Setelah insiden atau lebih tepatnya keributan pada malam hari itu,Naura merasa ada yang berbeda dari keluarga barunya. Entah mengapa seperti ada penghalang bagi kehangatan keluarga ini. Ia masih memikirkan mengenai semua hal yang ia dengar malam itu.
Pagi ini semua orang telah bersiap untuk kembali ke rumah keluarga Baskara di Jakarta. Naura juga sudah mempersiapkan semua barang-barang miliknya karena mulai hari ini ia akan tinggal bersama keluarga barunya.
"Nanti lo bisa ikut mobil kak Alvian,ada mbak Bella disana" ucap Rendy setelah masuk ke kamar yang disewanya.
Mendengar suara itu,Naura menolehkan kepalanya. Ia melihat Rendy yang telah rapi dengan setelan kaus putih polos yang dilapisi jaket hitam. Ia terlihat baik-baik saja setelah kejadian semalam apalagi Naura tidak tau dimana dia tidur tadi malam.
"Baik kak, bagaimana dengan kakak?" tanya Naura tanpa berani menatap lawan bicaranya.
"Gue bawa motor sendiri" jawabnya seadanya. Rendy lalu mengangkat koper milik Naura dan membawanya keluar.
Naura berjalan mengikuti Rendy yang terlebih dahulu berjalan dengan membawa koper miliknya. Ia merasa canggung saat ini dan hanya bisa memperhatikan Rendy yang tengah memasukkan koper miliknya ke dalam mobil.
"Naura ayo masuk ke mobil bareng mbak Bella"
"Baik mbak"
Naura lalu melangkah di samping Bella untuk memasuki mobil dengan tawa kecil yang terdengar dari bibir tipisnya saat mendengar candaan yang dilontarkan Bella tanpa menyadari jika ada seseorang yang menatapnya dengan senyum tipis,sangat tipis yang tidak dapat dilihat orang lain sebelum menaiki motor hitamnya.
Rendy mengikuti mobil Papa dan kakaknya dan kini mereka telah sampai di depan rumah besar keluarga Baskara yang dominan berwarna putih.
Naura turun dari mobil saat mereka telah sampai. Ia melihat rumah besar di hadapannya,ia sempat tertegun saat melihat rumah yang sangat besar dengan fasilitas mewah yang berbeda dengan kehidupannya yang sederhana.
"Naura ayo masuk,sekarang rumah ini juga menjadi rumahmu". ucap Dion setelah turun dari mobil.
"Iya kak,saya akan menurunkan barang-barang saya dulu"
"Eh gak usah Ra, biar Pak Anto yang turunin lo masuk aja nyusul mbak Bella"
Naura masih terdiam merasa tidak enak membiarkan Pak Anto,salah satu pekerja di rumah ini membawa koper miliknya masuk.
Dion yang melihat itu justru berfikiran lain,ia tertawa kecil, "Oh Lo nunggu Rendy ya Ra? Itu Rendy baru sampe"
Mendengar namanya disebut Rendy mengangkat sebelah alisnya, "Kenapa kak?" tanyanya.
"Itu Naura udah gue suruh masuk tapi belum mau masuk,nungguin lo kali"
"Eh bukan begitu..." ucap Naura malu karena kakak iparnya itu mengatakan hal yang tidak pernah ia bayangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stairways to Revert
Teen FictionStairways to Revert Singularity : Have I Lost Myself? Can I Return Myself? Memiliki saudara kembar identik akan terasa menyenangkan dan pasti akan saling mendukung satu sama lain. Namun hal itu tidak berlaku pada Rendy Naufal Baskara Putra,pemuda ya...