Naura tengah memasukkan buku mata kuliah hari ini ke dalam tasnya saat Rendy keluar dari kamar mandi dengan setelan celana bahan hitam dan kemeja putih polos.
"Jam berapa lo pulang?"
Naura menoleh pada pemuda yang tengah menyisir rambutnya dengan jari, "Jam 5 kak"
Rendy mengangguk sembari menyampirkan tas nya di bahu kanannya. Ia menoleh pada Naura, "Udah?"
"Sudah kak". Jawab Naura sembari beranjak dan memakai tas nya.
Rendy berjalan terlebih dahulu di ikuti Naura di belakangnya. Mereka duduk di dalam mobil dan mobil hitam itu pun mulai melaju di jalan raya.
Tak terasa kini keduanya telah sampai di depan halte bus tempat Naura biasa menunggu. Seperti biasa, halte itu juga sepi. Memang tak banyak yang masih menggunakan angkutan umum untuk pergi kuliah, mereka lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor sendiri.
Naura baru hendak turun dari mobil saat suara Rendy terdengar. Ia menoleh pada pemuda itu yang tidak melepaskan seatbelt nya, "Iya kak?"
"Kabari gue nanti"
Naura tersenyum kecil pada pemuda itu, "Iya kak, kakak tidak kuliah?"
Rendy berdehem sebelum menjawab, "Gue kuliah nanti setelah seminar"
Naura mengangguk mengerti, ia kembali tersenyum sebelum keluar dari mobil. Rendy terdiam, ia memang akan pergi ke seminar namun juga ke tempat lain. Rendy mulai menjalankan mobilnya ke tempat yang menjadi tujuannya saat ini.
Naura menatap mobil hitam itu yang mulai menjauh, ia melangkah menuju gerbang kampus beberapa meter dari halte ini. Baru beberapa langkah, ia merasa seperti ada orang yang memperhatikannya.
Tanpa menoleh ia mulai berjalan lebih cepat berharap dengan segera bisa sampai di pelataran kampus karena entah kenapa perasaannya mendadak kurang enak, seperti ada orang yang terus mengawasinya sejak tadi.
"Alhamdulillah". Ia berucap dalam hati, bersyukur karena ia telah masuk ke parkiran kampus. Melihat banyak mahasiswa yang berlalu-lalang membuatnya merasa lebih tenang.
"Ra!!"
Teriakan dari orang yang dikenalnya itu membuat Naura menghentikan langkahnya. Ia berbalik badan dan menunggu Jessica yang berjalan ke arahnya. Rupanya gadis itu baru memarkirkan mobilnya.
"Lo kok jalan nya cepet banget si Ra. Kayak di kejar orang aja gue perhatiin"
"Aku cuma takut terlambat Jess"
"Ya ampun Ra, ini itu masih lama masuknya. Sekitar setengah jam an, santai aja Ra"
"Ah iya, soalnya tadi macet di jalan. Aku kira udah mau terlambat aku"
Jessica terkekeh kecil melihat Naura yang mengatakan itu dengan polosnya. Gadis itu benar-benar takut terlambat, "Ya udah yuk ke kelas bareng"
"Ayo Jess"
Kedua gadis itu pun berjalan bersama menuju kelas tempat mereka akan menjalani kuliah hari ini. Keduanya tak sadar jika ada seseorang yang sedari tadi terus mengawasi mereka.
Orang itu menempelkan ponsel ke telinganya, menelfon seseorang.
"Target sudah di awasi"
"Bagus, awasi terus. Dan laksanakan rencana dengan baik!"
"Siap"
***
Dua gadis itu berjalan bersama di koridor kampus, kuliah mereka untuk hari ini sudah selesai. Gadis berambut sebahu itu, Jessica berjalan sambil merogoh tas nya mencari kunci mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stairways to Revert
Teen FictionStairways to Revert Singularity : Have I Lost Myself? Can I Return Myself? Memiliki saudara kembar identik akan terasa menyenangkan dan pasti akan saling mendukung satu sama lain. Namun hal itu tidak berlaku pada Rendy Naufal Baskara Putra,pemuda ya...