Langkah kedua orang itu yang menuju parkiran harus terhenti saat salah satunya,gadis berambut sebahu bergerak gelisah.
"Aduh gue pengen ke kamar mandi,ayo Ra anterin ke kamar mandi deket parkiran aja biasanya sepi"
"Iya,ayo aku antarkan" jawab gadis berhijab,Naura.
Jessica mengangguk cepat setelah mendengar jawaban Naura,ia langsung berlari-lari kecil sembari menarik pelan tangan Naura.
Setelah melihat toilet di dekat parkiran sepi Jessica langsung masuk dikuti Naura. Jessica masuk ke salah satu bilik toilet yang kosong sedangkan Naura menunggu di depan wastafel.
"Akhirnya lega...Ya udah yuk Ra kita pulang"
Naura tersenyum kecil, "Iya ayo".
Sementara itu di depan toilet seseorang menarik tangan seseorang lainnya dan memojokkannya di dinding. Orang itu mengurung seseorang lainnya dengan kedua tangannya,matanya mulai menggelap,ia mendekatkan wajahnya hingga kini tidak ada jarak diantara dua orang berbeda gen itu.
"What the...."
"Astaghfirullah"
Dua orang yang baru saja keluar dari toilet yaitu Naura dan Jessica begitu terkejut saat melihat pemandangan kurang pantas yang terjadi di depan matanya.
Naura menundukkan kepalanya sembari terus mengucapkan istighfar didalam hatinya. Jessica menampilkan ekspresi sangat terkejut dengan mulut yang terbuka.
Menyadari kehadiran dua orang yang baru saja keluar dari toilet membuat salah satu diantara keduanya langsung mendorong dada bidang seseorang di depannya membuat kegiatan mereka sebelumnya terhenti dan membuat seorang pria itu mengeram emosi.
Orang itu membalikkan badannya dengan wajah yang memerah karena emosi, "Shit!" umpatnya kepada dua orang yang berani mengganggu kegiatannya.
"Berani banget lo berdua ganggu kesenangan gue! Pergi lo berdua!!" bentaknya.
Mendengar bentakan itu Naura mengangkat kepalanya.
Deg
Benarkah jika sosok yang ia lihat melakukan hal memalukan adalah dia? Tanpa sadar setetes air mata jatuh dari mata indahnya.
Jessica memicingkan matanya tidak percaya dengan siapa orang yang ia lihat di depan matanya. Wajah itu adalah wajah seseorang yang dikagumi banyak orang di kampusnya,seseorang dengan sikap dingin dan prestasi nya yang dielu-elukan hampir seluruh mahasiswa berbagai angkatan.
"Kak R..."
"Stop!!" potong seseorang itu saat Jessica akan mengatakan satu nama.
"Cepet lo berdua pergi dari sini!! Pergi!! " bentaknya lebih keras lalu kembali membalikkan badannya dan melanjutkan kegiatan yang seharusnya tidak dilakukan oleh dua orang itu.
"Ra ayo kita pergi dari sini" ucap Jessica lalu menarik tangan Naura menjauhi tempat itu.
Naura mendapatkan kembali kesadarannya saat tangannya ditarik oleh Jessica meninggalkan tempat yang entah mengapa membuatnya merasakan rasa kecewa.
"Astaga gue masih gak percaya sama apa yang gue liat. Ihh kenapa kita harus lihat adegan kayak gitu sih, astaga gak habis pikir gue kenapa mereka gitu. Sumpah gue gak nyangka"
Jessica masih terus mengatakan ketidakpercayaan nya dengan apa yang dilihatnya sepanjang perjalanan mereka menuju parkiran. Sementara Naura sendiri tengah berusaha menghilangkan perasaan sakit di hatinya, dalam fikirannya ia terus bertanya benarkah yang ia lihat barusan itu benar-benar dia?
KAMU SEDANG MEMBACA
Stairways to Revert
Novela JuvenilStairways to Revert Singularity : Have I Lost Myself? Can I Return Myself? Memiliki saudara kembar identik akan terasa menyenangkan dan pasti akan saling mendukung satu sama lain. Namun hal itu tidak berlaku pada Rendy Naufal Baskara Putra,pemuda ya...