Ketiga pemuda itu duduk di atas rumput hijau sembari melakukan kegiatannya masing-masing. Banyak juga mahasiswa lainnya yang menghabiskan waktu di taman,pohon di sekeliling taman membuat cahaya matahari tidak langsung mengenai mereka,udaranya justru terasa sejuk membuat siapapun betah berlama-lama disana.Seperti yang dilakukan tiga sekawan itu. Lian dan Reynald yang tengah asik bermain game di handphone mereka berbekal wifi kampus. Sedangkan Rendy pemuda itu tengah fokus pada buku yang ia baca dengan earphone di kedua telinganya.
"Argh kalau gue,dikit lagi gue menang padahal woy"
"Hahaha makannya main yang bener Nald,musuh dideket lo aja gak lo sadarin"
"Enak aja udah bener ya gue main. Au ah laper gue"
"Beli makan yok,Ren gue sama Reynald mau beli makan ikut gak lo?"
"Gak" jawabnya setelah menoleh sekilas lalu kembali fokus pada buku bacaannya.
"Oke lah,ayo Yan laper gue ntar balik kesini lagi elah"
"Iya iya sabar gue ambil dompet ni. Nah udah ketemu,yok ntar gue beliin kayak biasa Ren"
"Hm,thanks"
Saat kedua sahabatnya pergi membeli makanan,Rendy kembali fokus pada bukunya hingga kakinya merasa sedikit geli dan merasakan ada bulu lembut yang menggeliat di kakinya.
Dilihatnya seekor kucing kecil tengah menggosok-gosokkan bulunya di kakinya. Suara langkah kaki mendekat dan ada sepasang sepatu wanita berwarna hitam yang berdiri tak jauh didepannya.
"Ra! Kenapa berhenti udah ketemu kucingnya?" sapa seseorang lainnya pada seseorang yang berdiri di depannya.
"Eh kak Rendy kan ya? Itu kucing yang dari tadi kita cari-cari kak. Ra ambil kucingnya ra"
Rendy mendongakkan kepalanya dan melihat mahasiswa berambut sebahu yang berbicara padanya juga mahasiswa berhijab yang sempat membuat ia merasakan perasaan aneh tengah berdiri lalu mengambil kucing kecil itu yang kini bermain dengan sendirinya.
"Maaf ya kak,tadi kucingnya emang baru dimandiin iya kan Ra? Eh malah ngilang,untung ketemu"
"Kenapa nih rame-rame? Gak ajak-ajak gue lagi" ucap Lian yang baru saja datang dengan sebungkus snack di genggamannya.
Lian melihat dua mahasiswi yang ada dihadapannya dan juga seekor kucing kecil, "Loh-loh kalian kok ada disini. Eh ada si judes juga,nyari kak Lian ya"
Mahasiswi dengan rambut sebahu itu mendengus, "Enak aja nyari lo kak males banget. Udah ah yuk pergi Ra" ujarnya menarik pelan tangan mahasiswi berhijab itu.
"Iya,permisi kak" ujar mahasiswi berhijab itu dengan suara yang sangat lembut.
"Eh Yan lo kok kenal sama mereka berdua? Siapa si emang?"
"Itu adek-adek kelompok gue tu. Lo inget kan yang berhijab namamya Naura yang pas waktu itu maju kedepan"
"Iya-iya gue inget. Yang satunya? Mana lo sok kenal sok akrab banget"
"Oh si judes eh maksudnya Rara sekelompok juga sama Naura. Dia ni yang pernah adu mulut sama gue pas ospek dulu"
"Oke oke paham gue. Gue curiga lo suka sama si Rara itu ya Yan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stairways to Revert
Teen FictionStairways to Revert Singularity : Have I Lost Myself? Can I Return Myself? Memiliki saudara kembar identik akan terasa menyenangkan dan pasti akan saling mendukung satu sama lain. Namun hal itu tidak berlaku pada Rendy Naufal Baskara Putra,pemuda ya...