Moments

18 0 0
                                    


Naura masih menundukkan kepalanya, hingga suara Ayahnya terdengar memerintahkan nya untuk mencium tangan seseorang yang kini telah menjadi suaminya.

Perlahan ia mengangkat kepalanya,tangannya ia gerakkan untuk mengambil tangan kanan suaminya. Perasaan gugup ia rasakan karena ini lah pertama kalinya ia menyentuh tangan laki-laki selain Ayah nya.

Perasaan aneh juga Rendy rasakan ketika tangannya dicium dengan lembut oleh gadis yang kini menjadi istrinya. Setelah itu ia menggerakkan tangan kanannya menuju puncak kepala istrinya yang tertutup hijab sementara tangan kirinya menengadah untuk berdoa kepada Allah.

"Ya Allah izinkan hamba untuk menjadi imam yang baik,semoga hamba selalu bisa menjaga pernikahan ini walau ada banyak hal yang harus hamba sembunyikan. Izinkan pernikahan ini menjadi jalan terbaik yang kau ridhai" , doanya dalam hati.

Naura memejamkan matanya kala merasakan sentuhan lembut nan hangat di puncak kepalanya,ia berharap ia bisa menjadi makmum yang baik dan bersama-sama beribadah kepada-Nya.

Sepasang cincin dipasangkan bergantian ke jari manis mereka. Rendy menatap cincin yang telah terpasang di jarinya,cincin yang seharusnya dikenakan oleh saudaranya tapi takdir justru membuat benda itu melingkar di jarinya.

Keduanya lalu bergantian menyalami dan meminta doa kepada orang tua mereka.

"Rendy sebagai orang tua Papa akan selalu berharap yang terbaik untuk kalian berdua. Papa bangga dengan keputusan yang kamu buat untuk menyelamatkan nama baik kedua keluarga ini. Jangan kecewakan papa,jadilah suami yang bertanggungjawab dan selalu jaga istrimu lebih dari kau menjaga dirimu sendiri"

Rendy menatap Papa nya itu,dibalik sikap tegasnya ia percaya jika Papanya adalah sosok yang sangat lembut untuk keluarga nya,  "Rendy akan ingat nasehat Papa dan akan selalu berusaha melakukannya"

Ia lalu mengalihkan dirinya pada seseorang yang telah melahirkannya, setetes air matanya jatuh saat ia mencium tangan wanita yang sangat ia sayangi. Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun ia dapat merasakan kembali kehangatan dibalik telapak tangan ibu nya.

Siska mendekatkan wajahnya ke telinga Rendy,    "Jangan berfikir jika saya akan merasa bangga dengan apa yang kamu lakukan,saya tidak akan pernah merasa bangga jika melihat kamu,sampai kapanpun kamu hanya anak yang selalu membuat masalah untuk saya,saya akan selalu membenci kamu!" , ucapnya diakhiri sebuah senyuman.

Rendy juga membalaskan dengan sebuah senyuman tipis yang sulit diartikan,walau setiap kata yang diucapkan oleh ibu kandungnya selalu berhasil membuat setiap luka dihatinya kembali terasa namun jauh di dalam lubuk hatinya ia yakin suatu saat semuanya akan berakhir dan ia yakin ibu kandungnya itu masih memiliki setitik kasih sayang untuknya. Ia hanya perlu menunggu waktu dimana semua jawaban yang selama ini ia cari akan ia dapatkan.

Ia sudah cukup senang diizinkan mencium tangan ibu kandungnya itu ditambah sebuah senyuman yang ia dapatkan,walau senyuman tulus yang dilihat semua orang untuk meyakinkan jika keluarga mereka selalu baik-baik saja justru berbanding terbalik dengan yang Rendy rasakan.

Kini giliran ia meminta doa dan nasehat dari Ayah mertuanya yang saat ini tengah memeluk putrinya satu-satunya yang dilihatnya mengeluarkan air mata. Saat keduanya mengurai pelukan,Rendy mengambil tangan kanan Ayah mertuanya dan menciumnya.

Ayah Ilham tersenyum hangat lalu menarik Rendy kedalam pelukannya,

"Nak Rendy tolong jaga putri Ayah,selalu tuntunlah ia agar ia bisa menjadi istri yang baik dan menjadi wanita yang sholehah. Tegur ia jika ia membuat kesalahan,tapi ingatlah nak jangan tegur dengan kekerasan karena hati wanita itu sangat lembut dan tugas kitalah sebagai laki-laki untuk menjaga mereka"

Stairways to RevertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang