Keysha masih menatap lurus ke arah pintu kantin walau seseorang yang sedari tadi diperhatikan olehnya tak lagi terlihat oleh netra nya.
Pemuda yang duduk di samping Keysha mengangkat sebelah sudut bibirnya. Tau betul seseorang yang sedari tadi diperhatikan oleh gadis disampingnya itu.
Pemuda itu,Randy menoleh, "Apa yang lo lihat?"
"Who is that girl?"
Randy tersenyum miring, "She's a girl who is tied to Rendy"
Keysha mengerutkan keningnya merasa bingung, "Apa maksudnya terikat?"
"The girl is his wife". Ucapnya santai,dia dapat melihat dengan jelas ekspresi terkejut yang nampak di wajah cantik itu.
"Are you kidding me? This is not fun at all. Ini gak mungkin Ran"
"I'm serious"
"Why? I've returned here and still hoped as before, but this fact like a joke. Honestly I still do not believe, its difficult to accept"
Randy terkekeh kecil, "Don't hoped very much Key. Dia hanya anggap lo sahabat"
"Of course, we are just friends". Keysha tersenyum ceria seperti sebelumnya,nampak baik-baik saja walau itu bertentangan dengan yang dirasakannya.
Randy mengusap kepala Keysha pelan membuat Keysha berucap tak terima walau akhirnya tertawa kecil dengan perlakuan pemuda itu. Terkadang ia mengira orang lain lah yang bersikap manis padanya,pemuda dengan sikap dinginnya bahkan padanya.
***
Rendy melangkah menuju mobil hitam yang terparkir rapi bersama jejeran mobil lainnya. Ia masuk ke dalamnya,duduk di kursi kemudi lalu senyuman tipis berhasil muncul di wajahnya saat mengingat satu hal.
Segera ia melajukan mobilnya meninggalkan parkiran Universitas Garuda Nusantara, mobil hitam itu melaju membelah jalanan ibu kota yang selalu ramai oleh kendaraan lainnya.
Rendy kembali ke kampus tempatnya menuntut ilmu, memarkirkan mobilnya kembali dan memutuskan untuk menunggu di dalam mobil.
Ia melirik jam tangan yang melingkar indah di tangan kirinya lalu berucap pelan, "Lima belas menit"
Netra nya menatap keluar memperhatikan mahasiswa sepertinya yang memasuki kampus atau berjalan meninggalkan kampus.
Ponselnya bergetar menampilkan pesan dari seseorang yang ditunggunya.Naura
Maaf kak, tiba-tiba ada dosen yang memberikan jam kuliah pengganti. Kakak tidak perlu menunggu saya, saya akan naik bus nanti.
Gue tunggu.
Rendy memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas, memutuskan untuk keluar dari mobil. Dia berjalan menuju lapangan basket dimana mahasiswa UKM Basket tengah latihan. Lian juga ada disana jadi bermain basket mungkin akan menyenangkan.Lian melihat Rendy yang berjalan ke arahnya, "Mau gabung Ren?"
"Ya"
Rendy bergabung dalam permainan basket mereka tanpa merasa canggung. Cukup sering dia ikut dalam permainan basket bersama mereka semua.
Rendy mendribble bola berwarna orange itu dengan penuh semangat. Dengan sedikit melompat, ia berhasil memasukkan bola basket ke dalam ring tanpa kesulitan. Membuatnya menambah poin bagi timnya.
Setengah jam sudah mereka bermain. Lian memutuskan mengakhiri latihan mereka. Anggota UKM basket pun sudah beranjak pulang,kini hanya tinggal Lian yang tengah meneguk air mineral juga Rendy yang masih asik memantulkan bola orange itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stairways to Revert
Teen FictionStairways to Revert Singularity : Have I Lost Myself? Can I Return Myself? Memiliki saudara kembar identik akan terasa menyenangkan dan pasti akan saling mendukung satu sama lain. Namun hal itu tidak berlaku pada Rendy Naufal Baskara Putra,pemuda ya...