleh memuji suaranya tapi sebagai wanita kita tidak boleh berangan-angan hanya karna kagum dengan seseorang yang belum menjadi muhrim kita" ucapnya lembut dan sesopan mungkin agar tidak menyakiti hati lawan bicaranya.
"Aduh bener juga. Gue jadi malu,lagian banyak yang bilang kalau jodoh itu sesuai dengan kita. Kalau gue pikir si untuk seseorang tadi pasti cocok sama lo deh. Lo aja ngomongnya lembut banget,lo juga cantik dengan hijab lo yang lebar itu"
"Semoga kita semua mendapat jodoh yang terbaik dari Allah" ucapnya sambil tersenyum tulus yang membuat orang-orang juga ikut tertular senyuman itu.
Setelah semua mendapat makanan masing-masing,baru lah mereka makan bersama dengan hening. Lalu melanjutkan acara berikutnya.
Thanks :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stairways to Revert
Teen FictionStairways to Revert Singularity : Have I Lost Myself? Can I Return Myself? Memiliki saudara kembar identik akan terasa menyenangkan dan pasti akan saling mendukung satu sama lain. Namun hal itu tidak berlaku pada Rendy Naufal Baskara Putra,pemuda ya...